americana yang diperoleh dari Padang secara mikroskopis. Determinasi dilakukan oleh Bapak Yohanes Dwiatmaka, M.Si., Dosen Program Studi Farmasi, Fakultas
Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
2. Pengumpulan bahan uji
Bahan uji penelitian ini adalah serbuk biji P. americana yang diperoleh dari Padang, Januari 2013.
3. Pembuatan serbuk kering biji P. americana
Biji P. americana yang telah dipisahkan dari dagingnya, dikupas kulit arinya dan dicuci dibawah air mengalir. Setelah bersih diangin-anginkan
kemudian dipotong hingga menjadi potongan-potongan kecil untuk memperluas permukaan yang bertujuan mempercepat proses pengeringan. Selanjutnya setelah
dalam bentuk potongan kecil dilakukan pengeringan di bawah sinar matahari. Pengeringan dilanjutkan dengan oven pada suhu 50
o
C selama 24 jam, kemudian diserbuk dan diayak dengan ayakan no.40 agar luas permukaan serbuk yang
kontak dengan pelarut semakin besar sehingga kandungan fitokimia yang terkandung dalam biji P. americana lebih mudah terekstrak.
4. Penetapan kadar air serbuk kering biji P. americana
Penetapan kadar air secara sederhana menggunakan alat moisture balance. Sebanyak 5 g serbuk biji P. americana dimasukkan ke dalam alat
moisture balance dan diratakan. Serbuk ditimbang sebagai bobot sebelum pemanasan. Kemudian serbuk dipanaskan selama 15 menit pada suhu 105
o
C dan serbuk ditimbangan kembali sebagai bobot setelah pemanasan. Selisih bobot
sebelum dan sesudah pemanasan merupakan kadar air dari sampel yang diteliti.
5. Pembuatan ekstrak biji P. americana
Ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi yaitu perendaman dengan melarutkan 40 g serbuk biji P. americana dalam 200 mL pelarut etanol 70 dan
dimaserasi selama 5 x 24 jam pada suhu kamar dengan sesekali penggojogan. Tujuan dilarutkannya dalam pelarut etanol supaya senyawa kimia yang
terkandung dalam biji P. americana dapat larut dalam pelarut. Selanjutnya hasil maserasi disaring untuk memisahkan filtrat dari serbuk residu dengan
menggunakan corong Buchner yang dilapisi kertas saring. Kemudian serbuk hasil penyaringan tersebut di remaserasi atau maserasi kembali dengan pelarut yang
baru yaitu 200 mL pelarut etanol 70 selama 2 x 24 jam pada suhu kamar dan selanjutnya disaring. Kedua hasil ekstrak dicampurkan dan
dievaporasi menggunakan labu alas bulat. Proses evaporasi bertujuan untuk menguapkan
cairan penyari pada proses maserasi. Prinsip kerja alat vaccum evaporator adalah menguapkan pelarut dengan suhu rendah dan berputar serta menggunakaan
tekanan tinggi untuk membantu proses penguapan. Ekstrak kental yang diperoleh ditempatkan dalam cawan petri dan dilakukan penimbangan untuk mempermudah
dalam perhitungan rendemen ekstrak yang akan diperoleh. Kemudian hasil maserasi diuapkan kembali di atas waterbath selama 10 jam dengan suhu 80
o
C hingga diperoleh bobot tetap kemudian disimpan di dalam desikator.
Dilakukan perhitungan rata-rata rendemen lima replikasi ekstrak entanol biji P. americana kental yang telah dibuat.
Rendemen ekstrak = berat cawan ekstrak kental – berat cawan kosong −
= . 1 +
. 2 + . 3 +
. 4 + . 5 +
. 6 6
6. Penetapan konsentrasi pekat ekstrak