Pada tahun 2002, Bursa Efek Indonesia mulai menerapkan perdagangan jarak jauh Remote Trading sebagai upaya meningkatkan
akses pasar, efisiensi pasar, kecepatan dan frekuensi perdagangan.
4.1.3 Visi dan Misi PT. Bursa Efek Indonesia BEI
a. Visi
Bursa Efek Indonesia menjadi bursa yang kompetitif dengan kredibilitas tingkat dunia. Bursa yang kompetitif adalah Bursa yang
memiliki kinerja baik sehingga mampu bersaing dengan bursa-bursa lain di tingkat Internasional , serta dapat menciptakan suatu
perdagangan yang wajar , teratur dan efisiensi.
b. Misi
Menjadikan Bursa Efek Indonesia sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional serta menjadi gerbang investasi bagi
investor local maupun asing. Menjadi Lembaga bursa yang berwibawa, trasparan , memiliki integritas yang tinggi serta sebagia institusi yan
dinamais dan tanggap terhadap perubahan pasar dan teknologi dengan tetap memperhatikan perlindungan investor.
4.1.4 Stuktur Organisasi PT. Bursa Efek Indonesia BEI
Dalam menjalankan kegiatan usaha , Bursa Efek Indonesia tunduk pada peraturan perundang-undang yang berlaku dibidang pasar modal.
Pembinaan dan pengawasan terhadap Bursa Efek Indonesia dilakukan
oleh Badan pelaksana Pasar Modal BAPEPAM. Kekuasaan tertinggi di PT.Bursa Efek Indonesia sesuai anggaran dasar perusahaan terletak
pada Rapat Umum Pemegang Saham. Dalam struktur organisasi PT.Bursa Efek Indonesia juga terdapat Dewan Komisaris , yang
bertugas dan berfungsi melakukan pengawasan terhadap kelancaran jalannya perseroan.
PT. Bursa Efek Indonesia mempunyai direksi sebanyak 4 orang yaitu satu orang Direktur tang membawahi beberapa divisi operasional.
Dalam menjalankan tugasnya Direktur Utama dibantu oleh tiga komite yang terdiri dari Komite Perdagangan dan Penyelesaian Transaksi Efek,
Komite Pencatatan dan Komite Disiplin Anggota Bursa.
4.1.5 Gambaran Umum Persuhaan Sampel
Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah perusahaan otomotif yang go publik di Bursa Efek Indonesia yang telah memnuhi kriteria
dalam pengambilan sampel. Berdasarkan data yang telah diperoleh terdapat 10 sepuluh perusahaan otomotif yang go publik di Bursa Efek Indonesia. Adapun
gambaran umum mengenai ke-8 delapan perusahaan dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut:
1. PT. Astra International Tbk
PT Astra Internasional Tbk Persero didirikan pada tahun 1957 dengan nama PT Astra Internasional Incorporated. Pada tahun 1990, perseroan itu
mengubah namanya menjadi PT Astra Internasional Tbk. Dengan
berdomosili di Jakarta, Indonesia, dengan kantor pusat di Jl. Gaya Motor Raya No.8, Sunter II, Jakarta.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, ruang lingkup kegiatan perseroan adalah perdagangan umum, perindustrian, jasa
pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan, dan jasa konsultasi. Ruang lingkup kegiatan utama anak perusahaan meliputi
perakitan dan penyaluran mobil, sepeda motor berikut suku cadangnya, penjualan dan penyewaan alat-alat berat, pertambangan dan jasa terkait,
pengembangan perkebunan, jasa keuangan dan teknologi informasi. 2.
PT. Astra Otoparts Tbk PT Astra Otoparts Tbk “Perusahaan” didirikan dengan akta
notaris No. 50 tanggal 20 September 1991 dari Rukmasanti Hardjasatya, S.H., notaris di Jakarta, dengan nama PT Federal Adiwiraserasi. Akta
pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2- 1326.HT.01.01.TH.92 tanggal 11 Februari 1992
serta diumumkan dalam Berita Negara No. 39 Tambahan No. 2208 tanggal 15 Mei 1992. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali
perubahan, terakhir dengan Akta Notaris No. 68 tanggal 27 Mei 2008 dari Imas Fatimah, S.H., sehubungan dengan perubahan mengikuti Undang-
Undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007. Perubahan anggaran dasar ini telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU- 46481.01.02. tanggal 31 Juli
2008. Sampai dengan tanggal laporan ini, Akta Notaris tersebut masih dalam proses pengumuman di Lembaran Berita Negara.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam perdagangan suku cadang
kendaraan bermotor baik lokal maupun ekspor dan menjalankan usaha dalam bidang industri logam, suku cadang kendaraan bermotor dan industri
plastik. Perusahaan memulai kegiatan komersialnya pada tahun 1991. Saat
ini kegiatan pemasaran Perusahaan meliputi dalam dan luar negeri termasuk Asia, Timur Tengah dan Afrika, dan memiliki divisi perdagangan yang
beroperasi di Singapura dan anak perusahaan di Australia. Perusahaan tergabung dalam kelompok usaha Astra Grup. Pabrik
Perusahaan berlokasi di Jakarta dan Bogor dan kantor pusatnya beralamat di Jalan Raya Pegangsaan Dua Km. 2,2, Kelapa Gading, Jakarta.
Pada tanggal 29 Mei 1998, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal Bapepam dalam suratnya No. S-
1110PM1998 untuk melakukan penawaran umum perdana atas 75 juta saham Perusahaan kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 500 per
saham dan harga perdana sebesar Rp 575 per saham. Pada tanggal 15 Juni 1998, saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
3. PT. Goodyear Indonesia Tbk
PT. Goodyear Indonesia Tbk Perusahaan semula didirikan dengan nama “NV The Goodyear Tire Rubber Company Limited” pada tanggal
26 Januari 1917 berdasarkan Akta Notaris Berjamin ter kuile No.199, yang kemudian berubah nama menjadi “PT. Goodyear Indonesia “ berdasarkan
Akta Notaris Eliza Pondaggt No. 73 tanggal 31 Oktober 1977 yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat
Keputusan No. Y.A.52507 tanggal 25 juli 1978. Anggaran dasar perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan
dan yang terakhir adalah pada tanggal 16 Juni 1997 berdasarkan Akta Notaris No.48 Mudofir Hadi,S.H, dalam rangka memenuhi ketentuan
Undan-Undang Perseroan Terbatas No. 11995 Perusahaan masih dalam proses untuk menyesuaikan Anggaran Dasar Perusahaan dengan Undang-
Undang Perseroan Terbatas No. 402007 dan peraturan pasar modal. Perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik
Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-151.HT.01.04.Th.98 tanggal 1998.
Perusahaan bergerak dalam bidang industri ban untuk kendaraan bermotor dan pesawat terbang serta komponen lain yang terkait,
penyaluran dan ekspor ban. Perusahaan mulai beroperasi dalam bidang usaha perdagangan ban
pada tahun 1917. Pabrik perusahaan dibangun pada tahun 1935 di Bogor sebagai pabrik ban pertama di Indonesia. Kantor pusat perusahaan
berdomosili di Bogor. Pada tanggal 10 Nopember 1980, perusahaan menawarkan 6.150.000
lembar sahamnya dengan nilai nominal sebesar Rp. 1.000 Rupiah penuh
per lembar saham kepada masyarakat melalui Bursa Efek Jakarta BEJ, efektif mulai Desember 2007 menjadi Bursa efaek Indonesia.Pada tanggal
20 Desember 2000 perusahaan mendaftarkan 34.850.000 lembar sahamnya yang dimiliki oleh The Goodyear Tire Rubber Company
GTRC ke BEJ. Sejak tanggal 2 Januiari 2001, seluruh saham perusahaan telah tercatat secara resmi di BEJ.
4. PT. Gajah Tunggal Tbk
PT. Gajah Tunggal Tbk Perusahaan didirikan berdasarkan akta notaris No. 54 tanggal 24 Agustus 1951 dari Raden Meester Soewandi,
SH, notaris di Jakarta. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusannya No.
J.A.56923 tanggal 29 Mei 1952 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 63 tanggal 5 Agustus 1952, Tambahan No. 884.
Anggaran Dasar Perusahaan telah disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas, dengan akta No. 13
tanggal 22 Nopember 2007 dari Amrul Partomuan Pohan SH, Lex Legibus Magister, notaris di Jakarta dan telah memperoleh persetujuan dari
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusannya No. C-06556.HT.01.04-TH.2007 tanggal 13 Desember
2007. Perusahaan berdomisili di Jakarta dengan pabrik berlokasi di
Tangerang dan Serang. Kantor pusat Perusahaan beralamat di Wisma Hayam Wuruk, Lantai 10 Jl. Hayam Wuruk 8, Jakarta. Sesuai dengan
pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang industri pembuatan barang-barang dari karet,
termasuk ban dalam dan luar segala jenis kendaraan, barang atau alat. Perusahaan mulai berproduksi secara komersial pada tahun 1953. Hasil
produksi Perusahaan dipasarkan di dalam dan di luar negeri, termasuk ke Amerika Serikat, Asia, Australia dan Eropa.
5. PT. Hexindo Adiperkasa Tbk
Hexindo Adiperkasa Tbk Perusahaan didirikan di Indonesia berdasarkan Akta Notaris Mohamad Ali, S.H No 37 tanggal 28 November
1988. Akta pendirian ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat eputusan No.C2-4389.HT.01.01.TH.89 tanggal 12
Mei 1989,serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.54 Tambahan No. 1251 tanggal 5 Juli 1989. Anggaran Dasar
Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, perubahan terakhir antara lain mengenai modal saha dan tugas dan wewenang direksi,
sebagaimana dinyatakan dalam Akta Notaris Robert Purba, S.H., No. 74 tanggal 27 Juni 2007. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah diterima
dan dicatat di Departemen Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui surat No. C-UM.HT.01.10-1530 tanggal 30 Oktober
2007. Perusahaan memulai operasi komersional pada bulan Januari 1989.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, kegiatan usaha perusahaan adalahperdagangan dan persewaan alat berat serta pelayanan
purna jual. Saat ini, perusahan bertindak selaku distributor alat-alat berat jenis tertentu dan suku cadang dari merek Hitachi, John Deere dan Krupp.
Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan berlokasi di Kawasan industry Pulo Gadung Jalan Pulo Kambing II kav No. 33,Jakarta 1390. Pada
tanggal 31 Desember 2007, perusahaan memiliki 10 cabang, 5 sub cabang kantor perwakilan dan 8 proyek yang tersebar di seluruh Indonesia.
6. PT. Intraco Penta Tbk
PT Intraco Penta Tbk Perusahaan atau Induk Perusahaan didirikan berdasarkan Akta No. 13 tanggal 10 Mei 1975 dari Milly
Karmila Sareal, S.H., notaris di Jakarta.Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No.
Y.A.519915 tanggal 10 Juni 1975 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 38 tanggal 11 Mei 1993, Tambahan No. 2084.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan Akta No. 7 tanggal 16 Desember 2005 dari Fathiah Helmi,
S.H., notaris di Jakarta mengenai perubahan nilai nominal saham. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah diterima dan dicatat oleh
Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia dengan registrasi No. C- 00101.HT.01.04.TH.2006, tanggal 3 Januari 2006. PT Intraco Penta Tbk
the Company or the Parent Company was established based on Notarial Deed No. 13 dated May 10, 1975 of Milly Karmila Sareal, S.H., notary
public in Jakarta
Sesuai dengan pasal 3 dari Anggaran Dasar, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang perdagangan dan
penyewaan alat-alat berat dan suku cadang, serta memberikan jasa pelayanan yang berkenaan dengan perakitan dan perbengkelan.
Perusahaan memulai usahanya secara komersial pada tahun 1975. Kantor pusat Perusahaan terletak di Jl. Pangeran Jayakarta No. 115, Blok C1-2-3,
Jakarta 10730, sedangkan cabang-cabang Perusahaan terletak di beberapa kota di Indonesia.
7. PT. Tunas Ridean Tbk
PT Tunas Ridean Tbk Perusahaan didirikan berdasarkan Akta Notaris Winanto Wiryomartani. S.H., No 102 tertanggal 24 Juli 1980.
Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam surat keputusan No. 935, Tambahan No 84 tertanggal 21 Oktober
1983. Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali di ubah. Perubahan
terakhir dengan Akta Notaris Ny. Poerbaningsih Adi Warsito, S.H, No 41 tertanggal 11 Mei 2007 mengenai perubahan susunan anggota Dewan
Komisaris dan Direksi. Perubahan tersebut dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia.
8. PT. United Tractors Tbk
PT United Tractors Tbk “Perusahaan” didirikan di Indonesia pada tanggal 13 Oktober 1972 dengan nama PT Inter Astra Motor Works,
berdasarkan Akta Pendirian No. 69, oleh Notaris Djojo Muljadi, S.H. Akta
Pendirian tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. Y.A.5348 tanggal 6 Februari 1973
dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 31, Tambahan No. 281 tanggal 17 April 1973. Anggaran Dasar Perusahaan telah
mengalami perubahan dari waktu ke waktu termasuk Akta No. 25 tanggal 16 Agustus 2000 oleh Refizal, S.H., notaris di Jakarta, berkaitan dengan
peningkatan modal dasar Perusahaan dari sejumlah Rp 500 miliar menjadi Rp 1.500 miliar. Perubahan tersebut telah mendapatkan persetujuan
Menteri Hukum dan Perundangundangan Republik Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan No. C-16066.HT.01.04.TH.2000 tanggal 2
Agustus 2000 dan telah diumumkan dalam Lembaran Berita Negara No. 51 tanggal 26 Juni 2001, Tambahan No. 249. Perubahan terakhir
Anggaran Dasar Perseroan termuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 54, tanggal 13 Juni 2008, yang dibuat dihadapan Benny
Kristianto, S.H., notaris di Jakarta untuk disesuaikan dengan Peraturan No. 40 tahun 2007 tentang Perusahaan Terbatas. Akta Perubahan tersebut telah
disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-38120.AH.01.02 tanggal 3 Juli 2008.
Selanjutnya, Anggaran Dasar Perseroan tersebut diubah seperti termuat dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 85, tanggal 18 September
2008, yang dibuat dihadapan Imas Fatimah, S.H., notaris di Jakarta berkaitan dengan peningkatan modal ditempatkan perusahaan dari Rp
712.902 juta menjadi Rp 831.720 juta.
Ruang lingkup kegiatan utama Perusahaan dan anak perusahaan bersama-sama disebut “Grup” meliputi penjualan dan penyewaan alat
berat beserta pelayanan purna jual, penambangan dan kontraktor penambangan. Perusahaan memulai kegiatan operasinya pada tahun 1973.
Perusahaan berkedudukan di Jakarta dan mempunyai 18 cabang, 15 kantor lokasi dan 12 kantor perwakilan yang tersebar di seluruh
Indonesia. Kantor pusat berlokasi di Jalan Raya Bekasi Km. 22, Cakung, Jakarta. Pada tahun 1989, Perusahaan melakukan Penawaran Umum
Perdana pada Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya sekarang Bursa Efek Indonesia dengan menawarkan sejumlah 2,7 juta lembar
saham dengan nilai nominal Rp 1.000 Rupiah penuh per lembar saham, dengan harga penawaran sebesar Rp 7.250 Rupiah penuh per lembar
saham.
4.2. Deskripsi Hasil Penelitian