36
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian dan besar dosis efektif hepatoprotektif dari ekstrak etanol biji P. americana pada tikus
jantan galur Wistar terinduksi karbon tetraklorida, yaitu melihat aktivitas serum ALT dan AST. Tujuan tersebut dicapai dengan dilakukannya beberapa pengujian.
A. Penyiapan Bahan 1. Hasil determinasi tanaman
Determinasi tanaman bertujuan untuk memastikan bahwa tanaman yang digunakan dalam penelitian adalah benar P. americana Determinasi tanaman
dilakukan di Laboratorium Farmakognosi Fitokimia, Fakultas Farmasi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta. Bagian tanaman yang digunakan untuk determinasi
adalah biji yang sudah dalam bentuk serbuk. Determinasi dilakukan dengan cara mencocokkan kesamaan ciri Lampiran 5 dari serbuk biji P. americana yang
digunakan pada penelitian yang diperoleh dari Padang dengan serbuk biji P. americana yang dibuat oleh peneliti sebagai pembanding. Hasil determinasi
membuktikan bahwa benar yang digunakan dalam penelitian merupakan biji dari tanaman P. americana.
2. Penetapan kadar air serbuk biji P. americana
Penetapan kadar air bertujuan untuk mengetahui kadar air dalam serbuk biji P. americana dan untuk memenuhi persyaratan serbuk yang baik, yaitu
memiliki kadar air kurang dari 10 Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan, 1995. Penetapan kadar air dilakukan dengan metode
Gravimetri dengan menggunakan alat moisture balance. Serbuk dipanaskan pada suhu 105
o
C selama 15 menit di dalam alat, kemudian dilakukan perhitungan terhadap kadar air. Digunakan suhu 105
o
C selama 15 menit, agar mampu menguapkan kandungan air sehingga ekstrak etanol P. americana memenuhi
persyaratan strandarisasi non spesifik. Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa
serbuk biji P. americana memiliki kadar air 7,4. Hal ini menyatakan bahwa
serbuk biji P. americana memenuhi syarat serbuk yang baik.
3. Hasil penimbangan bobot ekstrak etanol biji P. americana
Pembuatan ekstrak etanol biji P. americana. menggunakan metode maserasi. Metode maserasi dipilih karena digunakan untuk menyari simplisia
dimana zat aktif yang terkandung di dalamnya mudah larut dalam cairan penyari. Selain itu dalam proses pengerjaan dan peralatan yang digunakan sederhana.
Cairan penyari yang digunakan adalah etanol karena senyawa hipotesis yang diketahui adalah senyawa golongan glikosida fenolik yang dapat larut dalam
pelarut polar. Hal ini berdasarkan penelitian Javier, dkk 2011, menyatakan bahwa senyawa fenolik biji P. americana merupakan hasil isolasi dengan pelarut
organik yang bersifat polar. Penelitian yang dilakukan oleh Shirly, dkk 2013 menyatakan bahwa ekstrak etanol 70 daun P. americana mengandung senyawa
flavonoid, saponin, dan kumarin. Selain itu, berdasarkan penelitian Agnieszka, dkk 2012 menyatakan potensi aktivitas antioksidan yang kuat diperoleh dari
ekstrak metanol 80 biji P. americana.
Parameter standarisasi ekstrak etanol biji P. americana dilihat dari bobot tetap yang bertujuan untuk menghitung sisa zat dengan bobot tetap setelah
dilakukan pengeringan. Ekstrak dalam cawan ditimbang setiap dua jam selama 10 jam atau hingga bobot kostan. Hasil dari proses pengeringan didapatkan bahwa
tidak ada perubahan bobot ekstrak etanol biji P. americana pada jam ke 8 dan 10 serta susut pengeringan sebesar 0 . sehingga diketahui pelarut penyari ekstrak
sudah tidak ada. Penelitian ini menggunakan waktu pengeringan 10 jam untuk mendapatkan bobot tetap ekstrak etanol biji P. americana. Hasil yang diperoleh
menunjukan sebanyak 320 g serbuk kering biji P. americana menghasilkan 13 cawan ekstrak kental. Diperoleh rata-rata rendemen dari masing-masing cawan
4,45 g ekstrak kental. Pada pembuatan 320 g serbuk kering P. americana menghasilkan 57,85 g ekstrak kental, dengan rendemen 18,08.
B. Uji Pendahuluan 1. Penentuan dosis hepatotoksin karbon tetraklorida