Teknik Analisa dan Uji Hipotesis

37 PT Pudjiadi Sons Estate Tbk 38 PT New Century Development Tbk 39 PT Pudjiadi Prestige Limited Tbk 40 PT Pakuwon Jati Tbk 41 PT Panca Wiratama Sakti Tbk 42 PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk 43 PT Royal Oak Development Asia Tbk 44 PT Suryainti Permata Tbk 45 PT Suryamas Dutamakmur Tbk 46 PT Summarecon Agung Tbk 47 PT Surya Semesta Internusa Tbk Sumber : Bursa Efek Indonesia 3.4.3 Uji Normalitas Metode yang di gunakan dalam uji ini adalah metode kolmogrov smirnov yaitu perbandingan antara distribusi frekuensi kumulatif hasil pengamatan dengan distribusi frekuensi yang di harapkan. uji normalitas di gunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak [sumarsono ,2002;40]. Pedoman dalam pengambilan keputusan apakah sebuah distribusi data mengikuti distribusi normal adalah : 1. Jika nilai signifikansi atau nilai probanilitas lebih kecil dari 5, maka distribusi adalah tidak normal. 2. Jika nilai signifikansi atau nilai probanilitas lebih besar dari 5, maka distribusi adalah normal.

3.5. Teknik Analisa dan Uji Hipotesis

Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

3.5.1. Teknik Analisa

Adapun analisa rasio terdiri dari : ` 1. Current ratio Current ratio merupakan hasil dari aktiva lancar setelah dibagi dengan utang lancar. Aktiva lancar Current ratio = Utang Lancar 2. Acid test ratio Acid test ratio merupakan hasil dari aktiva lancar dikurangi dengan persediaan dan dibagi dengan utang lancar. Aktiva lancar-persediaan Acid test ratio = Utang lancar 3. Gross profit margin Gross profit margin merupakan hasil dari penjualan dikurangi dengan harga pokok penjualan dan dibagi dengan penjualan. Laba kotor Gross profit margin = Penjualan 4.Return on invesment ROI ROI merupakan hasil dari laba bersih setelah pajak dibagi dengan total aktiva. Laba bersih setelah pajak ROI = Total aktiva 5.Return on equity ROE ROE adalah hasil dari laba bersih setelah pajak dibagi dengan modal sendiri. Laba bersih setelah pajak ROE = Modal sendiri

3.5.2. Uji t

Adapun prosedur yang digunakan dalam perumusan uji t untuk sampel berpasangan paired sampel t-test adalah sebagai berikut: d a. t hitung dengan rumus sebagai berikut: t hitung SD √n = Keterangan: t hitung d = nilai rata-rata perbedaan = skor signifikan SD = Standar Deviasi n = jumlah sampel berpasangan Mosem, Robert dan Lind, 1996:448 Kriteria untuk sampel berpasangan pair sample t- test : a. Level of significance α sebesar 0.05 untuk uji dua sisi two tailed test of significance . b. Daerah krisis H ditolak apabila taraf signifikasi Level of significance α sebesar 0.05 atau apabila t hitung t tabel. Untuk beda dua rata-rata dan sampel yang berpasangan paired samples test yaitu mengenai kinerja keuangan Perusahaan Real estate and properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan Real estate and properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tersebut digunakan beberapa rasio keuangan.

3.5.3 Uji Hipotesis

Untuk pengujian digunakan uji t-student dengan prosedur sebagai berikut : Formulasi H dan H 1 H : µ 1 =µ 2 : tidak ada perbedaan kinerja keuangan tahun 2008 dan tahun 2007 bila diukur menggunakan current ratio. H a : µ 1 ≠ µ 2 : terdapat perbedaan kinerja keuangan tahun 2008 dan tahun 2007 bila diukur menggunakan current ratio. H 01 : µ 3 = µ 4 : tidak ada perbedaan kinerja keuangan tahun 2008 dan tahun 2007 bila diukur menggunakan acid test ratio. H a2 : µ 3 ≠ µ 4 : terdapat perbedaan kinerja keuangan tahun 2008 dan tahun 2007 bila diukur menggunakan acid test ratio . H 03 : µ 5 = µ 6 : tidak ada perbedaan kinerja keuangan tahun 2008 dan tahun 2007 bila diukur menggunakan Gross profit margin . H a3 : µ 5 ≠ µ 6 : terdapat perbedaan kinerja keuangan tahun 2008 dan tahun 2007 bila diukur menggunakan Gross profit margin. H 04 : µ 7 = µ 8 : terdapat perbedaan kinerja keuangan tahun 2008 dan tahun 2007 bila diukur menggunakan ROI. H a4 : µ 7 ≠ µ 8 : terdapat perbedaan kinerja keuangan tahun 2008 dan tahun 2007 bila diukur menggunakan ROI. H 05 : µ 9 = µ : terdapat perbedaan kinerja keuangan tahun 2008 dan tahun 2007 bila diukur menggunakan ROE. H a5 : µ 9 ≠ µ 10 : terdapat perbedaan kinerja keuangan tahun 2008 dan tahun 2007 bila diukur menggunakan ROE. 46

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN