ANALISA RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE AND PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

(1)

ARTIKEL

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Jurusan Akuntansi

Oleh :

0513010247/FE/EA

Afrik Warzuki

Kepada

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN “

JAWA TIMUR


(2)

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE AND PROPERTY YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Jurusan Akuntansi

Oleh :

0513010247/FE/EA

Afrik Warzuki

Kepada

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN “

JAWA TIMUR


(3)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Jurusan Akuntansi

Oleh :

0513010247/FE/EA

Afrik Warzuki

Kepada

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “ VETERAN “

JAWA TIMUR


(4)

SKRIPSI

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE AND PROPERTY

YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Yang diajukan

0513010247/FE/EA Afrik Warzuki

disetujui untuk Ujian Lisan

Pembimbing Utama

Drs.Ec.H.Tamadoy Thamrin, Msi NIP : 030

Tanggal :...

Wakil Dekan 1 Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Jawa Timur

NIP : 030 194 437 Drs Ec Saiful Anwar, Msi


(5)

KEUANGAN PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE AND PROPERTY YANG TERDAFTAR

DI BURSA EFEK INDONESIA

0513010247/FE/EA Afrik Warzuki

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran”Jawa Timur Pada tanggal 25 Februari 2010

Pembimbing Utama : Tim penguji :

1. Ketua

2. Sekretaris

3. Anggota

Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran”Jawa Timur

NIP. 030 202 389


(6)

SKRIPSI

ANALISIS RASIO KEUANGAN UNTUK MENILAI KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE

AND PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

Disusun Oleh : 0513010247/FE/EA

Afrik Warzuki

Telah dipertahankan dihadapan dan diterima oleh Tim Penguji Skripsi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran”Jawa Timur Pada tanggal 30 Juli 2010

Pembimbing : Tim penguji :

Pembimbing Utama Ketua

Drs. Ec. H. Tamadoy Thamrin,MM

Sekretaris

Drs. Ec. H. Tamadoy Thamrin,MM

Anggota

Dra. Diah Hari Suryaningrum,Msi,Ak

Rina Mustika SE,MM Mengetahui

Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran”Jawa Timur

NIP. 030 202 389


(7)

i

Segala Puji Syukur Saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, kenikmatan dan karuniaNya yang tak terhingga sehingga saya berkesempatan menimba ilmu hingga jenjang Perguruan Tinggi. Berkat rahmatNya pula memungkinkan Saya untuk

menyelesaikan skripsi dengan judul “ANALISA RASIO KEUANGAN

SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN REAL ESTATE AND PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA”.

Sebagaimana diketahui bahwa penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (SE). walaupun dalam penulisan skripsi ini penulis telah memcurahkan segenap kemampuan yang dimiliki, tetapi penulis yakin tanpa adanya saran dan bantuan maupun dorongan dari beberapa pihak maka skripsi ini tidak akan mungkin dapat tersusun sebagaimana mestinya.

Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Teguh Soedarto, MP, selaku Rektor Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.


(8)

ii

2. Bapak Dr. H. Dhani Ichsanudin N., MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

3. Ibu Dr. Sri Trisnaningsih, SE. MSi, selaku Ketua Progdi Akuntansi Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur.

4. Bapak Drs.Ec. H. Tamadoy Thamrin , MM , selaku Dosen Pembimbing Utama yang telah banyak meluangkan waktu dengan sabar memberi pengarahan dan bimbingan dalam penyusunan skripsi ini.

5. Para Dosen yang telah memberikan banyak bekal ilmu pengetahuan dan suri tauladan kepada penulis selama menjadi mahasiswa di UPN “Veteran” Jawa Timur

6. Bapak, Ibu, Kakak, adik, dan seluruh keluarga besarku yang telah banyak memberikan banyak dorongan, semangat serta doa restu, baik secara moril maupun materiil.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan dan selalu melimpahkan rahmat dan hidayahNya dan penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, walaupun demikian saran-saran dan petunjuk yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaannya. Penulis mengharapkan Karya Ilmiah ini dapat menambah pengetahuan kita serta bermanfaat bagi semua pihak.

Surabaya, juni 2010


(9)

iii

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

ABSTRAKSI ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 7

1.3. Tujuan Penelitian ... 7

1.4. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN MODEL 2.1. Hasil Penelitian Terdahulu ... 9

2.2. Kajian Teori ... 11

2.2.1. Pelaporan Keuangan dan Laporan Keuangan ... 11

2.2.1.1. Pengertian Pelaporan Keuangan dan Laporan Keuangan ... 11

2.2.1.2. Tujuan Laporan Keuangan ... 13

2.2.1.3. karakteristik kualitatif laporan keuangan ... 14


(10)

iv

2.2.1.5. jenis laporan keuangan ……… 18

2.2.2. Analisa Laporan Keuangan ... 21

2.2.2.1. Pengertian Analisa Laporan Keuangan ... 21

2.2.2.2. Kegunaan Analisa Rasio ... 21

2.2.2.3. Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan ... 22

2.2.2.4. Macam-macam Analisa Rasio Keuangan ... 25

2.2.2.5. Kelebihan dan Keterbatasan Analisa Rasio keuangan ... 28

2.2.3. Pengukuran Kinerja ... 29

2.2.3.1. Pengertian Kinerja ... 29

2.2.3.2. Tujuan Penilaian Kinerja... 30

2.2.3.3. Sudut Pandang Kinerja ... 31

2.2.3.4. Hubungan Kinerja Keuangan Dengan Rasio Keuangan ... 32

... 2.2.4. Teori Pendukung Analisa Rasio Keuangan dan Kinerja 32 2.2.4.1. Teori Pendukung Analisis Rasio Keuangan .... 32

2.2.4.2. Teori Pendukung Kinerja……….. 33

2.2.5. Kerangka Pikir ... 34

2.3. Diagram Kerangka Pikir ... 35


(11)

v

3.3. Teknik Pengumpulan Data ... 38

3.3.1. Jenis Data ... 38

3.3.1. Sumber Data ... 38

3.3.1. Pengumpulan Data ... 39

3.4. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 39

3.4.1. Populasi ... 39

3.4.2. Sampel ... 39

3.5. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis ... 41

3.5.1. Teknik Analisa ... 41

3.5.2 Uji Normalitas ... 41

3.5.3. Uji t ... 43

3.5.4. Uji Hipotesis ... 44

BAB 1V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Obyek penelitian ... 46

4.1.1. Gambaran umum PT.Bursa Efek Indonesia ... 46

4.1.2. Visi dan Misi PT.Bursa Efek Indonesia ... 47

4.1.3. Gambaran umum Perusahaan Real estate and Property .. 48

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian ... 50


(12)

vi

4.2.2. Deskripsi Mengenai Acid test ratio ... 53

4.2.3.Deskripsi Mengenai Gross profit margin ... 57

4.2.4. Deskripsi Mengenai Return on investment ... 60

4.2.5. Deskripsi Mengenai Return on equity ... 63

4.3. Deskripsi Hasil Pengujian ... 66

4.3.1 Uji Normalitas………. 66

4.3.2 Uji Hipotesis Peneliti……… . 68

4.4. Pembahasan ... 73

4.5 implikasi hasil penelitian……… 78

4.6 Perbedaan Hasil Penelitian yang Di lakukan Sekarang dengan Penelitian Terdahulu……….. 78

4.5. Keterbatasan Peneliti ... 79

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan ... 81

5.2. Saran ... 82

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(13)

vii

2.1. Neraca ... 17

2.2. Laporan Laba Rugi ... 18

2.3. Laporan Perubahan Ekuitas... 18

2.4. Laporan Arus Kas ... 19

3.1 Daftar Nama-nama Perusahaan Sampel ... 41

4.1. Data perubahan Rasio Current ratio ... 61

4.2. Data perubahan Rasio Acid test ratio ... 64

4.3. Data perubahan Rasio Gross profit margin ... 67

4.4. Data perubahan Rasio Return on investment... 6

Data perubahan Rasio Return on investment ……… 71

4.5. Data perubahan Rasio Return on equity... 10

Data perubahan Rasio Return on equity ……… .73

4.6 Hasil Uji Normalitas……….. 68

4.7. Pengolahan Paired Sampel T-test Current ratio ……….. 77

4.8. Pengolahan Paired Sampel T-test Acid test ratio ... 78

4.9. Pengolahan Paired Sampel T-test Gross profit margin ... 79


(14)

viii

4.11. Pengolahan Paired Sampel T-test Return on equity ... 81

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR :


(15)

ix LAMPIRAN :

LAMPIRAN 1.A. Perhitungan Current ratio 2007 dan Current ratio 2008 LAMPIRAN 1.B. Perhitungan Current ratio 2007 dan Current ratio 2008 LAMPIRAN 2.A. Perhitungan Acid test ratio 2007 dan Acid test ratio 2008 LAMPIRAN 2.B. Perhitungan Acid test ratio 2007 dan Acid test ratio 2008 LAMPIRAN 3.A. Perhitungan Gross profit margin 2007 dan Gross profit margin 2008

LAMPIRAN 3.A. Perhitungan Gross profit margin 2007 dan Gross profit margin 2008

LAMPIRAN 4.A. Perhitungan Return on investment 2007 dan Return on investment 2008

LAMPIRAN 4.B. Perhitungan Return on investment 2007 dan Return on investment 2008

LAMPIRAN 5.A. Perhitungan Return on equity2007 dan Return on equity 2008

LAMPIRAN 5.B. Perhitungan Return on equity2007 dan Return on equity 2008

LAMPIRAN 6. Paired Sampel T-test Current ratio

LAMPIRAN 7. Paired Sampel T-test Acid test ratio

LAMPIRAN 8. Paired Sampel T-test Gross profit margin


(16)

ANALISA RASIO KEUANGAN SEBAGAI ALAT UNTUK MENGUKUR KINERJA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN REAL

ESTATE AND PROPERTY YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

Oleh:

Afrik Warzuki

ABSTRAK

Di era yang semakin berkembang persaingan di dunia properti pun semakin ketat, hal ini suatu perusahaan mengadakan analisis terhadap laporan keuangan sangatlah penting, hal ini tidak hanya bermanfaaat bagi perusahaaan yang bersangkutan melainkan juga pihak-pihak lain yang membutuhkan, walaupun kepentingan mereka berbeda-beda. Adapun kemampuan bersaing ditentukan baik tidaknya kondisi perusahaan secara umum dan khususnya kinerja keuangan perusahaan. Penilaian kinerja perusahaan dapat dilakukan dengan mengukur kinerja perusahaan secara obyektif melalui analisa rasio keuangan.

Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan Perusahaan Real estate and property tahun pengamatan yaitu tahun 2007 dengan tahun 2008. Analisa penelitian ini menggunakan variabel rasio likuditas yaitu Current ratio, Acid test ratio dan rasio profitabilitas yaitu Gross profit margin, Return on investment, Return on equity. Untuk menjawab permasalahan dan hipotesis, digunakan uji t untuk dua beda rata-rata dengan sampel berpasangan (paired sampel t-test).

Berdasarkan hasil analisa menyebutkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap kinerja keuangan jangka pendek perusahaan Real estate and property pada tahun 2007 (sebelum krisis keuangan global) dan 2008(setelah krisis keuangan global), pada rasio likuditas yaitu Current ratio, Acid test ratio, dan rasio profitabilitas yaitu Gross profit margin, Return on investment Return on equity yang digunakan dalam penelitian ini. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan diduga ada perbedaan kinerja keuangan jangka pendek perusahaan Real estate and property. Pada tahun 2007 dan 2008 tidak terbukti kebenarannya.


(17)

BY:

Afrik Warzuki

ABSTRACTION

At the era that competition in property sector increases tighter. In this condition companies held financial analyze report that very important for the companies. It will give benevit for companies and help other person that need the analyze of financial ratio,otherwise there have a different destination for it.. competition capability is being decided good or not by the companies condition as general and specific at the financial prestation of companies. the prestation of company can be able to measure the companies objectly by analyze of financial ratio.

This research used sekunder data obtain from financial report of the real estate and property companies at target years which is 2007 and 2008. Analyze of research used variable of likuidity ratio such as current ratio, acid test ratio and provitability ratio such as gross provit margin, return of investment, return of equity. To answer the problem and hipotesis , T-test used for two different mean with paired sample t test.

Based of the analyze result said that there are no significant different at the prestation of financial at 2007( before global financial krisis) and 2008( after global financial crisis). At the likuidity ratio such as current ratio, acid test ratio and provitability ratio such as gross provit margin, return of investment, return of equity that used in this research.The result hipotesis that there is a different short term of financial of Work ability real estate and property at 2007 and 2008 the hipotesis can’t be proof.


(18)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Semakin tajamnya persaingan ekonomi dan bisnis pada saat ini baik di tingkat nasional maupun di tingkat internasional, dan cepatnya perubahan di segala bidang menyebabkan begitu banyak perkembangan pemikiran dan peran di segala bidang misalnya di bidang manajemen keuangan menjadi semakin besar.

Sejarah perkembangan perusahaan, pada umumnya dapat diketahui bahwa keuangan merupakan masalah di dalam usaha untuk mencapai tujuan perusahaan, disamping masalah-masalah marketing, di dalam usaha untuk mencapai tujuan perusahaan.

Analisa laporan keuangan meliputi permasalahan tentang hubungan dan kecenderungan atau trend untuk mengetahui apakah keadaan keuangan hasil usaha dan kemajuan keuangan perusahaan memuaskan atau tidak memuaskan. Analisa dilakukan dengan mengukur antara hubungan unsur-unsur laporan keuangan dan bagaimana perubahan unsur-unsur itu dari tahun ke tahun untuk mengetahui arah perkembangannya.

Data keuangan perlu disusun dan disederhanakan kemudian dianalisa dan ditafsirkan sehingga dapat memberikan informasi yang berarti bagi pihak-pihak yang bersangkutan. dalam menganalisa laporan keuangan, masing-masing pihak mempunyai kepentingan yang berbeda-beda. Perbedaan kepentingan akan membawa


(19)

perbedaan dalam menganalisa laporan keuangan dan perbedaan dalam tekanan-tekanan yang diberikan pada analisa tersebut, artinya penafsiran atau hasil analisa laporan keuangan suatu perusahaan akan tergantung pada kedudukan dan kepentingan masing-masing pihak terhadap perusahaan yang bersangkutan.

Selain itu laporan keuangan di masa lalu dapat digunakan oleh para pemakai untuk melihat serta menilai perkembangan usaha perusahaan dari tahun ke tahun serta memprediksi perkembangan atau kinerja keuangan perusahan dimasa yang akan datang. Laporan keuangan itu sendiri akan lebih berarti bagi pihak-pihak yang berkepentingan jika dianalisa lebih lanjut, sehingga akan diperoleh informasi yang dapat mendukung keputusan yang akan diambil, dengan menganalisa pos-pos yang ada dalam laporan laba rugi, akan diperoleh gambaran mengenai hasil usaha serta perkembangan perusahaan (Lukas, 1993:76).

Analisa rasio tidak hanya berguna bagi kepentingan intern perusahaan melainkan juga bagi pihak luar dalam hal ini investor atau kreditur yang akan menanamkan dana dan juga para banker dan pemerintah. Pemilik perusahan berkepentingan terhadap laporan keuangan agar dapat menilai sukses tidaknya memimpin perusahaan. Bagi investor, laporan keuangan berguna untuk memprediksi prospek keuntungan dan perkembangan dimasa yang akan datang sehingga dapat diperkirakan besarnya deviden dan pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi, sedangkan bagi banker, laporan keuangan berguna untuk mengambil keputusan apakah banker harus memberi atau menolak permintaan kredit suatu


(20)

3

perusahaan, dan bagi pemerintah, laporan keuangan berguna untuk menentukan besarnya pajak yang akan dibebankan perusahaan (Baridwan, 2000:18).

Analisa rasio bertujuan untuk membantu manajer keuangan memahami apa yang perlu dilakukan perusahaan berdasarkan informasi yang tersedia yang sifatnya terbatas berasal dari laporan keuangan.

Suatu perusahaan telah menjalankan usahanya secara efisien dan efektif, maka dapat dikatakan bahwa perencanaan yang dibuat oleh seorang manajer telah berhasil. Di sini terlihat pentingnya suatu perencanaan dan strategi disusun, agar jalannya perusahaan sesuai dengan apa yang diharapkan.

Selain itu keberhasilan seorang manajer dapat diukur dengan mengetahui kinerja perusahaan yang selama ini dicapai. Kinerja merupakan prospek, pertumbuhan serta potensi dibanding dengan waktu dan perusahaan yang bergerak pada bidang yang sama. Kinerja juga merupakan salah satu alat ukur kemajuan usaha (Munawir, 2002:37).

Analisa terhadap perusahaan sangat diperlukan, apakah suatu perusahaan benar-benar menjalankan usahanya secara efektif dan efisien dengan rasio yang ada. Analisa faktor-faktor fundamental merupakan suatu analisa perbandingan kinerja berdasarkan laporan keuangan suatu perusahaan. Jadi laporan keuangan sebagai salah satu laporan yang tersusun dari serangkaian data akuntansi mempunyai peran dalam pemikiran kinerja perusahaan (Munawir, 2002:8).

Salah satu dari informasi-informasi yang dibutuhkan oleh para investor adalah informasi akuntansi, yang meliputi laporan laba rugi, neraca, dan laporan perubahan


(21)

posisi keuangan. Laporan keuangan sebagai sumber informasi akan lebih bermanfaat bila laporan keuangan tersebut dibandingkan dengan periode dalam menganalisa perkembangan perusahaan, juga dapat melihat efisiensi tidaknya manajemen dalam mengelola perusahaan (Munawir, 2002:9).

Agar suatu perusahaan dapat menjalankan usahanya dengan baik dan mampu bersaing dengan perusahaan-perusahaan lain, maka pihak manajemen harus pandai-pandai menjalankan perusahaan dan pengambilan keputusan yang tepat (Munawir, 2002:199), adapun kemampuan bersaing perusahaan ditentukan oleh baik tidaknya kondisi perusahaan secara umum dan khususnya kinerja keuangan perusahaan.

Peran mengukur kinerja keuangan perusahaan, bagi pihak-pihak yang berkepentingan perlu mengetahui kondisi keuangan perusahaan yang diketahui dari laporan keuangan. Dari laporan dan perkembangan keuangan perusahaan tersebut dapat dilihat dari kinerja perusahaan sepereti likuiditas dan profitabilitas, apakah ada perubahan atau peningkatannya (Munawir, 2002:199). Akan tetapi dengan melihat laporan keuangan saja tentu belum cukup untuk mengevaluasi kinerja perusahaan, maka perlu dilaksanakan analisa terhadap laporan keuangan dengan menggunakan metode dan teknik analisa tertentu, misalnya dengan membandingkan hasil tahun lalu dengan tahun sekarang. Divisi keuangan suatu perusahaan dituntut untuk mengambil peran yang lebih besar dalam melakukan analisa keuangan perusahaan sehingga menghasilkan keputusan yang tepat bagi manajer.


(22)

5

Mengevaluasi kondisi dan kinerja keuangan perusahaan para analisa keuangan ingin melakukan pemeriksaan pada berbagai aspek dari laporan keuangan, adapun alat yang digunakan adalah analisa rasio.

Analisa rasio laporan keuangan dapat menggambarkan hubungan antar pos yang terdapat dalam laporan keuangan suatu perusahaan, dengan perbandingan angka rasio dapat diketahui adanya perubahan angka rasio yang dimiliki, serta dapat diketahui tingkat likuiditas dan profitabilitas dari perusahaan, sehingga berdasarkan hasil analisa itu diharapkan dapat membantu pihak-pihak yang berkepentingan tersebut untuk mengetahui keadaan perusahaan yang sebenarnya dan dapat membantu mereka dalam pengambilan keputusan.

Sistem Penilaian Kinerja adalah suatu panduan bagi industri untuk dapat beroperasi dengan baik, sehingga melalui penilaian kinerja, perusahan dapat mengetahui posisinya saat ini sebagai acuan untuk melakukan perbaikan dalam keuangan. Ukuran kinerja dalam penilaian kinerja ini adalah: rasio likuditas: current ratio, acid test ratio ,rasio provitabilitas : gross profit margin, return on investment, return on equity. Melalui penilaian kinerja ini perusahaan akan mengetahui kondisi dari ke lima aspek tersebut, sehingga perusahaan dapat melakukan perbaikan untuk memenuhi semua kekurangannya. Penilaian kinerja ini akan lebih efektif apabila ditunjang oleh informasi yang memadai, sehingga aktivitas penilaian kinerja dapat dilakukan lebih cepat, dan memberikan kemudahan bagi perusahaan untuk melakukan analisa Program penilaian kinerja ini dapat membantu perusahaan, khususnya untuk perusahaan berorientasi real estate and property.


(23)

Tabel 1.1 Struktur PRODUK DOMESTIK BRUTO [PDB] Menurut Lapangan Usaha Tahun 2007—2008 (persentase)

Lapangan Usaha 2007 2008

1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan

13.7 14.4

2. Pertambangan dan Penggalian 11.2 11.0 3. Industri Pengolahan 27.1 27.9 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 0.9 0.8 5. Konstruksi 7.7 8.4 6. Perdagangan, Hotel dan Restoran 14.9 14.0 7. Pengangkutan dan Komunikasi 6.7 6.3 8. Keuangan, Real estat dan Jasa

Perusahaan

7.7 7.4

9. Jasa-jasa 10.1 9.8 Produk Domestik Bruto (PDB) 100.0 100.0 PDB Tanpa Migas 89.5 89.3

Sumber: Badan pusat statistik

Adanya perubahan perekonomian dosmetik dan global sepanjang tahun 2008 dapat berdampak negatif terhadap kinerja perusahaan seperti halnya pertumbuhan usaha perusahaan, kondisi keuangan dan prospek usaha, penurunan pertumbuhan ekonomi, hal ini merupakan indikator yang mempengaruhi pertumbuhan bisnis, termasuk bisnis real estate dan property, dengan demikian dapat disimpulkan pokok permasalahannya yaitu: apakah ada perbedaan kinerja keuangan setelah adanya


(24)

7

perubahan ekonomi dan krisis keuangan sepanjang tahun 2008 dengan tahun sebelumnya, apabila dinilai dari hasil rasio keuangan. Perusahaan yang bergerak di bidang real estate and property mempunyai prospek yang baik dimasa sekarang dan dimasa yang akan datang, dalam hal ini tidak luput dari prestasi yang diukir perusahaan. Untuk mengetahui hal tersebut lebih jauh, maka penulis memilih judul :

Analisa rasio keuangan sebagai alat evaluasi kinerja keuangan pada

perusahaan real estate and property yang terdaftar di BEI.”

1.2. Rumusan masalah

Pemakaian analisa rasio keuangan sebagai alat untuk mengevaluasi tingkat kinerja keuangan suatu perusahaan sangat penting .

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalahnya yaitu:

“Apakah ada perbedaan kinerja keuangan Perusahaan real estate and property antara tahun 2007 dan tahun 2008?.”

1.3. Tujuan Penelitian

tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan meneliti perbedaan kinerja keuangan perusahaan real estate and property dengan menggunakan rasio likuditas dan rasio provitabilitas .

1.4. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini yang dapat disumbangkan antara lain adalah: 1.4.1. Manfaat bagi Perusahaan real estate and property


(25)

Dari hasil penelitian diharapkan dapat membantu pimpinan perusahaan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan dalam meningkatkan dan mengembangkan usaha di masa yang akan datang. 1.4.2. Manfaat bagi peneliti

Melatih penulis dalam mengadakan analisa melalui penerapan ilmu pengetahuan yang telah diterima didalam bangku kuliah.

1.4.3. Manfaat bagi Universitas

Bahwa hasil penelitian ini diharapkan dapat dipergunakan dan dimanfaatkan oleh mahasiswa lainnya sebagai bahan pertimbangan dalam mempelajari permasalahan yang sama, selain itu juga untuk melengkapi perpustakaan .


(26)

9

BAB II

KAJIAN TEORI DAN PENGEMBANGAN MODEL

2.1. Hasil Penelitian Terdahulu

1. Sujiati Putri (2002): Penelitian ini mengambil judul “Evaluasi kinerja perusahaan dengan rasio keuangan PT. Komatsu Indonesia periode 1998-2002”. Penelitian ini untuk menganalisis kinerja PT. Komatsu Indonesia periode 1998-2002. Pengukuran kinerja ini menggunakan analisis rasio yang meliputi rasio likuiditas (current ratio, quick ratio, cash ratio, working capital to total asset ratio), rasio leverage (total debt to equity ratio, total debt to total asset, long term debt to equity ratio), rasio profitabilitas (gross profit margin, net profit margin, rate of return on investment, rate of return on equity), dan rasio aktivitas

(inventory turnover, total asset turnover, working capital turnover).

Melalui penelitian ini diharapkan dapat diidentifikasi kelebihan, kelemahan, dan alternatif pemecahan masalah yang dihadapi guna mencapai suatu perbaikan kinerja ke arah yang lebih baik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio likuditas PT. Komatsu Indonesia secara keseluruhan dalam keadaan yang aman dan menunjukkan peningkatan yang berarti bagi perusahaan. Begitu pula dengan rasio leverage yang rata-rata dibawah 100%, hal tersebut menunjukkan bahwa perusahaan mempunyai kemampuan untuk membayar utang. Sedangkan profitabilitas cenderung mengalami penurunan yang disebabkan oleh kecilnya laba yang dihasilkan


(27)

perusahaan dan kerugian yang di alami perusahaan. Rasio aktivitas juga cenderung mengalami penurunan yang kenaikan penjualan yang tidak sebanding dengan kenaikan total aktiva dan modal kerja.

2. Setiawan Enggo (2004): Penelitian ini mengambil judul “Analisis Rasio Keuangan Dan Analisis Z Score Sebagai Alat Untuk Mengukur Kinerja Keuangan PT “XYZ” Sidoarjo”. Penelitian ini untuk mengetahui : 1) Penggunaan analisis rasio keuangan dan analisis Z

Score untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan pada PT. “XYZ” Sidoarjo; 2) Mengetahui kinerja keuangan PT. “XYZ” Sidoarjo jika diukur dengan menggunakan analisis rasio keuangan dan analisis Z

Score.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rasio likuiditas mengalami kecenderungan penurunan dari hasil rasio yaitu current ratio, quick ratio, maupun cash ratio. Berdasarkan rasio-rasio profitabilitas kinerja perusahaan dalam memperoleh laba mengalami naik turun.

3. Riyadi Arie (2006); Peneliti tersebut mengambil judul “Analisa Rasio Keuangan Sebagai Alat Untuk Menilai Kenerja Keuangan Pada Perusahan Asuransi Kerugian Yang Go Publik di Bursa Efek Jakarta” Permasalahan yang diambil adalah apakah rasio early warning system mampu memprediksi kinerja keuangan pada perusahaan asuransi kerugian yang go public di BEJ.

Hipotesis yang diambil adalah diduga bahwa 14 rasio early warning system dapat memprediksi kinerja keuangan dimasa yang akan datang.


(28)

11

Hasil dari penelitian ini adalah bahwa diantara 14 rasio early warning system yang diajukan dalam penelitian ini menyatakan diduga bahwa 14 rasio early warning system dapat memprediksi kinerja keuangan dimasa yang akan datang tidak terbukti kebenarnnya.

2.2. Kajian Teori

2.2.1. Pelaporan Keuangan dan Laporan Keuangan

2.2.1.1. Pengertian Pelaporan Keuangan dan Laporan keuangan

Akuntansi berkepentingan tidak hanya dengan laporan keuangan tetapi lebih berkepentingan dengan pelaporan keuangan. Laporan keuangan merupakan bagian dari pelaporan keuangan untuk mencapai tujuan menyediakan informasi yang bermanfaat dan relevan. Laporan keuangan memang akan menuju ketujuan yang sama, tetapi beberapa informasi tertentu yang relevan akan lebih efektif disampaikan melalui media pelaporan keuangan dengan tetap memfokuskan laporan keuangan sebagai media utama dan pusat perhatian pelaporan keuangan (a central of financial reporting). (Kodrat, 2006).

Pelaporan keuangan yang andal membantu masyarakat dalam mengalokasikan sumber daya dengan cara efisien. Tujuan utamanya adalah mendistribusikan sumber daya modal yang terbatas ke sektor produksi barang dan jasa yang permintaannya besar (Kodrat, 2006). Sumber daya ekonomik tertarik pada industri, kawasan geografis dan entitas organisasional yang parameter finansialnya menunjukkan


(29)

sebagai sanggup memakai sumber daya ekonomik tersebut secara baik (Simamora, 1999:8).

Faktor lingkungan akan menentukan tujuan pelaporan keuangan apa yang akan dicapai oleh informasi akuntansi, tujuan pelaporan akan menentukan informasi apa yang harus dikomunikasikan kepada pihak yang dianggap berkepentingan. Informasi yang dipilih dan dinilai relevan akan menentukan elemen laporan keuangan yang dapat mempresentasikan keadaan fisik maupun non fisik perusahaan dan hasil pengukurannya secara objektif akan dituangkan dalam media utama berupa laporan keuangan (Kodrat, 2006).

Secara skematik hubungan antara tujuan, informasi, elemen dan media pelaporan mengisyaratkan bahwa struktur akuntansi harus mempunyai suatu kerangka dasar untuk menentukan informasi apa saja yang dapat masuk kedalam laporan keuangan dan informasi apa yang lebih baik disajikan melalui media lain selain laporan keuangan utama. Laporan keuangan utama dianggap sebagai laporan keuangan formal dan merupakan informasi minimal yang harus disajikan oleh akuntansi. Kerangka akuntansi yang sekarang berjalan (di Amerika) masih dilandasi oleh konsep objektivitas dan keterujian data walaupun karakteristik relevansi merupakan pertimbangan utama (Kodrat, 2006).


(30)

13

Pelaporan keuangan terdiri dari elemen-elemen menurut

Statement of Financial Accounting Concepts (SFAC) No. 3 dan kemudian diganti dengan SFAC No. 6 elemen pelaporan keuangan terdiri dari : aktiva, kewajiban, ekuitas, setoran pemilik (investment by owner), distribusi pada pemilik (distribution of owner), comprehensive income, income, revenue, expenses, gains dan losses (Kodrat, 2006).

2.2.1.2. Tujuan Laporan Keuangan

Tujuan laporan keuangan Baridwan (2000:4)sebagai berikut: 1. Memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya tentang

sumber–sumber informasi ekonomi dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.

2. Memberikan informasi yang dipercayai mengenai perubahan dalam sumber kekayaan bersih yang berasal dari kegiatan usaha dalam rangka memperoleh laba.

3. Memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai

laporan mengestimasi potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.

4. Memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam sumber–sumber ekonomi dan kewajiban seperti informasi mengenai aktivitas pembelanjaan dan penanaman.

5. Mengungkap sejauh mana informasi lain yang berhubungan

dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai seperti informasi mengenai akuntansi yang dianut oleh perusahaan


(31)

Dari tujuan laporan keuangan tersebut diatas dibagi menjadi dua yaitu:

1. Tujuan Umum : laporan keuangan yang disiapkan untuk

kelompok pemakai eksternal, terutama investor atau calon investor dan kreditor yang terlibat secara finansial dengan suatu perusahaan namun bukan merupakan bagian dari tim manajemen.

2. Tujuan Khusus : laporan keuangan yang disiapkan untuk

manajemen yang digunakan dalam proses pengambilan keputusan.

2.2.1.3. Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan

Informasi laporan keuangan Baridwan (2000:5) akan

bermanfaat bila memenuhi ketujuh kualitas sebagai berikut : 1. Relevan

Suatu informasi harus dihubungkan dengan maksud penggunaannya sesuai dengan tujuan relevansi, seyogyanya dipilih meode–metode pengukuran dan pelaporan akuntansi. Keuangan yang akan membantu sejauh mungkin para pemakai dalam mengambil jenis–jenis keputusan yang menggunakan data–data akuntansi keuangan.


(32)

15

Informasi yang disajikan harus dapat dipahami oleh pemakainya akan dinyatakan dalam bentuk dan istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian para pemakai.

3. Daya Uji

Pengukuran tidak dapat sepenuhnya lepas dari pertimbangan-pertimbangan dan pendapat yang subyektif, dengan demikian untuk meningkatkan informasi dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur yang independen dengan menggunakan metode pengukuran yang sama.

4. Netral

Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan tidak bergantung dengan kebutuhan dan kegiatan-kegiatan pihak tertentu.

5. Tepat Waktu

Informasi harus disampaikan sedini mungkin untuk dapat digunakan sebagai dasar untuk membantu dalam pengambilan keputusan–keputusan ekonomi dan untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut.

6. Daya Banding

Informasi dalam laporan keuangan akan lebih berguna bila dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya dari perusahaan yang sama maupun dengan laporan keuangan perusahaan–perusahaan lainnya pada periode yang sama.


(33)

7. Lengkap

Informasi akuntansi yang lengkap meliputi semua data akuntasi keuangan yang dapat memenuhi secukupnya tujuan kualitas diatas.

2.2.1.4. Keterbatasan Laporan Keuangan

Laporan keuangan mempunyai beberapa keterbatasan, Djarwanto (1996:12-13)antara lain:

1. Laporan keuangan yang dibuat secara periodik merupakan

laporan antara atau interim report (laporan yang dibuat antara waktu tertentu yang sifatnya sementara) dan bukan merupakan laporan yang final, karena laba rugi riil (laba rugi final) hanya dapat ditentukan bila perusahaan dijual atau dilikuidir.

Alasan tersebut laporan keuangan perlu disusun untuk periode waktu tertentu, dalam periode tertentu dipengaruhi pula adanya pertimbangan pribadi, pertimbangan pribadi ini misalnya dalam memilih metode yang akan digunakan. Transaksi penghasilan dan biaya akan terjadi terus–menerus selama umur perusahaan, di mana setiap periodenya disisipi dengan laporan keuangan (interim report).

Jelas bahwa sebenarnya data laporan keuangan itu bersifat tidak pasti, tidak dapat diukur secara mutlak teliti, kekurang-pastian ini diakibatkan adanya contingent assets, contingent liabilities, dan deferred maintenance.


(34)

17

2. Laporan keuangan nampaknya ditunjukkan dalam jumlah

rupiah yang pasti, sebenarnya jumlah rupiah ini dapat saja berbeda bila dipergunakan standar lain ( karena adanya lebih dari satu standar yang diperkenankan), apalagi bila dibandingkan dengan laporan keuangan seandainya perusahaan itu dilikuidir, jumlah rupiahnya dapat sangat berbeda. Aktiva tetap dinilai berdasarkan data historisnya, jumlahnya kemudian dikurangi dengan akumulasi penyusutan, jumlah bersihnya tidak mencerminkan nilai penjualan aktiva itu (nilai bukunya belum tentu sama dengan harga pasar sekarang).

3. Neraca dan laporan laba rugi mencerminkan transaksi keuangan dari waktu ke waktu, di mana daya beli uang tersebut akan terus menurun dibandingkan dengan tahun – tahun sebelumnya, oleh karena itu untuk menghindari adanya analisa yang menyesatkan, analisa perbandingan harus dilakukan dengan hati-hati.

4. Laporan keuangan tidak memberikan gambaran yang lengkap mengenai keadaan perusahaan. Laporan keuangan tidak mencerminkan semua faktor yang mempengaruhi kondisi keuangan dan hasil usaha karena tidak semua faktor dapat diukur dalam satuan uang. Misalnya, reputasi dan prestasi perusahaan, kualitas barang yang dihasilkan, kondisi pesaing, keadaan perekonomian pada umumnya dan sebagainya.


(35)

2.2.1.5. Jenis Laporan Keuangan

Laporan keuangan menurut Standart Akuntansi Keuangan No. 1 (2007: 8-17) yang disusun terdiri dari :

1. Neraca

Laporan keuangan yang menggambarkan keadaan harta, kewajiban atau hutang serta modal pada akhir periode tertentu.

Tabel 2.1. : Neraca

Computer King Neraca 30 Nopember 1999

Aktiva

Kas $ 5.900 Perlengkapan 550 Tanah

Total aktiva

10.000

Kewajiban

$ 16.450

Utang usaha $ 400

Ekuitas pemilik

Modal Pat King

Total kewajiban dan ekuitas pemilik $ 16.450 16.050 Sumber : Niswonger, C.R., et. al., 1999, prinsip-prinsip

Akuntansi, Jilid 1. Edisi 19, Terjemahan Alfonsus S dan Helda G, Penerbit Erlangga, Jakarta, hal. 20.

2. Laba Rugi

Laporan ini menggambarkan posisi hasil usaha berupa pendapatan yang diterima serta pengeluaran-pengeluaran pada periode tertentu.


(36)

19

Tabel 2.2. : Laporan Laba Rugi

Computer King Laporan Laba Rugi

Untuk Bulan yang Berakhir 30 Nopember 1999 Pendapatan honor $ 7.500 Beban operasi :

Beban upah $ 2.125 Beban sewa 800 Beban perlengkapan 800 Beban utilitas 450 Beban rupa-rupa

Total beban operasi 275

Laba bersih $ 3.050 $ 4.450

Sumber : Niswonger, C.R., et. al., 1999, prinsip-prinsip Akuntansi, Jilid 1. Edisi 19, Terjemahan Alfonsus S dan Helda G, Penerbit Erlangga, Jakarta, hal. 20.

3. Laporan Perubahan Modal (Ekuitas)

Laporan yang menunjukkan perubahan ekuitas yang menggambarkan peningkatan atau penurunan aktiva bersih atau kekayaan perusahaan selama periode laporan.

Tabel 2.3. : Laporan Perubahan Ekuitas

Computer King Laporan Ekuitas Pemilik

Untuk Bulan yang Berakhir 30 Nopember 1999 Modal Pat King, 1 Nopember 1999 $ 0 Investasi pada 1 Nopember 1999 $ 15.000

Laba Bersih bulan Nopember

$ 18.050 3.050

Dikurangi penarikan

Kenaikan ekuitas pemilik 2.000

Modal Pat King, 30 nopember 1999 $ 16.050 16.050

Sumber : Niswonger, C.R., et. al., 1999, prinsip-prinsip Akuntansi, Jilid 1. Edisi 19, Terjemahan Alfonsus S dan Helda G, Penerbit Erlangga, Jakarta, hal. 20.


(37)

4. Laporan Arus Kas

Laporan yang mununjukkan penerimaan dan pengeluaran selama periode tertentu yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas pendanaan.

Tabel 2.4. : Laporan Arus Kas

Computer King Laporan Arus Kas

Untuk Bulan yang Berakhir 30 Nopember 1999 Arus kas dari aktivitas operasi :

Kas yang diterima dari pelanggan $ 7.500 Dikurangi pembayaran kas untuk beban dan

pembayaran kepada kreditur

arus kas bersih dari aktivitas operasi $ 2.900 4.600

Arus kas dari aktivitas investasi :

Pembayaran untuk akuisisi tanah (10.000) Arus kas dari aktivitas pendanaan :

Kas yang diterima sebagai ivestasi pemilik $ 15.000 Dikurangi penarikan kas oleh pemilik

Arus kas bersih dari aktivitas pendanaan 2.000

Arus kas bersih dan saldo kas 30 november 1999 5.900 13.000

Sumber : Niswonger, C.R., et. al., 1999, prinsip-prinsip Akuntansi, Jilid 1. Edisi 19, Terjemahan Alfonsus S dan Helda G, Penerbit Erlangga, Jakarta, hal. 20.

5. Catatan Atas Laporan Keuangan

Laporan ini berkaitan dengan pos-pos dalam neraca, laporan laba rugi dan laporan arus kas yang sifatnya memberikan penjelasan baik yang bersifat kualitas maupun kuantitas, termasuk komitmen dan kontinjensi serta transaksi-transaksi lainnya.


(38)

21

2.2.2. Analisa Laporan Keuangan

2.2.2.1. Pengertian analisa laporan keuangan

Mengadakan analisa hubungan dari pos dalam laporan keuangan merupakan dasar untuk menginterprestasikan kondisi keuangan dari hasil operasi perusahaan. Rasio ini menunjukkan suatu hubungan atau pertimbangan suatu jumlah tertentu dengan jumlah yang lain, dengan menggunakan alat analisa berupa rasio akan dapat menjelaskan atau memberi gambaran tentang baik tidaknya posisi keuangan perusahaan. Terutama bila angka rasio tersebut dibandingkan dengan angka rasio pembanding yang digunakan sebagai standar Alwi (1993:107).

Alat-alat analisis dalam pembelanjaan disebutkan bahwa analisa rasio adalah “ Rasio merupakan alat yang dinyatakan dalam artian relatif maupun absolut untuk menjelaskan hubungan tertentu antara faktor yang satu dengan faktor yang lain dari suatu laporan keuangan Alwi (1993:107).

2.2.2.2. Kegunaan Analisa Rasio

Rasio keuangan digunakan untuk mengurangi banyaknya informasi relevan pada serangkaian indikator keuangan yang terbatas dan untuk meniadakan pengaruh ukuran besarnya peruasahaan (size company) sehingga perbandingan antar perusahaan pada skala yang berbeda dapat dilakukan (Rees,1995). Bam‘s (1987) aplikasi rasio keuangan diidentifikasikan menjadi dua yaitu : rasio keuangan normatif dan rasio keuangan positif


(39)

Aplikasi rasio keuangan positif berhubungan dengan estimasi hubungan-hubungan empiris seperti prediksi kebangkrutan. Aplikasi rasio keuangan normatif dilakukan dengan membandingkan rasio keuangan perusahaan dengan perusahaan yang dijadikan benchmark

(biasanya mean industri), untuk menentukan kinerjanya.

2.2.2.3. Metode dan teknik analisis laporan keuangan

Analisa laporan keuangan terdiri dari penelaahan atau mempelajari dari pada hubungan-hubungan dan tendensi atau kecenderungan (trend) untuk menentukan posisi keuangan dan hasil operasi serta perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Metode dan teknik analisa (alat-alat analisa) yang digunakan untuk menentukan dan mengukur hubungan antara pos-pos yang ada dalam laporan, sehingga dapat diketahui perubahan-perubahan dari masing-masing pos tersebut bila diperbandingkan dengan laporan dari beberapa periode untuk satu perusahaan tertentu atau diperbandingkan dengan laporan keuangan yang dibudgetkan atau laporan keuangan perusahaan lainnya Munawir (2002:35).

Ada dua metode analisa yang digunakan oleh setiap penganalisaan keuangan Munawir (2002:58)yaitu :

1. Analisa horizontal atau analisis dinamis atau time-series technique

Yaitu analisa dengan mengadakan perbandingan laporan keuangan perusahaan untuk beberapa periode, sehingga akan diketahui perkembangannya.


(40)

23

2. Analisa vertical atau analisis statis atau cross-sectional technique

Yaitu apabila laporan keuangan yang dianalisa hanya meliputi satu periode atau saat itu saja, yaitu dengan memperbandingkan antara pos yang satu dengan pos yang lainnya dalam laporan keuangan tersebut, sehingga hanya akan diketahui keadaan keuangan atau hasil opersai pada saat itu.

Adapun teknik-teknik analisa yang bisa digunakan dalam

analisa laporan keuangan Munawir (2002:36)adalah sebagai berikut: 1. Analisa perbandingan laporan keuangan

Adalah metode dan teknik analisa dengan cara memperbandingkan laporan keuangan untuk dua periode atau lebih, dengan menunjukkan :

a. Data absolut atau jumlah-jumlah dalam rupiah b. Kenaikkan atau penurunan dalam presentase. c. Perbandingan yang dinyatakan dengan rasio. d. Prosentase dari total

Analisa dengan menggunakan metode ini kan dapat diketahui perubahan-perubahan yang terjadi.

2. Trend atau tendensi posisi dan kemajuan keuangan perusahaan yang dinyatakan dalam prosentase (trend percentage analysis)

Adalah suatu metode atau teknik analisa untuk mengetahui tendensi daripada keaadan keuangannya, apakah menunjukkan tendensi tetap, naik atau bahkan turun.


(41)

3. Laporan dengan prosentase per komponen atau common size statement

Adalah suatu analisa untuk mengetahui prosentase investasi pada masing-masing aktiva terhadap total aktivanya, juga untuk mengetahui struktur permodalannya dan kompensisi perongkosan yang terjadi dihubungkan dengan jumlah penjualannya.

4. Analisa sumber dan penggunaan modal kerja

Adalah suatu analisa untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan modal kerja atau untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya modal kerja dalam periode tertentu.

5. Analisa sumber dan penggunaan kas (cash flow statement analysis) Adalah suatu analisa untuk mengetahui sebab-sebab berubahnya jumlah uang kas atau untuk mengetahui sumber-sumber serta penggunaan uang kas selama periode tertentu.

6. Analisa rasio

Adalah suatu metode analisa untuk mengetahui hubungan daripada pos-pos tertentu dalam neraca atau laporan rugi laba secara individu atau kombinasi dari kedua laporan tersebut.

7. Analaisa perubahan laba kotor (gross profit analysis)

Adalah analisa untuk mengetahui sebab-sebab perubahan laba kotor pada perusahaan dari periode ke periode yang lain atau perubahan laba kotor suatu periode dengan laba yang di budgetkan untuk periode tersebut.


(42)

25

8. Analisa break-even

Adalah suatu analisa untuk menentukan tingkat penjualan yang harus dicapai oleh suatu perushaan agar tidak menderita kerugian, tetapi juga belum memperoleh keuntungan. Dengan analisa break-even ini juga akan diketahui berbagai tingkat keuntungan atau kerugian untuk berbagai tingkat penjualan.

2.2.2.4. Macam – macam Analisa Rasio Keuangan

Pada dasarnya macam atau jenis rasio banyak sekali karena rasio dapat dibuat menurut kebutuhan penganalisa.

Tidak ada satu analisa rasio yang dapat menjawab semua kepentingan tersebut, dengan demikian untuk menjawabnya digunakan beberapa rasio keuangan (Kodrat, 2006). Rasio yang akan digunakan menjawab penelitian ini adalah :

1. Rasio likuiditas, yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial yang segera harus dipenuhi (jatuh tempo) dan membayar tepat pada waktunya. Kewajiban finansial yang segera harus dipenuhi atau jatuh tempo adalah setiap utang lancar, termasuk utang jangka panjang yang telah jatuh tempo dalam periode yang bersangkutan. Rasio likuditas mencakup rasio leverage karena sama-sama menggambarkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban perusahaan. 2. Rasio profitabilitas, mengukur seberapa besar kemampuan


(43)

penjualan, aset maupun laba bagi modal sendiri. Rasio profitabilitas berhubungan dengan penjualan, aset dan modal, hal ini menggambarkan pula rasio aktivitas.

Untuk mengukur likuiditas dan profitabilitas akan digunakan indikator berikut ini (Munawir, 2002:72).

1. Rasio likuiditas, merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi atau membayar kewajiban finansial yang segera harus dipenuhi (jatuh tempo) dan membayar tepat pada waktunya. Rasio tersebut dibagi menjadi:

a. Current ratio

Current ratio merupakan perbandingan antara aktiva lancar dengan utang lancar. Aktiva lancar pada umumnya terdiri kas, surat berharga, piutang dan persediaan, sedangkan utang lancar terdiri dari utang dagang, utang wesel jangka pendek, utang pajak, utang lain-lain terutama utang gaji atau upah.

Current ratio merupakan ukuran yang paling umum dari kelancaran jangka pendek, karena rasio tersebut bisa ditutup oleh aktiva yang bisa berubah menjadi kas dalam jangka waktu yang mana dengan tagihan tersebut.

Aktiva lancar

Current ratio =


(44)

27

Semakin tinggi rasio lancar ini berarti semakin besar kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek.

b. Acid test ratio

Rasio ini seperti halnya current ratio, tetapi hanya memperhitungkan aktiva lancar yang benar – benar liquid

saja, yakni diluar persediaan. Aktiva lancar – persediaan

Acid test ratio =

Utang lancar

2. Rasio profitabilitas, mengukur kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba yang diperoleh dari penjualan, aset, maupun laba bagi modal sendiri. Rasio tersebut dibagi menjadi:

a. Gross profit margin

Adalah merupakan rasio antara laba kotor yang diperoleh perusahaan dengan tingkat penjualan yang dicapai pada periode yang sama.

Laba kotor

Gross profit margin =

Penjualan

Semakin besar gross profit margin semakin baik keadaan operasi perusahaan, karena hal ini menunjukkan bahwa harga pokok penjualan relativ lebih rendah dibandingkan dengan penjualan. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah gross profit margin, semakin kurang baik operasi perusahaan.


(45)

b. Return on investment (ROI)

Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba dari aktiva yang dipergunakan.

Laba bersih setelah pajak

ROI =

Total Aktiva

Rasio ini menunjukkan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila diukur dari nilai aktiva. Semakin tinggi rasio ini, semakin baik keadaan suatu perusahaan

c. Return on equity (ROE) atau Return on net worth

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba yang tersedia bagi pemegang saham perusahaan. Rasio ini juga dipengaruhi oleh besar kecilnya utang perusahaan, apabila proporsi utang makin besar maka rasio ini juga akan semakin besar.

Laba bersih setelah pajak ROE =

Modal sendiri

Rasio ini menunjukkan berapa persen diperoleh laba bersih bila diukur dari modal pemilik. Semakin besar semakin bagus .

2.2.2.5. Kelebihan dan Keterbatasan analisa rasio keuangan

Adapun kelebihan dari analisa rasio keuangan adalah:

1. Analisa rasio dapat menilai prestasi dan kondisi keuangan perusahaan.


(46)

29

2. Dapat mengevaluasi suatu perusahaan berdasarkan laporan keuangan.

3. Dapat memberikan informasi bagi pengambil keputusan.

Meskipun demikian analisa rasio tetap mempunyai keterbatasan antara lain:

1. Rasio dibentuk dari data akuntansi yang dipengaruhi dengan penafsiran dan manipulasi.

2. Suatu rasio tertentu terdapat baik dan buruk.

3. Kecocokan dengan rasio gabungan bukan jaminan bahwa

perusahaan sedang berjalan dengan normal dan dipimpin dengan baik.

4. Dalam mengatasi setiap rasio, angka yang diperoleh dari

perhitungan tidak berdiri sendiri.

5. Pencapaian target sesuai dengan rata–rata yang tidak

menunjukkan performance suatu perusahaan (Kasmir, 2008:113).

2.2.3. Pengukuran Kinerja 2.2.3.1. Pengertian Kinerja

Dalam dunia yang bersaing secara global kinerja sangat penting bagi semua organisasi dalam mengukur kemampuan, keberhasilan dan kegagalan mereka dalam mengolah sumber daya guna pencapaian tujuan secara efektif. Efisien menggambarkan masukkan yg diperlukan untuk menghasilkan satu unit keluaran.


(47)

“Tingkat prestasi (kerja) hasil nyata yang dipakai yang kadang-kadang digunakan untuk terciptanya suatu hasil dari banyak keputusan yang dibuat secara terus-menerus oleh manajemen untuk mencapai tujuan.”

Sedangkan menurut Mulyadi (1997:419)kinerja adalah :

“Perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang dimainkannya dalam mencapai tujuan organisasi.”

2.2.3.2. Tujuan Penilaian Kinerja

Untuk mengetahui sejauh mana kinerja organisasi yang diinginkan dan dibutuhkan, melalui pengukuran atau penilaian kinerja terhadap operasional perusahaan. Hasil dari pengukuran kinerja ini nantinya dapat dipakai sebagai dasar pertimbangan oleh pemilik dan investor untuk menilai kekayaan atas investasi yang telah dilakukan, juga berguna bagi manajemen sebagai dasar perencanaan dan evaluasi dalam menilai efektivitas dan efisiensi operasional perusahaan dalam mencapai tujuan.

Menurut Mulyadi (1997:420):Tujuan penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam mematuhi standar perilaku yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan.”

Sedangkan menurut Simamora (1999:423):Tujuan penilaian

kinerja adalah menghasilkan informasi yang akurat tentang perilaku dan kinerja anggota-anggota organisasi.”


(48)

31

2.2.3.3. Sudut Pandang Kinerja

Penilaian kinerja perusahaan berkaitan erat dengan sudut pandang dari kelompok–kelompok yang berkepentingan (Helfert, 1996:69). Kelompok –kelompok tersebut adalah:

1. Dari sudut pandang manajemen

Manajemen mempunyai kepentingan ganda dalam analisis kinerja keuangan, yaitu menilai efisiensi dan profitabilitas operasi serta menimbang seberapa efektif penggunaan sumber daya perusahaan.

2. Dari sudut pandang pemilik

Pemilik adalah investor yaitu kepada siapa manajemen harus bertanggung jawab dalam menentukan waktu yang tepat pelaksanaan dan penilaian hasil operasi perusahaan, manajemen

harus memahami sudut pandang dan ekspektasi pemilik

perusahaan seperti juga memahami sudut pandang kriteria pinjaman.

3. Dari sudut pandang pemberi pinjaman

Bila orientasi pokok manajemen dan pemilik mengarah pada kesinambungan perusahaan, pemberi pinjaman paling sedikit mempunyai dua kepentingan atas perusahaan. Pemberi pinjaman tertarik untuk meminjamkan dana kepada suatu perusahaan yang berhasil akan berjalan seperti yang diharapkan. Mereka harus


(49)

mempertimbangkan konsekuensi negatif, seperti kegagalan dan likuidasi.

2.2.3.4. Hubungan Kinerja Keuangan Dengan Analisa Rasio

Analisa rasio merupakan bentuk atau cara yang umum digunakan dalam analisis laporan keuangan di antara alat –alat analisis yang biasa digunakan untuk mengukur kekuatan dan kelemahan yang dihadapi perusahaan di bidang keuangan (Helfert, 1996:68).

Analisis kelemahan dan kekuatan dibidang keuangan akan sangat membantu dalam menilai prestasi manajemen dimasa lalu dan prospeknya dimasa yang akan datang (Helfert, 1996:68).

2.2.4. Teori pendukung analisis rasio keuangan dan kinerja. 2.2.4.1. Teori pendukung analisis rasio keuangan

Teori Probabilitas: Ada tiga hal dalam membicarakan probabilitas yaitu cobaan (eksperiment), hasil (outcome), dan peristiwa (event). (Suharyadi, 2003:202)

Semakin tinggi liquidity ratios maka semakin besar

kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang jangka pendeknya (Machfoedz, 1989: 73).

Rasio-rasio keuangan yang digunakan dalam penelitian ini dapat digunakan untuk memprediksi perubahan laba. Hal ini dapat dijelaskan di dalam teori “Dow” (E. Tandelilin, 2001:252).


(50)

33

Sehat atau tidak sehatnya kinerja keuangan perusahaan dapat dilihat salah satunya dari perolehan laba dari waktu ke waktu (Munawir, 2002:31). Jika dikaitkan dengan penelitian ini tentu saja rasio-rasio keuangan merupakan data-data historis yang digunakan untuk memprediksi laba di masa yang akan datang dan besarnya laba yang diperoleh.

2.2.4.2. Teori pendukung kinerja

Pada dasarnya masyarakat luas mengukur keberhasilan perusahaan berdasarkan kemampuan perusahaan yang terlebih dari kinerja manajemen.

Prefer dan Salancik (1978:2) mengemukakan bahwa kunci kelangsungan hidup organisasi terletak pada kemampuan untuk memperoleh dan mempertahankan sumberdaya. Kebangkrutan perusahaan merupakan ukuran kinerja jangka panjang yang mencerminkan akhir dari akumulasi penurunan kinerja jangka pendek secara kontinyu.

Preferdan Salancik(1978:11) mengemukakan bahwa ukuran kinerja perusahaan dapat dilihat dari prespektif internal dan prespektif eksternal. Prespektif internal mengacu pada ukuran efisiensi yang dapat dievaluasi berdarkan standart internal, sedangkan prespektif eksternal mengacu pada ukuran efektivitas yang didasarkan standart eksternal yang dijadikan sebagai benchmark.


(51)

Penggunaan rasio dapat dilakukan dengan menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada dilaporan keuangan, terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba rugi. Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa periode operasi. Tujuannya adalah agar terlihat perkembangan perusahaan dalam rentang waktu tertentu, baik penurun atau kenaikan, hasil pengukuran tersebut dapat dijadikan alat evaluasi kinerja manajemen (Kasmir, 2008:196).

2.2.5. Kerangka pikir

Berdasarkan latar belakang masalah dan landasan teori yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti, maka dapat disusun kerangka pikir terlebih dahulu diberi premis untuk mendukung penelitian ini:

Premis 1: Salah satu aspek pentingnya analisis terhadap laporan keuangan suatu perusahaan akan sangat bermanfaat bila penganalisa untuk dapat mengetahui keadaan dan perkembangan keuangan bersangkutan (Riyanto,1995).

Premis 2: Rasio keuangan dapat digunakan untuk mengevaluasi kondisi keuangan dan penilaian kinerja perusahaan (Kasmir 2008:104).

Premis 3: Analisa rasio keuangan sangat bermanfaat bagi manajemen untuk perencanaan dan pengevaluasiaan prestasi atau kinerja perusahaan (Munawir, 2002:203).


(52)

35

Premis 4: Rasio keuangan dapat menentukan tingkat likuiditas dan profitabilitas suatu perusahaan bila di bandingkan (Munawir, 2002:68)

2.3. Diagram Kerangka Pikir

Berdasarkan rumusan masalah dan tujuan penelitian, serta untuk memudahkan analisis dan pengujian hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini, maka dapat digambarkan dalam sebuah bagan kerangka pikir, yaitu:

Laporan Keuangan

Perusahaan Real estate and Properti

Analisa Rasio Likuiditas dan Rasio Profitabilitas tahun 2007 :

- Current tatio - Acid test ratio - Gross profit margin

- ROI

- ROE

Menilai kinerja keuangan tahun 2007 dan tahun 2008

Perusahaan Real estate and Properti

Analisa Rasio Likuiditas dan Rasio Profitabilitas tahun 2008:

- Current tatio - Acid test ratio - Gross profit margin

- ROI

- ROE

Uji Paired Sample T-tes

Ada atau tidak perbedaan kinerja keuangan tahun 2007 dan tahun

2008


(53)

2.4. Hipotesis.

Hipotesis pada dasarnya adalah merupakan asumsi atau dugaan sementara mengenai sesuatu hal yang harus diuji kebenarannya berdasarkan fakta- fakta yang dikumpulkan, bila dugaan tersebut dapat dibuktikan maka akan dapat diterima dan sebaliknya jika tidak dapat dibuktikan maka dugaan tersebut akan ditolak.

Berdasarkan tujuan penelitian maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Diduga ada perbedaan kinerja Perusahaan Real estate and Properti pada tahun 2007 (sebelum krisis keuangan global) dengan tahun 2008( setelah krisis global financial).


(54)

37

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cara bagaimana suatu penelitian dilakukan secara berurutan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif secara deskriptif dengan merumuskan hipotesis yang selanjutnya menggunakan analisis statistik untuk menguji hipotesis. Obyek penelitian ini adalah perusahaan real estate and properti yang terdaftar di BEI.

3.2. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Penelitian dirancang untuk mengetahui perbedaan tingkat kinerja keuangan perusahaan pada Perusahaan Real estate and properti , pada tahun 2007 dan 2008. Sebagai salah satu alat ukur untuk mengetahui kinerja keuangan perusahaan digunakan analisa rasio likuiditas dan rasio profitabilitas.

Adapun definisi variabel operasional kinerja keuangan dalam penelitian ini adalah :

1. Current ratio 2007(µ1) dan Current ratio 2008 (µ2)

Diukur dengan membandingkan aktiva lancar dengan utang lancar pada tahun 2007 dan tahun 2008.

2. Acid test ratio 2007 (µ 3) dan Acid test ratio 2008 (µ 4)

Diukur dengan membandingkan aktiva lancar setelah dikurangi persediaan dengan utang lancar pada tahun 2007 dan tahun 2008.


(55)

3. Gross profit margin 2007 (µ 5) dan Gross profit margin 2008 (µ 6) Diukur dengan membandingkan penjualan setelah dikurangi harga pokok penjualan dengan penjualan pada tahun 2007 dan tahun 2008. 4. Return on investment (ROI) 2007(µ 7) dan Return on investment (ROI)

2008 (µ 8)

Diukur dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan total aktiva pada tahun 2007 dan tahun 2008.

5. Return on equity (ROE) 2007 (µ 9) dan Return on equity (ROE) 2007

(µ 10)

Diukur dengan membandingkan laba bersih setelah pajak dengan modal sendiri pada tahun 2007 dan tahun 2008.

3.1. Teknik Pengumpulan Data

3.3.1. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu berupa laporan keuangan perusahaan Real estate and property yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2007 & 2008.

3.3.2. Sumber Data

Sumber data yang dipakai dalam penelitian ini berasal dari Bursa Efek Indonesia yang berupa capital market directory dan dari situs berupa laporan keuangan perusahaan.


(56)

39

3.3.3. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini dengan melalui:

a. Dokumenter

Teknik pengumpulan data dengan cara melihat dan membaca serta mempelajari dokumen–dokumen dan catatan-catatan perusahaan yang berkaitan dengan penelitian ini.

b. Studi Kepustakaan

Yaitu mempelajari literatur-literatur dan karya ilmiah yang ada hubungannya dengan penulisan penelitian yang nantinya dipergunakan sebagai dasar pembahasan penelitian.

3.3 Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

3.4.1. Populasi

Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah apa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu Perusahaan Real estate and properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Populasi dalam penelitian ada 47 Perusahaan Real estate and properti selama periode penelitian yaitu tahun 2007 & 2008 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

3.4.2. Sampel

Sampel adalah bagian dari populasi. Mengingat jumlah populasi masih dalam jangkauan penelitian maka penarikan sampel dilakukan menggunakan metode sensus yaitu keseluruhan anggota populasi sebagai sampel selama periode


(57)

penelitian yaitu tahun 2007 & 2008. Nama – nama perusahaan yang menjadi sampel adalah sebagai berikut :

Tabel 3.1. Daftar Nama-nama Perusahaan Sampel

No

Nama Perusahaan

1 PT Alam Sutera Realty Tbk

2 PT Bekasi Asri Pemula Tbk

3 PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk

4 PT Bukit Darmo Property Tbk

5 PT Sentul City Tbk

6 PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk

7 PT Bumi Serpong Damai Tbk

8 PT Citra Kebun Raya Agri Tbk

9 PT Cowell Development Tbk

10 PT Ciputra Development Tbk

11 PT Ciputra Property Tbk 12 PT Ciputra Surya Tbk

13 PT Duta Anggada Realty Tbk

14 PT Duta Graha Indah Tbk 15 PT Intiland Development Tbk 16 PT Duta Pertiwi Tbk

17 PT Bakrieland Development Tbk

18 PT Gowa Makassar Tourism Development Tbk

19 PT Perdana Gapuraprima Tbk

20 PT Indonesia Paradise Property Tbk 21 PT Jakarta Int'l Hotel & Development Tbk 22 PT Jaya Real Property Tbk

23 PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk 24 PT Dayaindo Resources International Tbk 25 PT Kawasan Industri Jababeka Tbk

26 PT Global Land Development Tbk

27 PT Lamicitra Nusantara Tbk 28 PT Laguna Cipta Griya Tbk 29 PT Lippo Cikarang Tbk

30 PT Lippo Karawaci Tbk

31 PT Mas Murni Indonesia Tbk

32 PT Modernland Realty Ltd Tbk 33 PT Metro Supermarket Realty Tbk 34 PT Indonesia Prima Property Tbk 35 PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk


(58)

41

37 PT Pudjiadi & Sons Estate Tbk

38 PT New Century Development Tbk

39 PT Pudjiadi Prestige Limited Tbk

40 PT Pakuwon Jati Tbk

41 PT Panca Wiratama Sakti Tbk 42 PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk

43 PT Royal Oak Development Asia Tbk

44 PT Suryainti Permata Tbk

45 PT Suryamas Dutamakmur Tbk

46 PT Summarecon Agung Tbk

47 PT Surya Semesta Internusa Tbk

Sumber : Bursa Efek Indonesia 3.4.3 Uji Normalitas

Metode yang di gunakan dalam uji ini adalah metode kolmogrov smirnov yaitu perbandingan antara distribusi frekuensi kumulatif hasil pengamatan dengan distribusi frekuensi yang di harapkan. uji normalitas di gunakan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atau tidak [sumarsono ,2002;40]. Pedoman dalam pengambilan keputusan apakah sebuah distribusi data mengikuti distribusi normal adalah :

1. Jika nilai signifikansi atau nilai probanilitas lebih kecil dari 5%, maka distribusi adalah tidak normal.

2. Jika nilai signifikansi atau nilai probanilitas lebih besar dari 5%, maka distribusi adalah normal.

3.5. Teknik Analisa dan Uji Hipotesis

Teknik analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

3.5.1. Teknik Analisa

Adapun analisa rasio terdiri dari : `


(59)

1. Current ratio

Current ratio merupakan hasil dari aktiva lancar setelah dibagi dengan utang lancar.

Aktiva lancar Current ratio =

Utang Lancar 2. Acid test ratio

Acid test ratio merupakan hasil dari aktiva lancar dikurangi dengan persediaan dan dibagi dengan utang lancar.

Aktiva lancar-persediaan Acid test ratio =

Utang lancar 3. Gross profit margin

Gross profit margin merupakan hasil dari penjualan dikurangi dengan harga pokok penjualan dan dibagi dengan penjualan.

Laba kotor Gross profit margin =

Penjualan 4.Return on invesment (ROI)

ROI merupakan hasil dari laba bersih setelah pajak dibagi dengan total aktiva.

Laba bersih setelah pajak ROI =

Total aktiva 5.Return on equity (ROE)

ROE adalah hasil dari laba bersih setelah pajak dibagi dengan modal sendiri.


(60)

43

Laba bersih setelah pajak ROE =

Modal sendiri

3.5.2. Uji t

Adapun prosedur yang digunakan dalam perumusan uji t untuk sampel berpasangan (paired sampel t-test) adalah sebagai berikut:

d

a.

t

hitungdengan rumus sebagai berikut:

t

hitung

SD/√n

= Keterangan:

t

hitung

d = nilai rata-rata perbedaan = skor signifikan

SD = Standar Deviasi

n = jumlah sampel berpasangan

(Mosem, Robert dan Lind, 1996:448) Kriteria untuk sampel berpasangan ( pair sample t- test) :

a. Level of significance (α) sebesar 0.05 untuk uji dua sisi ( two tailed test of significance).

b. Daerah krisis H0 ditolak apabila taraf signifikasi < Level of significance (α) sebesar 0.05 atau apabila thitung > ttabel.

Untuk beda dua rata-rata dan sampel yang berpasangan (paired samples test) yaitu mengenai kinerja keuangan Perusahaan Real estate and properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Untuk mengukur kinerja


(61)

keuangan perusahaan Real estate and properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tersebut digunakan beberapa rasio keuangan.

3.5.3 Uji Hipotesis

Untuk pengujian digunakan uji t-student dengan prosedur sebagai berikut : Formulasi H0 dan H1

H0 : µ12 : tidak ada perbedaan kinerja keuangan tahun 2008 dan tahun 2007 bila diukur menggunakan current ratio.

Ha : µ1 µ2 : terdapat perbedaan kinerja keuangan tahun 2008 dan tahun 2007 bila diukur menggunakan current ratio.

H01: µ3 = µ4 : tidak ada perbedaan kinerja keuangan tahun 2008 dan tahun 2007 bila diukur menggunakan acid test ratio.

Ha2 : µ3µ4 : terdapat perbedaan kinerja keuangan tahun 2008 dan tahun 2007 bila diukur menggunakan acid test ratio .

H03: µ5 = µ6 : tidak ada perbedaan kinerja keuangan tahun 2008 dan tahun 2007 bila diukur menggunakan Gross profit margin .

Ha3 : µ5µ6 : terdapat perbedaan kinerja keuangan tahun 2008 dan tahun 2007 bila diukur menggunakan Gross profit margin.

H04 : µ7= µ8 : terdapat perbedaan kinerja keuangan tahun 2008 dan tahun 2007 bila diukur menggunakan ROI.

Ha4 : µ7µ8 : terdapat perbedaan kinerja keuangan tahun 2008 dan tahun 2007 bila diukur menggunakan ROI.


(62)

45

H05 : µ9 = µ : terdapat perbedaan kinerja keuangan tahun 2008 dan tahun 2007 bila diukur menggunakan ROE.

Ha5 : µ9µ10 : terdapat perbedaan kinerja keuangan tahun 2008 dan tahun 2007 bila diukur menggunakan ROE.


(63)

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian

4.1.1. Gambaran Umum PT. Bursa Efek Indonesia

Bursa Efek Indonesia (BEI) saat ini adalah gabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange dan Bursa Efek Surabaya (BES). Bursa Efek Jakarta (BEJ) atau Jakarta Stock Exchange merupakan akhir dari perjalanan panjang Pasar Modal Indonesia. Sejarah Pasar Modal Indonesia dimulai dengan dibentuknya bursa efek di Batavia (sekarang Jakarta) pada tahun 1912 oleh Vereniging Voor de Effecttenhandel, kemudian pada tahun 1925 pemerintah colonial Belanda menambah lagi dua bursa, yaitu Bursa Efek Semarang dan Surabaya.ketiga bursa ini menghentikan aktivitasnya menjelang invasi Jepang pada tahun 1942,dan dimulai kembali dengan dibukanya Bursa Efek Jakarta pada tahun 1952. Program nasionalisasi yang dilakukan pemerintah pada tahun 1956, mengakibatkan terhentinya aktivitas pasar modal.

Tanggal 10 Agustus 1977 pemerintah mengaktifkan kembali kegiatan pasar modal dengan membentuk Badan Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM) yaitu sebuah badan pemerintah dibawah departemen keuangan. Kebijaksanaan pemerintah menerbitkan paket 24 Desember 1987 (Pakdes 24), menjadikan Pasar Modal Indonesia memasuki masa “Bullish” yang berkelanjutan tersebut akhirnya membutuhkan profesionalisme dalam pengelolaan bursa, oleh karena itu pada tahun 1990 pemerintah mengeluarkan peraturan tentang swastanisasi bursa efek.


(64)

47

Tanggal 4 Desember 1991 berdirilah Bursa Efek Jakarta yang sekarang bergabung dengan Bursa Efek Surabaya menjadi Bursa Efek Indonesia. Bursa Efek Indonesia diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia DR. Susilo Bambang Yudhoyono pada tanggal 6 September 2007 dan tanggal 30 November 2007 Bursa Efek Indonesia mulai efektif.

4.1.2. Visi dan Misi Bursa Efek Indonesia

Visi Bursa Efek Indonesia adalah menjadikan Bursa Efek Indonesia sebagai sarana yang efisien untuk menghimpun dana bagi investor dan perdagangan instrument pasar modal baik untuk masyarakat Indonesia maupun masyarakat Internasional.

Misi Bursa Efek Indonesia adalah mewujudkan Bursa Efek Indonesia sebagai bursa efek yang berskala Internasional yang menawarkan kesempatan berinvestasi secara luas sejalan dengan perkembangan perekonomian Indonesia. Bursa Efek Indonesia juga bertekad mewujudkan sarana perdagangan yang efisien, system informasi yang terpercaya, lengkap, dan tepat waktu serta mempunyai sumber daya manusia yang professional dan berintegritas tinggi, dengan demikian Bursa Efek Indonesia dapat menjadi bursa efek yang transparan, likuid, wajar, dan efisien sehingga dapat membawa Bursa Efek Indonesia sejajar dengan bursa-bursa efek lain di dunia.

Bursa Efek Indonesia aktif berpartisipasi di dalam mengembangkan basis investor local yang luas dan kokoh sebagai stabilisator Pasar Modal Indonesia. Bursa Efek Indonesia juga menawarkan beragam efek berkualitas sejalan dengan pertumbuhan instrument pasar modal yang semakin meningkat sehingga Bursa


(65)

Efek Indonesia dapat memberikan manfaat optimal bagi pemodal domestic maupun asing.

4.1.3. Gambaran Umum Mengenai Perusahaan real estate and property

No Nama Perusahaan Di dirikan alamat

1 PT Alam Sutera Realty Tbk 3 november 1993 Serpong,tangerang

2 PT Bekasi Asri Pemula Tbk 14 agustus 1990 Serpong dan bekasi

3

PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk 22 desember 1981 Jln. Gatot Subroto kav 3 jakarta

4

PT Bukit Darmo Property Tbk 12 juli 1989 Jln. Khairil anwar no

21 surabaya 5

PT Sentul City Tbk 16 april 1993 Jl. MH. Thamrin

Bogor 6

PT Bintang Mitra Semestaraya Tbk 16 November 1989 Jl. Asia Afrika Lot 19, Jakarta

7

PT Bumi Serpong Damai Tbk 16 Januari 1984 Jl. Pahlawan Seribu

Tangerang 8

PT Citra Kebun Raya Agri Tbk 6 maret 1985 Jakarta ,Jawa Barat,

Jawa Tengah 9

PT Cowell Development Tbk 13 Februari 1968 Jln Raya Pluit Selatan

Blok S/6 Jakarta 10

PT Ciputra Development Tbk 22 Oktober 1981 Jalan Prof. Dr. Satrio

Kav. 6, Jakarta 11

PT Ciputra Property Tbk 22 Desember 1994 Jalan Prof. Dr. Satrio

Kav. 6, Jakarta 12

PT Ciputra Surya Tbk 1 Maret 1989 jln.Lakarsantri

Surabaya 13

PT Duta Anggada Realty Tbk 30 Desember 1983 Jenderal Sudirman

Kav. 21, Jakarta 14

PT Duta Graha Indah Tbk

11 Januari 1982 Jalan Sultan

Hasanuddin No. 69, Jakarta

15

PT Intiland Development Tbk 10 Juni 1983 Jenderal Sudirman

Kav. 32, Jakarta. 16

PT Duta Pertiwi Tbk 29 Desember 1972 Jalan Mangga Dua

Raya, Jakarta 17

PT Bakrieland Development Tbk 12 Juni 1990 Jalan H.R. Rasuna

Said Kav. B1, Jakarta 18

PT Gowa Makassar Tourism Dev. Tbk

14 Mei 1991 Jalan Metro Tanjung

Bunga Kav. 3-5 Makassar,


(66)

49

hijau 34 jakarta 20 PT Indonesia Paradise Property

Tbk

14 Juni 1996 Jalan M.H. Thamrin

Kav. 8 - 9, Jakarta 21

PT Jakarta Int'l Hotel & Dev.Tbk

7 Nopember 1969 Jalan Jenderal

Sudirman Kav. 52-53, Jakarta

22

PT Jaya Real Property Tbk 25 Mei 1979 Jalan Jend. Sudirman

Tangerang 23 PT Jakarta Setiabudi Internasional

Tbk

2 juli 1975 Jalan H.R Rasuna

Said jakarta 24

PT Dayaindo Resources Int.Tbk 3 agustus 1994 Jalan tangerang

,jakarta

25 PT Kawasan Industri Jababeka Tbk 12 Januari 1989 Bekasi dan Jakarta

26

PT Global Land Development Tbk 11 Juni 1990 JI. S. Parman Kav.

77, Jakarta 27

PT Lamicitra Nusantara Tbk 29 Januari 1988 Surabaya dan

Semarang 28

PT Laguna Cipta Griya Tbk 17 mei 2004 Jalan Buncit Raya no

99 jakarta 29

PT Lippo Cikarang Tbk 20 Juli 1987 Jalan M.H. Thamrin

Kav. 107 Bekasi 30

PT Lippo Karawaci Tbk

15 Oktober 1990 Jl. Boulevard Palem

Raya No. 7, Tangerang 31

PT Mas Murni Indonesia Tbk 27Juli 1970 Jalan Yos Sudarso 11

Surabaya 32

PT Modernland Realty Ltd Tbk

12 desember 1989 Jalan hartono raya

kota modern tangerang 33

PT Metro Supermarket Realty Tbk 7 februari 1980 Jalan H.Samanhudi

jakarta 34

PT Indonesia Prima Property Tbk 23 April 1983 Jl. Jendral Sudirman

Kav.34, Jakarta 35

PT Pelita Sejahtera Abadi Tbk

14 Januari 2002 Jalan Raya Soekarno

Hatta KM-32 Semarang 36

PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk

10 Juli 1992 JI. Pasir Putih Raya

Blok E5 Ancol TimurJakarta 37

PT Pudjiadi & Sons Estate Tbk 17 Desember 1970 JI. Hayam Wuruk No. 126, Jakarta

38

PT New Century Development Tbk 15 Mei 1981 JI. Jend. Sudirman

Kav. 28, Jakarta 39

PT Pudjiadi Prestige Limited Tbk 11 september 1980 jalan Hayam Wuruk


(67)

40

PT Pakuwon Jati Tbk 20 september 1982 jalan basuki rachmad

8-12 surabaya 41

PT Panca Wiratama Sakti Tbk 1 september 1986 jalan IR.H.juanda no

50 tangerang 42 PT Ristia Bintang Mahkotasejati

Tbk

22 mei 1985 jalan fatmawati

jakarta 43

PT Royal oak development.tbk 15 oktober 1984 jalan fatmawati 188

jakarta 44

PT Suryainti Permata Tbk 14 feb 1990 Jalan panglima

sudirman 55 surabaya 45

PT Suryamas Dutamakmur Tbk 21 september 1989 jalan jend.sudirman

kav 76-78 jakarta 46

PT Summarecon Agung Tbk 26 november 1975 jalan jend.sudirman

kav 76-78 jakarta 47

PT Surya Semesta Internusa Tbk 15 juni 1971 jalan HR.rasuna said

kav x jakarta

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian

4.2.1. Desripsi mengenai Current ratio(μ1)

Current ratio merupakan rasio untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan pada kinerja keuangan Perusahaan real estate and property untuk mengetahui perbedaan rasio Current ratio pada tahun 2007 dengan tahun 2008 nampak pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 : Data Perubahan Current ratio tahun 2007 dan tahun

2008

No Nama Perusahaan

µ1

2007 2008 Keterangan

1 PT Alam Sutera Realty Tbk 1,54 2,41 Meningkat 0.87 2 PT Bekasi Asri Pemula Tbk 1,49 0,40 Menurun 1.09 3 PT Bhuwanatala Indah Permai Tbk 0,44 0,16 Menurun 0.28 4 PT Bukit Darmo Property Tbk 0,21 2,59 Meningkat 2.38


(1)

79

investment, rate of return on equity) ,dan rasio aktivitas ( inventory turn over, total asset turnover,working capital turn over) 2. Setiawan

enggo (2004)

Analisis rasio keuangan dan analisis Z score untuk mengukur kinerja keuangan untuk mengukur PT”XYZ” sidoarjo

Rasio likuiditas (current ratio, ,cash ratio , quick ratio

dan rasio

profitabilitas

Rasio likuiditas menunjukkan adanya penurunan, rasio provitabilitas

mengalami naik turun dalam memperoleh laba.

3 Riyadi Arie (2006)

Analisa Rasio Keuangan sebagai alat untuk menilai kinerja keuangan

Pada perusahaan ansuransi kerugian yang go public di bursa efek Jakarta.

14 rasio early warning system

Di duga bahwa 14 rasio early warning system dapat memprediksi laba

tidak terbukti kebenarannya.

4 Afrik Warzuki (2010)

Analisa Rasio Keuangan sebagai alat untuk mengukur kinerja keuangan pada perusahaan real estate and property yang terdaftar di

bursa efek Indonesia.

Rasio

likuiditas(current ratio,acid test ratio) rasio profitabilitas(gross profit margin,return on investment,return on equity)

Di duga bahwa ada perbedaan kinerja antara tahun 2007 sebelum krisis keuangan global dan

tahun 2008 setelah krisis keuangan global tidak terbukti kebenarannya.

4.6. Keterbatasan Peneliti

Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan pada kinerja keuangan jangka pendek Perusahaan real estate and property pada tahun 2007 dengan 2008 untuk rasio Current ratio, Acid test ratio,


(2)

80

Gross profit margin, Return on investment dan Return on equity yang digunakan dalam penelitian ini. karena data yang digunakan hanya 2 tahun yang terdiri dari dua laporan keuangan tahun 2007 dan tahun 2008.


(3)

81 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan keseluruan hasil pengujian dalam penelitian ini, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap kinerja keuangan jangka pendek perusahaan real estate and properti. Pada tahun 2007 dan 2008, pada rasio Current ratio, Acid test ratio, Gross profit margin, Return on investment dan Return on equity yang digunakan dalam penelitian ini. Dengan demikian hipotesis yang menyatakan diduga ada perbedaan kinerja keuangan jangka pendek perusahaan real estate and properti. Pada tahun 2007 (sebelum krisis keuangan global ) dan 2008 (setelah krisis global) tidak terbukti kebenarannya.

5.2. Saran

Berdasarkan simpulan tersebut diatas maka penulis memberikan saran sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan real estate and properti. Berdasarkan hasil perhitungan rasio Likuiditas yang terdiri dari Current ratio, Acid test ratio dan Profitabilitas yang terdiri dari Gross profit margin, Return on investment, Return on equity telah menunjukkan kinerja yang kurang baik, akan tetapi perlu dipertimbangkan aspek-aspek diluar


(4)

82

83

rasio Likuiditas dan Profitabilitas. Dan perlunya peningkatan kinerja yang telah ada.

2. Untuk menghindari tingkat penurunan rasio Likuiditas yang terdiri dari Current ratio, Acid test ratio dan Profitabilitas yang terdiri dari Gross profit margin, Return on investment, Return on equity maka pihak manajemen perusahaan real estate and properti. Hendaknya harus segera mengambil tindakan dan koreksi atau pencegahan jika diketahui tingkat kesehatan perusahaan mereka menurun, karena hal tersebut dapat mempengaruhi kegiatan usaha perusahaan terutama dalam mendapatkan modal.

3. Bagi peneliti lain perlu adanya penelitian lebih lanjut dengan variabel yang sama, selain dari variabel yang telah diteliti.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Syararuddin., 1993, Alat-alat analisis dalam pembelanjaan, Edisi Ketiga, Cetakan Pertama, Andi Ofset, Yogyakarta.

Mosem, Robert D. dan Lind Douglas A, 1996, Teknik Statistik Untuk Bisnis Dan Ekonomi, Penerbit Erlangga, Jakarta

Baridwan, Zaki, 2000, Intermediate Accounting, Edisi Ketujuh, Cekatan Ketujuh, BPFE, Yogyakarta.

Barnes. P., 1982. Methodological Implications ofNon-Normally Distributed Financial Ratios,Journal of Business Finance and Accounting,Vol. 9. No. 1, 1982.

Djarwanto, 1996, Pokok-Pokok Analisa Laporan Keuangan, BPFE, Yogyakarta. Efferin, Sujoko, Darmadji, Stevanus, Hadi, Tan, Yuliawati, 2004, Metode

Penelitian untuk Akuntansi, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, Bayumedia Publishing, Jawa Timur.

Helfert, E, 1996, Teknik Anlisis Keuangan, Terjemahan Herman Wibowo, Edisi Kedelapan, Penerbit Erlangga, Jakarta.

IAI, 2007, Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.

Kasmir, S.E., M.M, 2008, Analisis Laporan Keuangan, Edisi Pertama, Rajawali Pers.

Lukas, 1993, Manajemen Keuangan, Edisi Ketiga , Penerbit Andi, Yogyakarta. Munawir S., 2002, Analisa Informasi Keuangan, Edisi Pertama, Liberty,

Yogyakarta.

Munawir S., 2002, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Liberty, Yogyakarta.

Mulyadi., 1997, Akuntansi Manajemen, Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Edisi Pertama, Cetakan Kedua, STIE YKPN, Yogyakarta.

Preffer, Jeffrey, 1978, Paradigma Manusia Sumber Daya Manusia, Penerbit Amara Book, Jakarta.


(6)

Riyanto, Bambang, 1995, Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat, Cetakan Pertama, Penerbit Fakultas Ekonomi UGM, Yogyakarta.

Rees, B., 1995, financial analisys. Prentice Hall.

Skousen, K. Fred, Earl K. Stice, dan James D., 2005, Intermediate Accounting, Edisi Kelima Belas, Salemba Empat, Jakarta.

Sartono, Agus., 1998, Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan, Edisi Ketiga, Cetakan Keempat, BPFE UGM, Yogyakarta.

Simamora, Henry., 1999, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Kedua STIE YKPN, Yogyakarta.

Simanungkalit, Panangian., 2004, Bisnis properti menuju crash lagi, Jakarta : pusat studi property.

Tandelilin, Eduardus, 2001, Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Edisi Pertama, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Arie Riyadi, 2006, Analisa rasio keuangan sebagai alat untuk menilai kinerja kinerja keuangan pada perusahaan asuransi kerugian yang go publik di bursa efek Jakarta, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”, jatim. Enggo Setiawan, 2004, “Analisa Rasio Keuangan Dan Analisa Z Score Sebagai

Alat Untuk Mengukur Kinerja Keuangan PT. “XYZ” Sidoarja”, Jurnal Keuangan, IKITISADIA, Vol 3, No. 2, Tahun 2004, 229-241.

Putri Sujiati, 2002, “Evaluasi Kinerja Perusahaan Dengan Rasio PT. Komatsu Indonesia”, Jurnal Keuangan, Vol. 1 No. 2, 2002.

Kodrat, D, S,2006, Pola Rasio Keuangan pada Saat Up Stream dan Down Stream di Industri Realestat yang Go Public, Jurnal manajemen dan kewirausahaan. vol 8, NO. 1, maret 2006: 10-24

Soma Puspita, 2003, “Analisa Ratio Keuangan Dan Analisa Common Size Sebagai Alat Untuk Mengukur Kinerja Keuangan Suatu Perusahaan”, JURNAL KEUANGAN DAN PERBANKAN, TH. VII. NO. 2. OKTOBER 2003.