11
maut, sekarangpun wanitalah yang mendatangkan kehidupan. Itu secara amat istimewa berlaku tentang bunda Yesus, yang telah melimpahkan
kepada dunia. Hidup sendiri yang membaharui segalanya, yang oleh Allah dianugerahi karunia-karunia yang layak bagi tugas seluhur itu LG,
art. 56. Dari ungkapan di atas, dapat disimpulkan bahwa Allah tidak pernah
memaksa Maria untuk menerima tawaran-Nya demi menyatakan persetujuan Maria kepada Allah. Bahkan, Maria dengan bebas dan gembira menyatakan
persetujuannya atas tawaran Allah tersebut. Dapat dilihat ketika Maria mengungkapkan fiatnya kepada Tuhan lewat perantaraan malaikat Gabriel
“Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan: jadilah padaku menurut perkataanmu itu” Luk1:38. Persetujuan Maria akhirnya mendatangkan kehidupan bagi dunia
dengan melahirkan Yesus bagi semua manusia.
b. Maria Hamba Tuhan, Miskin dan Hina Dina
Lumen Gentium mengatakan: “Ia menonjol di antara orang-orang Tuhan
yang rendah hati dan miskin, yang menantikan penuh harapan dan menerima dari Dia keselamatan” LG, art 55. Meskipun, Maria penuh rahmat dan dipilih menjadi
Bunda Yesus, Maria tetap menjadi seorang hamba yang miskin dan hina dina yang merupakan semangat anawim. Semangat anawim yang dimaksud adalah seseorang
yang tidak mempunyai apa-apa dan hanya mengandalkan rahmat Tuhan semata dalam hidupnya. Dengan kata lain bahwa Tuhan adalah segala-galanya. Sikap hati
anawim terungkap dalam magnificat Maria Luk 1:46-55. Allah merealisasikan janjinya untuk menyelamatkan dunia lewat diri
Maria yang hina dina. Melalui Maria lahirlah Yesus Kristus yang merupakan kepenuhan janji Allah untuk menyelamatkan manusia dari penindasan dan
12
perbudakan dosa. Janji Allah itu telah nyata sampai Ia mati di kayu salib. Sebagai hamba hina dina Maria menjadi Bunda Mesias Eddy Kristiyanto, 1987 :31-33.
c. Maria Putri Sion
Maria sebagai Puteri Sion, dalam Lumen Gentium mengatakan sebagai berikut:
Akhirnya sesudah lama menantikan pemenuhan janji, dalam dia, Puteri Sion yang termulia, tibalah waktu dan dibangunlah tata keselamatan
baru, ketika dari dia Putera Allah menerima kodrat manusia, supaya membebaskan manusia dari dosa dengan misteri penjelmaan-Nya
menjadi daging LG, art. 55.
Penulis melihat bahwa janji Allah untuk menyelamatkan manusia terpenuhi lewat diri Maria sebagai Puteri Sion yang telah melahirkan Yesus Kristus.
Lewat diri Yesus Kristus segala rencana dan kehendak Allah demi membebaskan manusia kini terlaksana dalam seluruh hidup Yesus yang rela wafat dan bangkit dari
antara orang mati. Maria sebagai Puteri Sion menjadi tempat Allah masuk ke dalam sejarah umat manusia demi menggenapi harapan umat Allah dahulu yaitu
menantikan Sang Mesias. Maria sebagai Puteri Sion menjadi awal jalan masuk kepada keselamatan dan harapan masa depan. Dalam diri Maria janji keselamatan
terpenuhi secara defenitif karena ia telah menyatakan sikapnya yang rela dan siap untuk menjalankan kehendak Allah di dalam hidupnya, sebagaimana tertulis dalam
Kitab Suci Eddy Kristiyanto, 1987 :33-36.
2. Keistimewaan Maria
Sebagai simbol manusia beriman Maria telah menjadi teladan bagi umat beriman Kristiani. Dalam diri Maria tentunya ada keunggulan atau keistimewaan