90
2. Kemampuan Sosialitas
Potensi seseorang dalam pergaulan sosial itu berbeda-beda. Sedangkan panggilan hidup dasar dan panggilan hidup profesi itu juga menuntut kemampuan
dan ketrampilan pergaulan social yang berbeda-beda.
3. Kemampuan Rasa Merasa Rohani
Dalam hidup manusia ada rasa-perasaan jasmani-manusiawi, namun juga ada rasa perasaan rohani, seperti: rasa kagum terhadap kebesaran Allah melalui
ciptaan, rasa sesal dan tobat kepada Allah. Panggilan-panggilan hidup dasar maupun panggilan-panggilan hidup profesi itu juga membutuhkan rasa-merasa
rohani yang berbeda-beda http:www.imankatolik.or.id.
4. Kemampuan Kesehatan Jasmani
Kesehatan jasmani fisik perlu juga dilihat secara nyata-objektif. Sebab panggilan hidup dasar maupun panggilan hidup profesi itu membutuhkan syarat-syarat
kesehatan jasmani berbeda-beda.
5. Kemampuan mental-psikologis
Kesehatan mental psikologis pada dasarnya berarti kekuatan keseimbangan kepribadian. Artinya antara lain: orang mampu mengendalikan nafsu-nafsunya.
6. Kenyataan kebutuhan masyarakat
a. Kebutuhan Nasional bangsa Indonesia:
91
Suatu bangsa, di mana seseorang lahir, hidup dan bekerja, ada aneka kebutuhan kehidupan, baik kebutuhan kehidupan, baik kebutuhan-kebutuhan
materiil,maupun kebutuhan-kebutuhan non materiil rohaniah. Kebutuhan- kebutuhan tersebut sangat diperlukan oleh bangsa untuk dilengkapidiatasi.
Panggilan hidup dasar dan panggilan hidup profesi bisa terkait dengan kebutuhan-kebutuhan tersebut http:www.imankatolik.or.id.
b. Kebutuhan Internasional
Bisa terjadi orang tertarik untuk melihat kebutuhan-kebutuhan internasional, entah kebutuhan rohaniah mis: kebutuhan tenaga misionaris, kebutuhan perwakilan-
perwakilan Indonesia di luar negeri, entah kebutuhan jasmaniah. Panggilan hidup dasar maupun panggilan hidup profesi bisa terkait dengan kebutuhan-
kebutuhan internasional http:www.imankatolik.or.id. c.
Kenyataan kebutuhan gereja Katolik 1 Kebutuhan Gereja Katolik Indonesia
Gereja Katolik yang tesebar di Indonesia mempunyai aneka kebutuhan yang perlu dilengkapi, baik kebutuhan-kebutuhan materiil,
maupun kebutuhan-kebutuhan rohaniah seperti:katekis-katekis, kader-kader Awam Katolik dalam bidang: Sosial-politik-ekonomi-hukum-budaya-
keamanan-iptek. Bisa terjadi panggilan hidup dasar maupun panggilan hidup profesi terkait dengan kebutuhan-kebutuhan tersebut di atas.
2 Kebutuhan Gereja Katolik Internasional Gereja Katolik dipelbagai bangsa, dalam hidup dan karyanya, membutuhkan
aneka kebutuhan materiil maupun kebutuhan rohaniah. Panggilan hidup dasar, maupun panggilan hidup profesi, bisa terjadi terkait dengan
92
kebutuhan-kebutuhan Gereja Katolik internasional tersebut mis: Gereja katolik di Afrika http:www.imankatolik.or.id.
C. Peranan Katekese Dalam On Going Formation bagi pembentukan pribadi
yang berhati kerendahan hati
Selama hidup para biarawati hendaknya dengan tekun mengikuti pengembangan rohani, ilmiah dan praktis, para pemimpin hendaknya
memikirkann kemudahan dan waktu untuk itu KHK, 661. Tujuan diadakannya On Going Formation
adalah membantu para suster menjadi sanggup menghayati panggilannya menurut Injil dalam dalam keadaan masyarakat dan kongregasi
yang terus menerus berubah. Semua suster berkaul kekal mempunyai hak dan kewajiban menjalani
pembinaan lanjut seperti yang digariskan dalam program pembinaan. Sebab pembinaan lanjut merupakan perwujudan terus-menerus panggilan kita.
Pembinaan lanjut meliputi: 1.
Pemantapan rohani agar tetap segar dan sanggup menanggapi perkembangan baru dalam gereja, kongregasi dan masyarakat.
2. Pendalaman persaudaraan agar makin rela mempersembahkan diri demi
pertumbuhan bersama.; 3.
Pengalaman karya dengan setia dan bakti menjadi sumber kegembiraan 4.
Peningkatan keahlian agar makin tepat guna dalam menjawab tantangan masyarakat dan kebudayaan yang berubah.
93
Pembinaan lanjut berlangsung seumur hidup, sebab kita ditantang untuk terus menerus setia pada panggilan hidup kita dalam keadaan majemuk dan
konkrit Gereja dan masyarakat PPK KYM, 2008: 16. Peranan katekese mengambil tempat yang sangat tepat dan penting bagi
pembinaan Lanjut. Beberapa program yang ditawarkan meliputi: Rekoleksi bulanan, Ret-ret Tahunan, Hari-hari studi pendalaman Kitab Suci, Konstitusi,
Direktorium, Statuta, spiritualitas dan hal-hal lain yang dianggap aktual, kursus, week end, kursus medior, senior, KPR dan studi formal lainnya, bimbingan.
Pelaksanaan pembinaan lanjut hendaknya terprogram baik dari pimpinan maupun dari suster yang bersangkutan PPK KYM, 2008: 16. Dalam hal ini
dikhususkan pembinaan lanjut dalam bentuk katekese model SCP guna membentuk pribadi suster KYM yang memiliki kerendahan hati dalam hidup
panggilannya.
D. Pemilihan Model Katekese
1. Model: Shared Christian Praxis “SCP”
Shared Christian Praxis merupakan suatu model katekese yang
menekankan keterlibatan peserta. Model ini menekankan peserta untuk mengkomunikasikan pengalaman hidup mereka sebagai suatu pengalaman iman
secara pribadi atau bersama, sehingga mampu mengambil keputusan demi terwujudnya Kerajaan Allah dalam kehidupan manusia Groome, 1997: 1.
Model ini diawali dengan refleksi kritis pengalaman hidup peserta yang dikonfrontasikan dengan pengalaman hidup iman dan visi kristiani, supaya muncul