1. Kontrol negatif olive oil dosis 2 mlkgBB
Pengujian kelompok kontrol negatif olive oil kelompok III bertujuan untuk memastikan bahwa pelarut hepatotoksin karbon tertraklorida yakni olive oil,
tidak berpotensi untuk menimbulkan efek toksik. Dosis olive oil yang digunakan dalam penelitian ini sama dengan dosis hepatotoksin karbon tetraklorida yaitu 2
mlkgBB. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa peningkatan aktivitas serum ALT dan AST bukan akibat pemberian olive oil sebagai pelarut melainkan karena
akibat pemberian hepatotoksin karbon tertraklorida. Aktivitas serum ALT dan AST kontrol negatif olive oil pada jam ke 24 berturut-turut adalah 47,6 ± 1,9 Ul
dan 60,2 ± 2,3 Ul. Aktivitas serum ALT dan AST kontrol negatif olive oil pada jam ke 0 sebesar 41,6 ± 1,1 Ul dan 50,2 ± 2,2 Ul Tabel XI.
Secara statistik, apabila aktivitas serum ALT dan AST kontrol olive oil dosis 2 mlkgBB pada jam ke 24 dibandingkan dengan jam ke 0, maka terdapat
perbedaan bermakna Tabel XII. Hal ini berarti olive oil sebagai pelarut karbon tetraklorida memberikan pengaruh meningkatnya aktivitas serum ALT dan AST,
namun perubahan yang terjadi masih dalam kadar serum ALT dan AST normal.
Tabel XI. Purata aktivitas serum ALT dan serum AST tikus setelah
pemberian olive oil dosis 2 mlkgBB pada selang waktu 0 dan 24 jam n=5
Selang waktu jam
Purata aktivitas serum ALT ± SE
Purata aktivitas serum AST ± SE
41,6 ± 1,1 Ul 50,2 ± 2,2 Ul
24 47,6 ± 1,9 Ul
60,2 ± 2,3 Ul
Gambar 9. Diagram batang rata-rata aktivitas serum ALT tikus setelah pemberian olive oil dosis 2 mlkgBB pada selang waktu 0 dan 24 jam
Gambar 10. Diagram batang rata-rata aktivitas serum AST tikus setelah pemberian olive oil dosis 2 mlkgBB pada selang waktu 0 dan 24 jam
Tabel XII. Hasil uji T aktivitas serum ALT dan serum AST tikus setelah
pemberian olive oil dosis 2 mlkgBB pada selang waktu 0 dan 24 jam
Selang waktu jam Aktivitas serum ALT
Aktivitas serum AST 24
24 Aktivitas
serum ALT -
BB 24
BB -
Aktivitas serum AST
- BB
24 BB
-
Keterangan : B = Berbeda bermakna p ≤ 0,05 TB = Berbeda tidak bermakna p 0,05
Berdasarkan hal tersebut, maka dapat dikatakan bahwa apabila terjadi kenaikan aktivitas serum ALT dan AST pada kelompok kontrol hepatotoksin
maupun kelompok perlakuan dipastikan itu bukan karena penggunaan olive oil sebagai pelarut. Kelompok kontrol negatif olive oil nantinya akan dipakai sebagai
dasar nilai aktivitas serum ALT dan serum AST normal pada penelitian ini.
2. Kontrol hepatotoksin karbon tetraklorida dosis 2 mlkgBB