21
Modal Kerja Siklus Cyclical Working Capital Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah
karena fluktuasi konjungtur
Modal Kerja Darurat Emergency Working Capital Yaitu modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah
karena adanya keadaan darurat yang tidak diketahui sebelumnya.
2.2.4 Manajemen Modal Kerja
2.2.4.1 Unsur- Unsur Modal Kerja
Sesuai dengan konsep modal kerja yang kita bahas yaitu konsep kuantitatif maka modal kerja sama dengan
aktiva lancar. Jadi unsur- unsur modal kerja meliputi: a.
Kas Kas diperlukan oleh setiap perusahaan yang
sedang menjalankan operasinya dan juga dibutuhkan untuk investasi dalam aktiva tetap. Menurut Munawir
2002:14 mengemukakan definisi dari kas yaitu uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai kegiatan
operasional perusahaan. Dengan demikian kas yang cukup harus disediakan oleh perusahaan agar tidak
mengalami kesulitan dalam menjaga kontinuitas
22 usahanya dan kas yang cukup juga perlu untuk menilai
likuiditas suatu perusahaan.
b. Piutang
Menurut Munawir 2002:15 piutang adalah tagihan kepada pihak lain kepada pihak kreditur atau
langganan sebagai akibat adanya penjualan barang dagangan secara kredit. Piutang merupakan unsur yang
paling penting dalam neraca sebagian besar perusahaan. Prosedur yang wajar dan cara pengamanan yang cukup
terhadap piutang bukan saja untuk keberhasilan perusahaan tetapi juga untuk memelihara hubungan yang
memuaskan dengan para pelanggan. c.
Persediaan Persediaan adalah semua barang diperdagangkan
tetapi pada tanggal neraca, barang- barang tersebut masih terdapat di gudang atau belum laku terjual, termasuk juga
bahan baku. Menurut SAK 2009:14.2 persediaan adalah aktiva yang:
Tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal
Dalam proses produksi atau dalam perjalanan
23
Dalam bentuk bahan atau perlengkapan supplies untuk digunakan dalam proses produksi atau
pemberian jasa. Perusahaan industri umumnya mengenal tiga jenis
persediaan, yaitu persediaan bahan baku, barang dalam proses produksi, dan persediaan barang jadi. Sedangkan
perusahaan perdagangan hanya mengenal satu jenis persediaan yang mempunyai sifat perputaran yang sama
dan tidak mengalami proses yang lebih lanjut yang mengakibatkan pada perubahan bentuk, yang dikenal
dengan Merchandise Inventory persediaan barang dagang.
2.2.4.2 Manfaat Modal Kerja
Modal kerja sebaiknya tersedia dalam jumlah yang cukup agar memungkinkan perusahaan untuk beroperasi
secara ekonomis dan tidak mengalami kesulitan keuangan, misalnya dapat menutup kerugian- kerugian dan dapat
mengatasi keadaan krisis atau darurat tanpa membahayakan keadaan keuangan perusahaan.
Menurut Djarwanto 2004:89, manfaat lain dari tersedianya modal kerja yang cukup adalah:
24 1.
Melindungi perusahaan dari akibat buruk berupa turunya nilai aktiva lancar, misalnya nilai persediaan yang
menurun karena harganya merosot. 2.
Memungkinkan perusahaan untuk melunasi semua kewajiban- kewajiban jangka pendeknya tepat waktu.
3. Menjamin perusahaan untuk dapat membeli barang
dengan tunai sehingga dapat memetik keuntungan berupa potongan harga.
4. Menjamin perusahaan memiliki credit standing dan
dapat mengatasi peristiwa yang tidak dapat diduga sebelumnya seperti adanya kebakaran, pencurian, dan
lain sebagainya. 5.
Memungkinkan perusahaan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup untuk melayani permintaan
konsumennya. 6.
Memungkinkan perusahaan untuk dapat memberikan syarat kredit yang lebih menguntungkan kepada para
pelanggan. 7.
Memungkinkan perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan dalam
memperoleh bahan baku, jasa, dan supplies yang dibutuhkan.
25 8.
Memungkinkan perusahaan untuk mampu bertahan dalam periode resesi atau depresi.
2.2.4.3 Faktor- faktor yang Mempengaruhi Modal Kerja