Pemasaran berurusan dengan pengidentifikasian dan pemenuhan kebutuhan manusia. Salah satu definisi paling singkat tentang pemasaran adalah
memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan. Sunarto, 2003:2 Memahami masalah pemasaran tidak kalah pentingnya dibandingkan
memahami masalah-masalah lain, seperti masalah permodalan, personalia maupun pengelolaan kegiatan produksi, apabila seseorang ingin mempelajari kegiatan
perusahaan secara menyeluruh. Maslah pemasaran ini merupakan salah satu mata rantai yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan-kegiatan perusahaan sehari-hari
yang lain. Asri dan Suprihanto, 1986:177 Manajemen pemasaran adalah kegiatan menganalisa, merencanakan,
mengimplementasi, dan mengawasi segala kegiatan program guna mencapai tingkat pemasaran sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
Kegiatan utamanya terletak pada merancang penawaran yang dilakukan perusahaan agar dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan pasar dengan
menggunakan politik harga, cara-cara komunikasi, cara distribusi, menyajikan informasi, memotivasi dan melayani pasar. Alma, 2002:86
2.2.1.1. Tujuan Pemasaran
Tujuan pemasaran yang utama adalah memberi kepuasan kepada konsumen. Tujuan pemasaran bukan komersial atau mencari laba. Tapi tujuan
pertama ialah memberi kepuasan kepada konsumen. Dengan adanya tujuan memberi kepuasan ini, maka kegiatan marketing meliputi berbagai lembaga
produsen. Istilah marketing bukan saja milik industri, perdagangan, tapi kegiatan
marketing meliputi marketing yayasan, marketing lembaga pendidikan, marketing pribadi dan lain-lain. Alma, 2002:5.
2.2.1.2.Perkembangan Pemasaran
Jika kita lihat sejarah perkembangan pemasaran ini maka harus kita telusurisejak zaman dulu. Dalam situasi perekonomian zaman dulu, yang dikenal
dengan istilah “economic of scarcity”, barang-barang tersebut mudah diserap oleh konsumen. Produsen dengan mudah bisa mengenal konsumennya. Waktu itu
dikatakan oleh Jean Baptist Say, bahwa barang-barang yang dijual akan laku dengan sendirinya sebab sudah ada pembelinya.
Tapi sebaliknya, pada masa kini, terutama dimulai sejak adanya Revolusi Industri di Inggris, produsen dengan teknik-teknik produksi yang baru, mulai
menghasilkan barang dan jasa secara besar-besaran dan mulailah pasar dibanjiri oleh barang – barang tersebut. Dalam hal ini produsen tidak lagi menghiraukan
siapa konsumen dari produksinya, karena produksi sudah dibuat dengan otomatisasi yang bersifat massal. Produsen membuat barang untuk konsumen
yang tidak dikenal. Alma, 2002:7
2.2.1.3.Konsep Dasar Pemasaran
Konsep dasar pemasaran terdiri dari empat antara lain : Tandjung, 2004:2 1.
Era Produksi. Pendekatan ini populer sekitar tahun 1920-an dengan suatu persepsi bahwa
produk yang murah akan terjual dengan sendirinya.
2. Era Penjualan.
Muncul sekitar tahun 1950-an dengan suatu persepsi bahwa kegiatan adversting
dan selling akan mempengaruhi konsumen untuk membeli. 3.
Era Pemasaran. Dimulai sejak tahun 1970-an dengan suatu persepsi bahwa konsumen adalah
raja dan semua kebutuhan konsumen harus dipenuhi. Hal ini disebabkan terjadinya pergeseran dari seller’s market ke buyyer’s market. Era pemasaran
disebut juga dengan Era Konsumen sehingga perusahaan harus lebih consumer orientatio
. 4.
Era Hubungan. Dimulai sejak tahun 1990-an dengan suatu persepsi kemitriaan jangka panjang
dengan pelanggan dan partner lain seperti pemasok, distributor, pemerintah, dan lain-lain.
2.2.2. Informasi