Metode Titrasi Alkalimetri Minyak Kelapa Sawit

Asam lemak bebas dapat menyebabkan ketengikan dalam minyak, yang diartikan sebagai kerusakan bau atau flavour rasa dalam minyak, meningkatkan kadar kolesterol dalam minyak dan menurunkan suhu dari titik asap smoke point, titik api fire point. Dimana bila minyak dipanaskan, pada suhu tertentu timbul asap tipis kebiruan atau titik asap. Bila pemanasan diteruskan, akan terjadi titik nyala. Bila minyak sudah terbakar secara tetap, akan terbentuk titik api Winarno, 1997.

2.3.6. Metode Titrasi Alkalimetri

Titrasi asam basa didasarkan pada reaksi perpindahan proton antara senyawa yang mempunyai sifat-sifat asam-basa protolisis. Dengan cara titrasi asam-basa, berbagai senyawa organik dan senyawa anorganik dapat ditentukan dengan mudah. Untuk titrasi basa digunakan larutan baku asam kuat, misalnya HCL, H 2 SO 4. Sedangkan titrasi asam menggunakan larutan baku basa kuat, misalnya NaOH, KOH. Titik akhir titrasi ditetapkan dengan bantuan indikator asam-basa yang sesuai, atau secara potensiometri Rivai, 1995. Titrasi asam basa sering disebut asidimetri-alkalimetri, sedangkan titrasi atau untuk pengukuran lain-lain sering juga dipakai akhiran –ometri menggantikan –imetri. Kata metri berasal dari bahasa Yunani yang berarti ilmu, proses atau seni mengukir. Jadi asidimetri dapat diartikan pengukuran jumlah asam maupun pengukuran dengan asam, sedangkan alkalimetri berarti pengukuran dengan basa Harjadi, 1990. Universitas Sumatera Utara Pada metode titrasi Alkalimetri, proton dari dinatrium edetat, Na 2 H 2 Y dibebaskan oleh logam berat dan dititrasi dengan larutan baku alkali sesuai dengan persamaan reaksi berikut : M n- + H 2 Y 2- MY + n-4 + 2H + 1 Larutan logam yang ditetapkan dengan metode ini sebelum dititrasi harus dalam suasana netral terhadap indikator yang digunakan. Penetapan titik akhir menggunakan indikator asam-basa atau secara potensiometri Rohman, 2006. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 METODE PERCOBAAN

3.1. Alat-Alat

Adapun alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini antara lain : a. Neraca analitik b. Spatula c. Beaker glass 250 ml : Pyrex d. Labu takar 1000 ml : Pyrex e. Erlenmeyer 250 ml : Pyrex f. Gelas ukur 100 ml : Pyrex g. Oven : Memmeret h. Desikator i. Alu dan lumpang j. Petridisk cawan porselin k. Tang capit l. Hot plate

3.2. Bahan-Bahan

Adapun bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan antara lain : a. Kristal KOH b. Aquadest c. Kristal Oksalat H 2 C 2 O 4 .H 2 O d. Indikator Phenolphtalein 1 Universitas Sumatera Utara