Latar Belakang Permasalahan PENDAHULUAN

sebagai pupuk organik kemudian dimodifikasi dengan penambahan sawi, bayam dan kulit semangka. Pemanfaatan bahan tersebut digunakan sebagai pupuk organik untuk meningkatkan kandungan dalam pupuk seperti unsur Fosfor P dan Kalium K. Bahan dasar yang digunakan sebagai pupuk organik cair termasuk murah, mudah didapatkan dan memiliki kandungan mineral yang cukup tinggi. Unsur P dalam phospat adalah sangat berguna bagi tumbuhan karena berfungsi untuk merangsang pertumbuhan akar terutama pada awal-awal pertumbuhan, mempercepat pembungaan, pemasakan biji dan buah. Kalium merupakan unsur hara esensial yang digunakan hampir pada semua proses untuk menunjang hidup tanaman. Oleh karena itu, perlu adanya tambahan suplai hara fosfor dan kalium pada tanaman. Pada pupuk cair diperlukan bakteri untuk mengikat nitrogen, fosfor, kalium, dan unsur lain misalnya dengan menggunakan Effective Microorganism-4 EM4. EM4 merupakan bioaktivator yang dapat membantu proses fermentasi dalam pembuatan pupuk. EM4 mengandung mikroorganisme yang berperan dalam proses fermentasi. Waktu fermentasi berfungsi menguraikan unsur-unsur organik yang ada di dalam pupuk organik cair sehingga dapat diserap oleh tanaman disekitarnya. Penelitian Mujiatul 2013 diperoleh hasil bahwa lama fermentasi memengaruhi kadar N, P dan K yang terkandung dalam pupuk cair limbah tahu dengan penambahan tanaman matahari meksiko. Kadar N, P dan K tertinggi didapat dari fermentasi 4 hari dengan kadar N sebesar 732 ppm, kadar P sebesar 840,6 ppm dan kadar K sebesar 7189,8 ppm. Bahan baku pembuatan pupuk organik cair bermacam-macam dengan memanfaatkan bahan-bahan atau limbah yang tersedia di lingkungan setempat, sehingga kandungan unsur hara dan mikroorganismenya juga bervariasi. Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kandungan dari pupuk organik cair sehingga akan diketahui manfaat yang lebih spesifik dan efektif dari masing-masing unsur hara sebagai sumber informasi bagi petani maupun masyarakat umum dalam penggunaannya.

B. Rumusan Masalah

1. Berapa kandungan fosfor dan kalium total yang terdapat dalam pupuk cair hasil fermentasi bayam, sawi, kulit pisang dan kulit semangka dengan penambahan EM4? 2. Berapa lama fermentasi yang optimal untuk mendapatkan kandungan fosfor dan kalium total tertinggi pada pupuk cair bayam, sawi, kulit pisang dan kulit semangka?

C. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui kandungan fosfor dan kalium total yang terdapat dalam pupuk cair hasil fermentasi bayam, sawi, kulit pisang dan kulit semangka dengan penambahan EM4. 2. Mengetahui lama fermentasi yang optimal untuk mendapatkan kandungan fosfor dan kalium total tertinggi pada pupuk cair bayam, sawi, kulit pisang dan kulit semangka.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti Sebagai syarat untuk mengembangkan pengetahuan di bidang pertanian terutama mengenai kandungan hara makro fosfor dan kalium total dari bayam, sawi, kulit pisang dan kulit semangka menjadi pupuk cair organik. Mempunyai solusi mengenai masalah lingkungan yaitu dengan memanfaatkan bahan-bahan organik menjadi pupuk organik cair. 2. Bagi Masyarakat Sebagai informasi bagi para petani mengenai kandungan pupuk organik cair dari fermentasi sehingga diperoleh kadar fosfor dan kalium total tertinggi. 3. Bagi Dunia Pendidikan Sebagai masukan informasi mengenai kandungan unsur hara fosfor dan kalium total dalam pupuk cair organik. 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Dasar Teori

1. Sampah Organik Sampah organik adalah sampah yang dihasilkan dari bahan-bahan hayati yang dapat didegradasi oleh mikroba atau bersifat biodegradable. Sampah ini dengan mudah dapat diuraikan melalui proses alami. Sampah berasal dari mahluk hidup, baik manusia maupun tumbuhan. Sampah organik sendiri dibagi menjadi sampah organik basah dan sampah organk kering. Istilah sampah organik basah yaitu sampah yang mempunyai kandungan air yang cukup tinggi, contohnya kulit buah dan sisa sayuran, sedangkan sampah organik kering adalah sampah yang mempunyai kandungan air rendah, contohnya kayu atau ranting dan dedaunan kering Basriyanta, 2007. 2. Pupuk Organik Pupuk adalah bahan yang ditambahkan ke dalam tanah untuk menyediakan sebagian unsur esensial bagi pertumbuhan tanaman. Peran pupuk sangat dibutuhkan oleh tanaman agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. Pupuk juga berfungsi untuk menambah kandungan unsur hara yang kurang tersedia di dalam tanah, serta dapat memperbaiki daya tahan tanaman. Selama proses pemupukan terjadi pelepasan satu atau lebih dari jenis kation

Dokumen yang terkait

Pengaruh Lama Fermentasi dan Konsentrasi Gula Terhadap Mutu Manisan Kulit Semangka

12 85 63

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR DAUN KELOR DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK LIMBAH KULIT BUAH KAKAO TERHADAP Pengaruh Pupuk Organik Cair Daun Kelor Dengan Penambahan Ekstrak Limbah Kulit Buah Kakao Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bayam.

0 7 12

PENGARUH PUPUK ORGANIK CAIR DAUN KELOR DENGAN PENAMBAHAN EKSTRAK LIMBAH KULIT BUAH KAKAO Pengaruh Pupuk Organik Cair Daun Kelor Dengan Penambahan Ekstrak Limbah Kulit Buah Kakao Terhadap Pertumbuhan Tanaman Bayam.

0 4 13

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK CAIR DAUN KELOR DENGAN PENAMBAHAN KULIT BUAH PISANG TERHADAP Pengaruh Penggunaan Pupuk Cair Daun Kelor dengan Penambahan Kulit Buah Pisang Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung.

0 3 10

PENGARUH PENGGUNAAN PUPUK CAIR DAUN KELOR DENGAN PENAMBAHAN KULIT BUAH PISANG TERHADAP PERTUMBUHAN Pengaruh Penggunaan Pupuk Cair Daun Kelor dengan Penambahan Kulit Buah Pisang Terhadap Pertumbuhan Tanaman Jagung.

0 3 14

PENGARUH LAMA FERMENTASI DAN JENIS KULIT PISANG TERHADAP KADAR ALKOHOL PENGARUH LAMA FERMENTASI DAN JENIS KULIT PISANG TERHADAP KADAR ALKOHOL.

0 0 13

PENDAHULUAN PENGARUH LAMA FERMENTASI DAN JENIS KULIT PISANG TERHADAP KADAR ALKOHOL.

0 0 5

Pengaruh lama fermentasi pupuk cair bayam, sawi, kulit pisang dan kulit semangka terhadap kandungan fosfor dan kalium total dengan penambahan bioaktivator EM4.

0 1 119

Pengaruh Lama Fermentasi dan Konsentrasi Gula Terhadap Mutu Manisan Kulit Semangka

0 0 11

Pengaruh Lama Fermentasi dan Konsentrasi Gula Terhadap Mutu Manisan Kulit Semangka

0 0 11