Hubungan Perputaran Kas dengan Profitabilitas Hubungan Perputaran Piutang dengan Profitabilitas Hubungan Perputaran Persediaan dengan Profitabilitas

40 Menurut Siswantini 2006:47 persamaan Du Pont adalah persamaan yang memperlihatkan hubungan antara : Margin Laba, Perputaran Aktiva dan Pengembalian atas Aktiva yang bermuara kepada pengembalian atas Ekuitas ROE. Pengembalian atas investasi dapat diwakili oleh Return On Assets ROA atau Return On Equity ROE,sehingga Persamaan Du Pont ditunjukkan oleh besarnya ROA sebagai berikut: ROA = Margin Laba  Perputaran Total Aktiva, atau ROA = Laba operasi Penjualan  Penjualan Total Aktiva

2.2.11 Hubungan Perputaran Kas, Perputaran Piutang, Perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas.

Menurut Munawir 2002:71-80, hubungan perputaran kas, perputaran piutang, dan perputaran persediaan terhadap laba usaha sangatlah erat. Sebab apabila perputaran efektif, maka perolehan labanya sudah memadai dengan modal kerja yang ada. Dikatakan demikian karena didalam perhitungannya,ketiga perputaran tersebut menggunakan net sales atau penjualan bersih. Dengan demikian sudah pasti pengaruh dari perputaran tersebut akan mempengaruhi laba dari perusahaan karena laba didapat dari mengurangi penjualan dengan semua biaya yang dikeluarkan untuk usaha memperoleh pendapatan tersebut.

2.2.11.1 Hubungan Perputaran Kas dengan Profitabilitas

Perusahaan yang berusaha mempertahankan kas yang sangat besar maka makin banyak uang yang akan menganggur sehingga akan memperkecil profitabilitasnya Riyanto,1997:94. Perusahaan yang mempunyai jumlah kas yang besar maka tingkat perputaran tersebut akan rendah dan sebaliknya, apabila 41 jumlah kas yang relatif kecil akan diperoleh tingkat perputaran kas yang tinggi dan keuntungan yang diperoleh akan lebih besar sesuai dengan tujuan perusahaan tersebut Munawir,2002:100 Dari teori tersebut maka peneliti menyimpulkan bahwa perputaran kas yang tinggi dapat meningkatkan profitabilitas. Perusahaan yang mempunyai jumlah kas yang besar maka tingkat perputaran tersebut akan rendah dan sebaliknya, apabila jumlah kas yang relatif kecil akan diperoleh tingkat perputaran kas yang tinggi dan keuntungan yang diperoleh akan lebih besar sesuai dengan tujuan perusahaan tersebut.

2.2.11.2 Hubungan Perputaran Piutang dengan Profitabilitas

Penjualan kredit tidak segera menghasilkan penerimaan kas, tetapi menimbulkan piutang pelanggan, dan barulah kemudian pada hari jatuhnya terjadi aliran kas masuk Cash Inflow yang berasal dari pengumpulan piutang tersebut Riyanto,1997:85. Dengan demikian, piutang merupakan elemen modal kerja yang selalu dalam keadaan secara terus menerus dalam rantai perputaran modal kerja. Apabila perusahaan menurun standar kreditnya, maka penjualan akan meningkat, yang berarti peningkatan piutang pula, dan ini akan membawa keuntungan yang lebih besar Husnan,1992:36. Jadi dari teori tersebut peneliti menyimpulkan bahwa perputaran piutang dapat meningkatkan profitabilitas Apabila perusahaan menurun standar kreditnya, maka penjualan akan meningkat, yang berarti peningkatan piutang pula, dan ini akan membawa keuntungan yang lebih besar.

2.2.11.3 Hubungan Perputaran Persediaan dengan Profitabilitas

42 Menurut Siswantini 2006, lebih cepat persediaan berputar, maka akan lebih sedikit resiko kerugian jika persediaan itu turun nilainya, atau jika terjadi perubahan mode. Disamping itu biaya yang berhubungan dengan perputaran persediaan juga semakin berkurang. Jadi keuntungan yang didapatpun lebih maksimal. Dari teori tersebut peneliti dapat menyimpulkan bahwa perputaran persediaan dapat meningkatkan profitabilitas. Lebih cepat persediaan berputar, maka akan lebih sedikit resiko kerugian.Jadi keuntungan yang didapatpun lebih maksimal.

2.3 Kerangka Konseptual

Perputaran Kas Perputaran piutang Perputaran Persediaan Profitabillitas