72
terhadap merek tersebut. Menurut J. Paul Peter dan Jerry C. Olson 1999, sikap dapat didefinisikan sebagai evaluasi konsep secara menyeluruh yang
dilakukan oleh seseorang. Dapat dikatakan bahwa sikap merupakan suatu respon evaluatif. Respon hanya akan dapat timbul jika individu
dihadapkan pada suatu rangsangan yang menghendaki adanya reaksi individu.
Sikap konsumen merupakan elemen kedua dari elemen-elemen yang membentuk kesan merek. Sikap konsumen terhadap merek dapat
diartikan sebagai penyampaian apa yang diharapkan pembeli agar dapat memuaskan kebutuhan pembeli. Oleh karena itu, sikap konsumen dapat
memacu keinginan atau niat untuk membeli produk. Menurut John A. Howard 1994, sikap konsumen terhadap merek
dapat timbul setelah konsumen mengenali suatu merek atau langsung mendengar pesan iklan informasi yang disampaikan produsen.
4.4.3. Pengaruh Brand Recognation Terhadap Keyakinan Konsumen.
Untuk variabel Brand Recognation terbukti berpengaruh positif terhadap Keyakinan Konsumen, hal tersebut dibuktikan dengan besarnya
nilai probabilitas kausal yaitu 0,073 ≤ 0,10 . Hal ini disebabkan apabila
konsumen sudah mengenal suatu merek maka lama-kelamaan konsumen akan percaya terhadap merek tersebut karena pengenalan merek atau
brand recognation merupakan landasan untuk terciptanya keyakinan
konsumen akan suatu merek. Menurut Russel dan Lane 1990, kepercayaan atau keyakinan merupakan tingkat kepastian konsumen yang
73
menyatakan keyakinan dan penilaiannya terhadap suatu produk yang dinilai bebas. Kepercayaan konsumen terhadap suatu merek akan terus
meningkat jika yang diperkirakan konsumen dapat dijelaskan dan digambarkan melalui keterbatasan merek lain. Dalam hal ini, pesan iklan
yang disampaikan relatif konsisten dan sesuai dengan apa yang sudah disampaikan dan diketahui oleh konsumen untuk suatu merek.
Kepercayaan konsumen adalah bagaimana pembeli dapat yakin akan keputusan mereka terhadap suatu merek, apakah produk tersebut
dapat memuaskan kebutuhan konsumen atau tidak. Kepercayaan konsumen dapat meningkat jika calon pembeli sudah mendapatkan
keterangan yang jelas yang didapat konsumen dari pesan iklan informasi yang ditayangkan televisi secara berulang-ulang, brosur, pemasaran
langsung dan lainnya
4.4.4. Pengaruh Sikap Konsumen Terhadap Niat Beli.
Untuk variabel Sikap Konsumen terbukti berpengaruh positif terhadap Niat Beli, hal tersebut dibuktikan dengan besarnya nilai
probabilitas kausal yaitu 0,029 ≤ 0,10. Hal ini disebabkan Sikap konsumen
merupakan elemen kedua dari elemen-elemen yang membentuk kesan merek. Sikap konsumen terhadap merek dapat diartikan sebagai
penyampaian apa yang diharapkan pembeli agar dapat memuaskan kebutuhan pembeli. Oleh karena itu, sikap konsumen dapat memacu
keinginan atau niat untuk membeli produk. Niat untuk membeli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk
74
membeli produk tertentu, serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu dan niat beli konsumen terbentuk dari
sikap konsumen terhadap produk dan kualitas suatu produk.
4.4.5. Pengaruh Keyakinan Konsumen Terhadap Niat Beli.