52
3.4.4 Uji Hipotesis
Prosedur pengujian statistik yang digunakan menggunakan langkah- langkah sebagai berikut:
3.4.4.1 Uji F
Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen X secara bersama- sama simultanterhadap
variabel dependen Y: Langkah- langkahnya:
a. Merumuskan hipotesis yang akan diuji
Ho : β
1
= β
2
= β
3
= 0 tidak ada pengaruh terhadap Y Ha : salah satu dari
β
i
≠ 0 ada pengaruh terhadap Y b.
Menentukan level of signifikan α sebesar 5 atau 0,05;
dengan derajat bebas n – k – 1, dimana: n = jumlah pengamatan
k = jumlah variabel. c.
Menentukan nilai F
hitung
Fhitung = k
- n
R2 -
1 1
- k
R2
Keterangan: R
2
= koefisien determinasi k = jumlah variabel independen
n = jumlah sampel
53
3.4.4.2 Uji t
Uji t digunakan untuk mengetahui pegaruh masing- masing variabel dependen X terhadap variabel dependen
Y secara parsial. Langkah- langkahnya:
a. Menentukan hipotesis yang akan diuji
Ho : β1 = β2 = β3 = 0 tidak ada pengaruh terhadap Y
Hi : β1 = β2 = β3 ≠ 0 ada pengaruh terhadap Y
b. Menentukan level of significant
α sebesar 5 atau 0,05 dengan derajat bebas n – k , dimana
n = jumlah pengamatan k = Jumlah Variabel
c. Menentukan nilai t
hitung
t
hitung
=
i e
i
b S
b
Keterangan : t
hitung
= hasil perhitungan b
i
= koefisien regresi S
e
b
i
= standard error simpangan baku untuk masing- masing koefisien
54
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskripsi Obyek Penelitian
4.1.1 Sejarah Singkat Pasar Modal Indonesia.
Sejarah pasar modal di Indonesia mengungkapkan bahwa di Indonesia pernah di bentuk suatu perserikatan perdagangan uang
dan efek yaitu pada tanggal 11 januari 1925 atau 13 tahun setelah terbentuknya perserikatan yang sama di kota Jakarta 1912.
Kemudian pada tahun 1927 di bentuk bursa bursa efek di tiga kota besar di Indonesia yaitu Jakarta, Semarang, dan Surabaya.
Di masa revolusi kemerdekaan, kegiatan perdagangan di bursa efek Indonesia sempat terhenti karena situasi politik yang tidak
memungkinkan. Setelah proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia tepatnya tahun 1951, pemerintah memberlakukan
Undang-undang darurat no. 13 tahun 1951 yang kemudian disahkan sebagai undang-undang no. 15 tahun 1952 tentang bursa efek.
Pasar modal Indonesia dari tahun 1977 sampai tahun 1987 kurang memberikan hasil yang di harapkan meskipun pemerintah
telah memberikan fasilitas kepada perusahaan yang menarik dana dari pasar modal. Tersendatnya perkembangan pasar modal
disebabkan oleh beberapa hal antara mengenai prosedur emisi saham dan obligasi yang terlalu ketat. Adanya batasan fluktuasi