Deteksi Multicollinierity dan Singularity Uji Validitas dan Reliabilitas

61 Berdasarkan tabel di atas, setelah dilakukan pengujian diketahui nilai MD maksimum adalah 34,997 lebih kecil dari 45,315. Oleh karena itu diputuskan dalam penelitian tidak terdapat outlier multivariate antar variabel.

4.3.3. Deteksi Multicollinierity dan Singularity

Dengan mengamati Determinant matriks covarians. Dengan ketentuan apabila determinant sample matrix mendekati angka 0 kecil, maka terjadi multikolinieritas dan singularitas Tabachnick Fidell, 1998. Berdasarkan hasil pengujian dengan menggunakan program AMOS 4.0 diperoleh hasil Determinant of Sample Covariance Matrix adalah 0 yaitu sebesar 31,761 mengindikasikan tidak terjadi multikolinieritas dan singularitas dalam data ini sehingga asumsi terpenuhi.

4.3.4. Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas menyangkut tingkat akurasi yang dicapai oleh sebuah indikator dalam menilai sesuatu atau akuratnya pengukuran atas apa yang seharusnya diukur. Sedangkan reliabilitas adalah ukuran mengenai konsistensi internal dari indikator-indikator sebuah konstruk yang menunjukkan derajat sampai dimana masing-masing indikator itu mengindikasikan sebuah konstruk yang umum. Karena indikator multidimensi, maka uji validitas dari setiap latent variabel construct akan diuji dengan melihat faktor loading faktor dari 62 hubungan antara setiap observed variabel dan latent variabel. Sedangkan reliabilitas diuji dengan construct reliability dan variance extracted. Dari hasil pengolahan data didapatkan hasil sebagai berikut : Tabel 4.11. Faktor Loading dan Konstruk dengan Confirmatory Factor Analysis Konstrak Indikator Faktor Loading 1 2 3 4 Informasi x11 0,613 x12 0,841 x13 0,692 Brand Recognation x21 0,632 x22 0,557 x23 0,668 x24 0,643 x25 0,631 Sikap Konsumen x31 0,573 x32 0,750 x33 0,747 Keyakinan Konsumen x41 0,699 x42 0,670 x43 0,646 Niat Beli y1 0,741 y2 0,633 y3 0,785 Pembelian z1 0,682 z2 0,727 z3 0,810 z4 0,693 Sumber : Hasil Pengolahan Data Lampiran 5 Berdasarkan hasil confirmatory factor analysis terlihat bahwa factor loadings masing masing butir pertanyaan yang membentuk setiap construct sebagian besar 0.5, sehingga butir-butir instrumentasi setiap konstruk tersebut dapat dikatakan validitasnya cukup baik dan dapat diterima. Koefisien Cronbach’s Alpha dihitung untuk mengestimasi reliabilitas setiap skala variabel atau indikator observarian. Sementara itu item to total correlation digunakan untuk memperbaiki ukuran-ukuran dan 63 mengeliminasi butir-butir yang kehadirannya akan memperkecil koefisien Cronbach’s Alpha yang dihasilkan. Hasil pengujian reliabilitas Consistency Internal dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel 4.12. Pengujian Reliability Consistency Internal Konstrak Indikator Item to Total Correlation Koefisien Cronbachs Alpha Informasi x11 0,533 0,758 x12 0,632 x13 0,603 Brand Recognation x21 0,550 0,771 x22 0,570 x23 0,590 x24 0,507 x25 0,535 Sikap Konsumen x31 0,515 0,725 x32 0,633 x33 0,509 Keyakinan Konsumen x41 0,519 0,696 x42 0,529 x43 0,506 Niat Beli y1 0,598 0,763 y2 0,558 y3 0,631 Pembelian z1 0,616 0,819 z2 0,626 z3 0,700 z4 0,624 : tereliminasi Sumber : Lampiran 6 Hasil pengujian reliabilitas konsistensi internal untuk setiap construct di atas menunjukkan hasil yang baik dimana koefisien koefisien Cronbach’s Alpha yang diperoleh sebagian besar memenuhi rules of thumb yang disyaratkan yaitu 0.7 [Hair et.al.,1998]. Selain melakukan pengujian konsistensi internal Cronbach’s Alpha, perlu juga dilakukan pengujian construct reliability dan 64 variance extracted. Kedua pengujian tersebut masih dalam koridor uji konsistensi internal yang akan memberikan peneliti kepercayaan diri yang lebih besar bahwa indikator-indikator individual mengukur suatu pengukuran yang sama. Construct reliability dan Variance-extracted dihitung dengan rumus sebagai berikut: Sementara ε j dapat dihitung dengan formula ε j = 1 – [ Standardize loading ] secara umum, nilai construct reliability yang dapat diterima adalah ≥ 0,5 Hair at, 1998. Standardize loading dapat diperoleh dari output AMOS 4.01, dengan melihat estimasi setiap construct standardize regression weight terhadap setiap butir sebagai indikatornya. ε j = 1 - [Standardize Loading] [ Σ Standardize Loading] 2 2 Hasil pengujan Construct Reliability dan Variance Extraced dalam penelitian ini akan ditampilkan pada tabel berikut: Construct Reliability = [ Σ Standardize Loading] 2 + Σε j ] Σ [Standardize Loading 2 ] Variance Extracted = Σ [Standardize Loading 2 ] + Σ ε j 65 Tabel 4.13. Construct Reliability Variance Extrated Konstrak Indikator Standardize Factor Loading SFL Kuadrat Error [εj] Construct Reliability Variance Extrated Informasi x11 0,613 0,376 0,624 0,800 0,580 x12 0,941 0,885 0,115 x13 0,692 0,479 0,521 Brand Recognation x21 0,632 0,399 0,601 0,764 0,394 x22 0,557 0,310 0,690 x23 0,668 0,446 0,554 x24 0,643 0,413 0,587 x25 0,631 0,398 0,602 Sikap Konsumen x31 0,573 0,328 0,672 0,864 0,328 x32 0,750 0,000 0,000 x33 0,747 0,000 0,000 Keyakinan Konsumen x41 0,699 0,699 0,000 0,782 0,580 x42 0,670 0,449 0,551 x43 0,646 0,417 0,583 Niat Beli y1 0,741 0,549 0,451 0,765 0,522 y2 0,633 0,401 0,599 y3 0,785 0,616 0,384 Pembelian z1 0,682 0,465 0,535 0,819 0,533 z2 0,727 0,529 0,471 z3 0,810 0,656 0,344 z4 0,693 0,480 0,520 Batas Dapat Diterima ≥ 0,7 ≥ 0,5 Sumber : Hasil Pengolahan Data lampiran 7 Hasil pengujian reliabilitas instrumen dengan construct reliability dan variance extracted menunjukkan instrumen reliabel, yang ditunjukkan dengan nilai construct reliability seluruhnya ≥ 0,7, dan variance extracted yang diperoleh sebagian besar menunjukkan nilai diatas 0,50. Yang artinya seluruh instrumen yang digunakan pada penelitian ini telah reliabel. 4.3.5. Pengujian Model Dengan One-Step Approach Dalam model SEM, model pengukuran dan model struktural parameter-parameternya diestimasi secara bersama-sama. Cara ini agak mengalami kesulitan dalam memenuhi tuntutan fit model. Kemungkinan terbesar disebabkan oleh terjadinya interaksi antara measurement model 66 dan structural model yang diestimasi secara bersama-sama One Step Approach to SEM. One step aprroach to SEM digunakan apabila model diyakini bahwa dilandasi teori yang kuat serta validitas reliabilitas data sangat baik Hair et.al.,1998. Hasil estimasi dan fit model one step approach to SEM dengan menggunakan program aplikasi Amos 4.01 terlihat pada Gambar dibawah ini : Informasi F X1 x13 er_3 1 x12 er_2 1 x11 er_1 1 1 Brand Recognation B X2 x23 er_6 x22 er_5 x21 er_4 1 1 1 1 x24 er_7 1 x25 er_8 1 Keyakinan Konsumen C X4 x41 er_12 x42 er_13 x43 er_14 1 1 1 1 Sikap konsumen A X3 x33 er_11 x32 er_10 x31 er_9 1 1 1 1 Niat Beli I Y y1 er_15 y2 er_16 y3 er_17 1 1 1 1 Pembeliani P Z z1 er_18 z2 er_19 z3 er_20 1 1 1 1 er_x2 1 er_x4 er_x3 1 er_y 1 er_z 1 1 z4 er_21 1 Tabel 4.14. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Kriteria Hasil Nilai Kritis Evaluasi Model CminDF 1,136 ≤ 2,00 baik Probability 0,100 ≥ 0,05 baik RMSEA 0,036 ≤ 0,08 baik GFI 0,849 ≥ 0,90 kurang baik AGFI 0,809 ≥ 0,90 kurangbaik TLI 0,957 ≥ 0,95 baik CFI 0,963 ≥ 0,94 baik Sumber : Hasil Pengolahan data Gambar 4.1. Model Pengukuran Kausalitas One Step Approach 67 Dari hasil evaluasi terhadap model one step base model ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang kurang baik, berarti model telah belum sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori belum sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini adalah model yang belum baik untuk menjelaskan keterkaitan antar variabel dalam model sehingga data perlu dimodifikasi agar data yang dihasilkan menjadi lebih baik sebagaimana terdapat di bawah ini : Informasi F X1 x13 er_3 1 x12 er_2 1 x11 er_1 1 1 Brand Recognation B X2 x23 er_6 x22 er_5 x21 er_4 1 1 1 1 x24 er_7 1 x25 er_8 1 Keyakinan Konsumen C X4 x41 er_12 x42 er_13 x43 er_14 1 1 1 1 Sikap konsumen A X3 x33 er_11 x32 er_10 x31 er_9 1 1 1 1 Niat Beli I Y y1 er_15 y2 er_16 y3 er_17 1 1 1 1 Pembeliani P Z z1 er_18 z2 er_19 z3 er_20 1 1 1 1 er_x2 1 er_x4 er_x3 1 er_y 1 er_z 1 1 z4 er_21 1 Gambar 4.2. Model Pengukuran Kausalitas One Step Approach dengan modifikasi 68 Tabel 4.15. Evaluasi Kriteria Goodness of Fit Indices Kriteria Hasil Nilai Kritis Evaluasi Model CminDF 0,710 ≤ 2,00 baik Probability 0,998 ≥ 0,05 baik RMSEA 0,000 ≤ 0,08 baik GFI 0,907 ≥ 0,90 baik AGFI 0,900 ≥ 0,90 baik TLI 1,091 ≥ 0,95 baik CFI 1,000 ≥ 0,94 baik Sumber : Hasil Pengolahan data Dari hasil evaluasi terhadap model one step base model ternyata dari semua kriteria goodness of fit yang digunakan, seluruhnya menunjukkan hasil evaluasi model yang baik, berarti model telah belum sesuai dengan data. Artinya, model konseptual yang dikembangkan dan dilandasi oleh teori belum sepenuhnya didukung oleh fakta. Dengan demikian model ini adalah model yang baik untuk menjelaskan keterkaitan antar variabel sebagaimana terdapat di bawah ini Dilihat dari angka determinant of sample covariance matrix : 31,761 0 mengindikasikan tidak terjadi multicolinierity atau singularity dalam data ini sehingga asumsi terpenuhi. Dengan demikian besaran koefisien regresi masing-masing faktor dapat dipercaya sebagaimana terlihat pada uji kausalitas dibawah ini.

4.3.6. Pengujian Hipotesis dan Hubungan Kausal