Keterbatasan Laporan Keuangan Kajian Teori

7. Lengkap Informasi akuntansi yang lengkap meliputi semua data akuntasi keuangan yang dapat memenuhi secukupnya tujuan kualitas diatas.

2.2.1.4. Keterbatasan Laporan Keuangan

Laporan keuangan mempunyai beberapa keterbatasan, Djarwanto 1996:12-13 antara lain: 1. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik merupakan laporan antara atau interim report laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara dan bukan merupakan laporan yang final, karena laba rugi riil laba rugi final hanya dapat ditentukan bila perusahaan dijual atau dilikuidir. Alasan tersebut laporan keuangan perlu disusun untuk periode waktu tertentu, dalam periode tertentu dipengaruhi pula adanya pertimbangan pribadi, pertimbangan pribadi ini misalnya dalam memilih metode yang akan digunakan. Transaksi penghasilan dan biaya akan terjadi terus–menerus selama umur perusahaan, di mana setiap periodenya disisipi dengan laporan keuangan interim report. Jelas bahwa sebenarnya data laporan keuangan itu bersifat tidak pasti, tidak dapat diukur secara mutlak teliti, kekurang- pastian ini diakibatkan adanya contingent assets, contingent liabilities, dan deferred maintenance. 2. Laporan keuangan nampaknya ditunjukkan dalam jumlah rupiah yang pasti, sebenarnya jumlah rupiah ini dapat saja berbeda bila dipergunakan standar lain karena adanya lebih dari satu standar yang diperkenankan, apalagi bila dibandingkan dengan laporan keuangan seandainya perusahaan itu dilikuidir, jumlah rupiahnya dapat sangat berbeda. Aktiva tetap dinilai berdasarkan data historisnya, jumlahnya kemudian dikurangi dengan akumulasi penyusutan, jumlah bersihnya tidak mencerminkan nilai penjualan aktiva itu nilai bukunya belum tentu sama dengan harga pasar sekarang. 3. Neraca dan laporan laba rugi mencerminkan transaksi keuangan dari waktu ke waktu, di mana daya beli uang tersebut akan terus menurun dibandingkan dengan tahun – tahun sebelumnya, oleh karena itu untuk menghindari adanya analisa yang menyesatkan, analisa perbandingan harus dilakukan dengan hati-hati. 4. Laporan keuangan tidak memberikan gambaran yang lengkap mengenai keadaan perusahaan. Laporan keuangan tidak mencerminkan semua faktor yang mempengaruhi kondisi keuangan dan hasil usaha karena tidak semua faktor dapat diukur dalam satuan uang. Misalnya, reputasi dan prestasi perusahaan, kualitas barang yang dihasilkan, kondisi pesaing, keadaan perekonomian pada umumnya dan sebagainya.

2.2.1.5. Jenis Laporan Keuangan