27 yang diinvestasikan dalam piutang dan untuk
memperkecil resiko adanya piutang yang tidak dapat tertagih, maka sebaiknya perusahaan memberikan
rangsangan berupa potongan tunai cash discount kepada para pembeli, karena dengan demikian pembeli akan
tertarik untuk segera membayar hutangnya dalam periode diskonto tersebut.
e. Tingkat perputaran
Tingkat perputaran persediaan menunjukkan berapa kali persediaan tersebut diganti. Semakin tinggi tingkat
perputarannya, maka jumlah modal kerja yang terinvestasikan dalam persediaan semakin rendah. Untuk
dapat mencapai tingkat perputaran yang tinggi, maka harus diadakan perencanaan dan pengawasan persediaan
secara teratur dan efisien, semakin cepat atau semakin tinggi tingkat perputaran akan memperkecil resiko
terhadap kerugian yang disebabkan karena penurunan selera konsumen, disamping itu akan menghemat ongkos
penyimpanan terhadap persediaan itu.
2.2.4.4 Metode Menentukan Kebutuhan Modal Kerja
Besarnya modal kerja baik yang bersifat permanen maupun variabel perlu ditentukan dengan baik agar efektif
dan efisien. Penggunaan modal kerja yang tidak
28 direncanakan dengan baik mengakibatkan modal kerja yang
ada tidak digunakan sesuai kebijakan yang ada. Menurut Martono dan Harjito 2002:77 untuk menentukan kebutuhan
modal kerja dapat digunakan dua metode,yaitu:
1. Metode keterkaitan dana
Untuk menentukan kebutuhan modal kerja dengan metode ini, ada dua faktor yang mempengaruhinya,yaitu:
a. Periode terikatnya modal kerja
Merupakan waktu yang diperlukan mulai dari kas yang ditanamkan pada komponen-komponen atau
elemen-elemen moda kerja sampai menjadi kas kembali. Periode ini meliputi waktu pembelian dan
penyimpanan bahan, lama proses produksi, lama barang disimpan di gudang dan lama penerimaan
piutang. b.
Pengeluaran kas setiap hari Merupakan jumlah pengeluaran kas setiap hari untuk
keperluan pembelian bahan baku, bahan penolong, upah karyawan dan biaya lainnya.
2. Metode perputaran modal kerja
Berdasarkan metode ini, maka besarnya kebutuhan modal kerja ditentukan oleh perputaran dan komponen-
29 komponen modal kerja yaitu perputaran kas, perputaran
piutang, perputaran persediaan.
2.2.4.5 Perputaran Modal Kerja
Menurut Riyanto 1997 : 55- 56, modal kerja selalu dalam keadaan operasi atau berputar dalam perusahaan
selama perusahaan yang bersangkutan dalam keadaan usaha. Periode perputaran modal kerja working capital turn over
period dimulai dari saat dimana kas diinvestasikan dalam komponen-komponen modal kerja sampai saat dimana
kembali lagi menjadi kas. Makin pendek periode tersebut berarti makin cepat
perputarannya atau makin tinggi tingkat perputarannya turn over rate-nya. Berapa lama periode perputaran modal kerja
adalah tergantung pada berapa lama periode perputaran dari masing-masing komponen dari modal kerja tersebut. Periode
perputaran barang dagangan adalah lebih pendek dari pada barang yang mengalami proses produksi.
2.2.5 Profitabilitas