2.2.3. Morfologi Tanaman Kelapa Sawit
Tanaman kelapa sawit dapat dibedakan menjadi 2 bagian yaitu bagian vegetatif dan bagian generatif. Bagian vegetatif kelapa sawit meliputi akar, batang dan
daun, sedangkan bagian generatif yang merupakan alat perkembangbiakan terdiri dari bunga dan buah.
1. Bagian vegetatif
a. Akar
Tanaman kelapa sawit berakar serabut yang terdiri atas akar primer, sekunder, tertier dan kuartier. Akar-akar primer pada umunya tumbuh ke bawah,
sedangkan akar sekunder, tertier dan kuartier arah tumbuhnya mendatar dan ke bawah Risza, 1994.
Akar tanaman kelapa sawit berfungsi sebagai penyerap unsur hara dalam tanaman dan respirasi tanaman. Selain itu sebagai penyangga berdirinya tanaman
sehingga mampu menyokong tegaknya tanaman pada ketinggian yang mencapai puluhan meter hingga tanaman berumur 25 tahun Fauzi, 2002
b. Batang
Kelapa sawit termasuk tanaman monocotil tidak bercabang dan tidak mempunyai kambium. Pada ujung batang terdapat titik tumbuh yang terus
berkembang membentuk daun dan ketinggian batang. Diameter batang dapat mencapai 90 cm. Tinggi batang untuk tanaman komersial tidak lebih dari 12
meter. Jika tanaman telah mencapai ketinggian lebih dari 12 meter sudah sulit dipanen, maka pada umunya tanaman di atas umur 25 tahun sudah
diremajakan Risza, 1994.
Universitas Sumatera Utara
c. Daun
Daun kelapa sawit mirip kelapa yaitu membentuk susunan daun majemuk, bersirip genap dan bertulang sejajar. Daun-daun membentuk satu pelepah yang
panjangnya mencapai lebih dari 7,5-9 m. Jumlah anak daun disetiap pelepah berkisar antara 250-400 helai Fauzi, 2002.
2. Bagian generatif
a. Bunga
Kelapa sawit mulai berbunga pada umur 12 tahun. Pembungaan kelapa sawit termasuk monoccious artinya bunga jantan dan bunga betina terdapat pada
satu pohon tetapi tidak pada satu tandan yang sama. Namun kadang-kadang dijumpai juga dalam 1 tandan terdapat bunga jantan dan bunga betina. Bunga
seperti itu disebut bunga banci atau hermaprodit Risza, 1994. b.
Buah Warna buah kelapa sawit bergantung pada varietas dan umurnya. Buah yang
masih muda berwarna hijau pucat kemudian berubah menjadi hijau hitam. Semakin tua warna buah menjadi kuning muda dan pada waktu sudah masak
berwarna merah kuning jingga. Mulai dari penyerbukan sampai buah matang diperlukan waktu kurang lebih 5-6 bulan. Cuaca kering yang terlalu panjang dapat
memperlambat pematangan buah Tim Penulis PS, 1997. Proses pembentukan minyak dalam daging buah berlangsung selama 3-4
minggu yaitu sampai tingkat matang morfologis. Yang disebut matang morfologis adalah buah telah matang dan kandungan minyaknya sudah optimal. Sedangkan
matang fisiologis adalah buah sudah matang ranum dan sudah siap tumbuh, yakni
Universitas Sumatera Utara
± 1 bulan setelah matang morfologis. Berat buah berkisar 10-20 gram. Buah kelapa sawit termasuk buah batu yang terdiri dari 3 bagian, yakni:
1 Lapisan luar Epicarpium disebut kulit luar.
2 Lapisan tengah Mesocarpium disebut daging buah, mengandung
minyak sawit 3
Lapisan dalam Endocarpium disebut inti, mengandung minyak inti. Di antara inti dan daging buah terdapat lapisan tempurung cangkang yang keras
Risza, 1994. Tanaman kelapa sawit rata-rata menghasilkan buah 20-22 tandan tahun.
Untuk tanaman yang semakin tua produktivitasnya akan menurun menjadi 12-14 tandan tahun. Pada tahun-tahun pertama tanamana berbuah sekitar 3-6 kg, tetapi
semakin tua berat tandan bertambah yaitu 25-35 kg tandan. Banyaknya buah yang terdapat satu tandan tergantung pada faktor genetis, umur, lingkungan, dan
teknis budidayanya. Jumlah buah per tandan pada tanaman yang cukup tua mencapai 1.600 buah. Panjang buah antara 2-5 cm dan berat sekitar 20-30 gram
buah Fauzi, 2002.
2.2.4. Panen Tanaman Kelapa Sawit