diambil darah masing-masing pada jam ke 0, 24, dan 48 setelah pemejanan karbon tetraklorida. Kemudian diukur aktivitas serum ALT dan AST.
11. Pengelompokkan dan perlakuan hewan uji
Tiga puluh lima ekor tikus dibagi 7 kelompok perlakuan secara acak, masing-masing sejumlah lima ekor tikus.
a. Kelompok I kontrol hepatotoksin diberi larutan karbon tetraklorida : olive oil 1:1 dosis 2 mlkgBB secara i.p.
b. Kelompok II kontrol ekstrak diberi ekstrak biji P. americana Mill. dosis 1,40 gkgBB selama enam hari berturut-turut secara per oral.
c. Kelompok III kontrol negatif diberi olive oil dosis 2 mlkgBB secara i.p.
d. Kelompok IV kontrol positif diberi Curliv
®
dosis 4,05 mlkgBB selama enam hari berturut-turut secara per oral.
e. Kelompok V dosis rendah diberi ekstrak etanol biji P. americana Mill. dosis 0,35 gkgBB secara per oral sekali sehari selama enam hari
berturut-turut. f.
Kelompok VI dosis tengah diberi ekstrak etanol biji P. americana Mill. dosis 0,70 gkgBB secara per oral sekali sehari selama enam hari
berturut-turut. g. Kelompok VII dosis tinggi diberi ekstrak etanol biji P. americana
Mill. dosis 1,40 gkgBB secara per oral sekali sehari selama enam hari berturut-turut.
Pada hari ke tujuh kelompok IV-VII diberi larutan karbon tetraklorida dosis 2 mlkgBB secara intraperitonial. Setelah 24 jam diambil darahnya melalui
sinus orbitalis mata, diukur aktivitas serum ALT dan serum AST.
12. Pembuatan serum
Darah diambil melalui sinus orbitalis mata tikus dan ditampung dalam tabung Eppendorf. Darah didiamkan selama ± 15 menit, kemudian disentrifugasi
selama 15 menit dengan kecepatan 10.000 rpm dan bagian supernatannya diambil.
13. Penetapan aktivitas serum kontrol, serum ALT, dan serum AST
Aktivitas serum ALT dan AST dianalisis menggunakan alat Mikrolab 200 Merck
®
. Pengukuran aktivitas serum ALT dan AST dilakukan di laboraturium Biokimia Fisiologi Manusia, Fakultas Farmasi, Univerversitas
Sanata Dharma, Yogyakarta. a.
Penetapan aktivitas serum kontrol. Bertujuan untuk mengetahui validitas dan reliabilitas alat yang digunakan. Analisis dilakukan dengan cara
mencampur 1000 μ L reagen I, kemudian dicampurkan 100 μ L serum kontrol rentang nilai serum kontrol ALT yaitu 26,2 – 41,8 UI dan serum kontrol AST
yaitu 35,4-56,6 Ul, didiamkan selama dua menit. Setelah itu, ditambahkan 250 μ L reagen II dan dibaca resapan setelah satu menit. Pengukuran kontrol serum
digunakan untuk mengetahui validasi alat yang digunakan. b.
Penetapan aktivitas serum ALT dan AST. Analisis serum ALT dilakukan dengan cara mencampur 1000 μ L reagen I, kemudian dicampurkan 100
μ L serum, didiamkan selama dua menit. Setelah itu, ditambahkan 250 μ L reagen II dan dibaca resapan setelah satu menit. Untuk analisis serum AST dilakukan
dengan mencampur 1000 μ L reagen I, kemudian dicampurkan 100 μ L serum, didiamkan selama dua menit. Setelah itu, ditambahkan 250 μ L reagen II dan
dibaca resapan setelah satu menit.
F. Tata Cara Analisis Hasil