Pelaporan keuangan terdiri dari elemen-elemen menurut Statement of Financial Accounting Concepts
SFAC No. 3 dan kemudian diganti dengan SFAC No. 6 elemen pelaporan keuangan
terdiri dari : aktiva, kewajiban, ekuitas, setoran pemilik investment by owner
, distribusi pada pemilik distribution of owner, comprehensive income, income, revenue, expenses
, gains dan losses Kodrat, 2006.
2.2.1.2. Tujuan Laporan Keuangan Tujuan laporan keuangan Baridwan 2000:4 sebagai berikut:
1. Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya tentang
sumber–sumber informasi ekonomi dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.
2. Memberikan informasi yang dipercayai mengenai perubahan dalam
sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.
3. Memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai
laporan mengestimasi potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
4. Memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam
sumber–sumber ekonomi dan kewajiban seperti informasi mengenai aktivitas pembelanjaan dan penanaman.
5. Mengungkap sejauh mana informasi lain yang berhubungan
dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai seperti informasi mengenai akuntansi yang dianut oleh perusahaan
Dari tujuan laporan keuangan tersebut diatas dibagi menjadi dua yaitu:
1. Tujuan Umum : laporan keuangan yang disiapkan untuk
kelompok pemakai eksternal, terutama investor atau calon investor dan kreditor yang terlibat secara finansial dengan
suatu perusahaan namun bukan merupakan bagian dari tim manajemen.
2. Tujuan Khusus : laporan keuangan yang disiapkan untuk
manajemen yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
2.2.1.3. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan Informasi laporan keuangan Baridwan 2000:5 akan
bermanfaat bila memenuhi ketujuh kualitas sebagai berikut : 1.
Relevan Suatu informasi harus dihubungkan dengan maksud
penggunaannya sesuai dengan tujuan relevansi, seyogyanya dipilih meode–metode pengukuran dan pelaporan akuntansi. Keuangan
yang akan membantu sejauh mungkin para pemakai dalam mengambil jenis–jenis keputusan yang menggunakan data–data
akuntansi keuangan. 2.
Dapat dipahami
Informasi yang disajikan harus dapat dipahami oleh pemakainya akan dinyatakan dalam bentuk dan istilah yang disesuaikan dengan
batas pengertian para pemakai. 3.
Daya Uji Pengukuran tidak dapat sepenuhnya lepas dari pertimbangan-
pertimbangan dan pendapat yang subyektif, dengan demikian untuk meningkatkan informasi dapat diuji kebenarannya oleh para
pengukur yang independen dengan menggunakan metode pengukuran yang sama.
4. Netral
Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan tidak bergantung dengan kebutuhan dan kegiatan-kegiatan pihak
tertentu. 5.
Tepat Waktu Informasi harus disampaikan sedini mungkin untuk dapat
digunakan sebagai dasar untuk membantu dalam pengambilan keputusan–keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya
pengambilan keputusan tersebut. 6.
Daya Banding Informasi dalam laporan keuangan akan lebih berguna bila dapat
dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya dari perusahaan yang sama maupun dengan laporan keuangan
perusahaan–perusahaan lainnya pada periode yang sama.
7. Lengkap
Informasi akuntansi yang lengkap meliputi semua data akuntasi keuangan yang dapat memenuhi secukupnya tujuan kualitas diatas.
2.2.1.4. Keterbatasan Laporan Keuangan