setelah belajar dengan Pendekatan PAKEM menggunakan LKS Terbimbing.
Tes dikerjakan secara individu dan siswa diberi peringatan agar tidak saling bekerjasama dalam mengerjakan tes. Tes
berlangsung selama 60 menit dengan 6 butir soal uraian. Akhir pertemuan ini siswa diminta untuk mengisi lembar kuesioner
motivasi akhir pembelajaran.
B. Analisis Data
1. Aspek Kognitif
a. Analisis Hasil Tes
Analisis hasil
tes ini
bertujuan untuk
mengetahui perkembangan hasil belajar anak disetiap siklus. Pada siklus 1 yang
terdiri dari 31 siswa yang hadir untuk mengikuti pembelajaran dan tes akhir siklus 1. Pada siklus 2 terdiri dari 33 siswa yang
mengikuti pembelajaran dan tes akhir siklus 2. Pada ulangan harian diikuti oleh 33 siswa. Dari data tersebut diketahui hasil belajar
siswa.
Tabel 4.1 Nilai Siswa dan Keterangan Kelas XI IPS 2 Siswa
Siklus 1 Siklus 2
Ulangan Harian Nilai Keterangan Nilai Keterangan Nilai Keterangan
1 60
belum tuntas 38
belum tuntas
26 belum
tuntas 2
100 Tuntas
76 Tuntas
98 tuntas
3 40
belum tuntas 79
Tuntas 95
tuntas PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Siswa Siklus 1
Siklus 2 Ulangan Harian
Nilai Keterangan Nilai Keterangan Nilai Keterangan
4 100
Tuntas 97
Tuntas 98
tuntas 5
tidak masuk 10
belum tuntas
18 belum
tuntas 6
40 belum tuntas
77 Tuntas
43 belum
tuntas 7
60 belum tuntas
7 belum
tuntas 80
tuntas 8
100 Tuntas
78 Tuntas
93 Tuntas
9 100
Tuntas 94
Tuntas 97
tuntas 10
80 Tuntas
82 Tuntas
95 tuntas
11 40
belum tuntas 82
Tuntas 98
tuntas 12
100 Tuntas
98 Tuntas
100 tuntas
13 80
Tuntas 77
Tuntas 47
belum tuntas
14 60
belum tuntas 41
belum tuntas
38 belum
tuntas 15
40 belum tuntas
76 Tuntas
53 belum
tuntas 16
60 belum tuntas
95 Tuntas
91 tuntas
17 100
Tuntas 95
Tuntas 96
tuntas 18
100 Tuntas
95 Tuntas
95 tuntas
19 100
tuntas 35
belum tuntas
83 tuntas
20 100
tuntas 93
Tuntas 98
tuntas 21
tidak masuk 30
belum tuntas
43 belum
tuntas 22
60 belum tuntas
95 Tuntas
100 tuntas
23 60
belum tuntas 80
Tuntas 100
tuntas 24
60 belum tuntas
35 belum
tuntas 37
belum tuntas
25 60
belum tuntas 78
Tuntas 77
tuntas 26
40 belum tuntas
77 Tuntas
78 tuntas
27 100
tuntas 93
Tuntas 98
tuntas 28
100 tuntas
89 Tuntas
95 tuntas
29 40
belum tuntas 31
belum tuntas
85 tuntas
30 100
tuntas 97
Tuntas 96
tuntas 31
80 tuntas
75 Tuntas
87 tuntas
32 100
tuntas 95
Tuntas 86
tuntas 33
100 tuntas
97 Tuntas
100 tuntas
Tabel nilai dan keterangan siswa mendapatkan persentase berupa diagram batang ketuntasan sebagai berikut:
Grafik 4.1 Persentase Ketuntasan Siswa XI IPS 2
Pada grafik tersebut terlihat setiap siklus mengalami peningkatan. Pada siklus 1 yang terdiri dari 31 siswa karena 2
siswa izin sakit. Siswa yang memiliki nilai
75
maka dinyatakan tuntas KKM. Dari 31 siswa tersebut diketahui hanya 17 siswa yang
memiliki nilai
75
atau tuntas KKM. Siklus 1 memiliki persentase ketuntasan sebesar 61,29. Persentase sebesar 61,29 belum
memenuhi indikator pencapaian yang sudah ditetapkan sehingga harus menambah siklus untuk mencapai indikator.
Pada siklus 1 kegagalan dikarenakan siswa masih belum bisa memperhatikan dan mengikuti proses pembelajaran dengan
baik. Siswa belum terbiasa dengan metode yang peneliti lakukan sehingga ketika diadakan tes akhir siklus siswa merasa bingung
untuk mengerjakan. Peneliti belajar dari kegagalan siklus 1 maka
siklus 1 siklus 2
ulangan harian 61,29032258
75,75757576 75,75757576
20 40
60 80
P re
se n
ta se
K e
tu n
ta sa
n
refleksi dengan guru kelas diperlukan untuk memperbaiki pembelajaran pada siklus berikutnya.
Pada siklus 2 yang terdiri dari 33 siswa yang mengikuti proses pembelajaran. Siswa yang memiliki nilai
75
maka dinyatakan tuntas KKM. Siklus 2 siswa yang memiliki nilai
75
atau tuntas KKM diketahui sebanyak 25 siswa.Siklus 2memiliki persentase ketuntasan sebesar 75,75dapat dilihat persentase
ketuntasan sudah mencapai indikator pencapaian sehingga siklus tersebut berhenti pada siklus 2. Belajar dari kesalahan disiklus 1
siswa mulai memperhatikan proses pembelajaran dan tekun mengerjakan latihan yang diberikan sehingga hasil yang
didapatkan juga maksimal. Tes Ulangan Harian sebagai penegasan hasil belajar siswa
yang diikuti oleh 33 siswa diketahui hanya 25 siswa yang memiliki nilai
75
atau tuntas KKM. Ulangan harian memiliki persentase ketuntasan sebesar 75,75 sesuai dengan indikator pencapaian
maka menelitian ini berhasil untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Rata-rata kelas
Dari hasil tes diakhir siklus dan ulangan harian, maka didapatkan rata- rata yang mengalami pengingkatan seperti berikut:
Tabel 4.2 Tabel Nilai Siswa Kelas XI IPS 2
Siswa Nilai
Siklus 1 Siklus 2
Ulangan Harian
1 60
38 26
2 100
76 98
3 40
79 95
4 100
97 98
5 10
18 6
40 77
43 7
60 7
80 8
100 78
93 9
100 94
97 10
80 82
95 11
40 82
98 12
100 98
100 13
80 77
47 14
60 41
38 15
40 76
53 16
60 95
91 17
100 95
96 18
100 95
95 19
100 35
83 20
100 93
98 21
30 43
22 60
95 100
23 60
80 100
24 60
35 37
25 60
78 77
26 40
77 78
27 100
93 98
28 100
89 95
29 40
31 85
30 100
97 96
31 80
75 87
32 100
95 86
33 100
97 100
Tabel nilai siswa mendapatkan persentase berupa diagram batang rata-rata nilai siswa sebagai berikut:
Grafik 4.2 Grafik Rata-rata Nilai Siswa XI IPS 2
Pada siklus 1 dari data yang sudah didapat memiliki rata- rata kelas sebesar 71,51. Masih ditemui siswa yang mendapat nilai
yang kurang baik. Hal ini juga disebabkan karena metode pembelajaran yang baru dengan adanya tes pada hari yang sama
sehingga siswa terlihat sedikit bingung ketika mengerjakan tes akhir siklus 1. Pada siklus 1 didapatkan hasil belajar yang belum
memuaskan maka akan diperbaiki pada siklus 2. Pada siklus 2 dari data tersebut didapatkan rata-rata kelas
sebesar 72,63, sehingga mengalami peningkatan dari siklus 1. Belajar pada silkus 1 pada siklus 2 banyak siswa yang antusias
sehingga persentase ketuntasan mengalami peningkatan walaupun tidak terlalu banyak. Pada siklus 2 sudah mencapai indikator
pencapaian sehingga siklus berhenti pada siklus 2. Ulangan harian merupakan puncak dari pembelajaran ini,
peningkatan rata-rata ulangan harian sebesar 79,52. Peningkatan yang cukup besar dibandingkan peningkatan siklus 1 ke silkus 2.
siklus 1 siklus 2
ulangan harian
grafik rata-rata 71,51
72,63 79,52
65 70
75 80
85
grafik rata-rata
2. Motivasi Belajar
Dari hasil pengisian kuesioner motivasi belajar, maka didapatkan analisis data sebagai berikut :
Tabel 4.4 Tabel Analisis Motivasi Belajar Sebelum dan Sesudah Pembelajaran menggunakan LKS
Siswa Sebelum
Pembelajaran Sesudah
Pembelajaran NaikTurun
Skor Kriteria
Motivasi Skor
Kriteria Motivasi
1 66
Tinggi 77
Sangat Tinggi Naik
2 67
Sangat Tinggi 69
Sangat Tinggi Naik
3 55
Rendah 69
Sangat Tinggi Naik
4 64
Tinggi 69
Sangat Tinggi Naik
5 51
Sangat Rendah 55
Rendah Naik
6 55
Rendah 66
Rendah Naik
7 67
Sangat Tinggi 68
Sangat Tinggi Naik
8 61
Tinggi 63
Tinggi Naik
9 58
Rendah 59
Rendah Naik
10 66
Tinggi 70
Sangat Tinggi Naik
11 63
Tinggi 59
Rendah Turun
12 56
Rendah 62
Tinggi Naik
13 51
Sangat Rendah 62
Tinggi Naik
14 58
Rendah 59
Rendah -
15 59
Rendah 68
Sangat Tinggi Naik
16 59
Rendah 67
Sangat Tinggi Naik
17 53
Sangat Rendah 60
Tinggi Naik
18 59
Rendah 60
Tinggi Naik
19 71
Sangat Tinggi 72
Sangat Tinggi Naik
20 70
Sangat Tinggi 72
Sangat Tinggi Naik
21 51
Sangat Rendah 68
Sangat Tinggi Naik
22 52
Sangat Rendah 64
Tinggi Naik
23 62
Tinggi 66
Tinggi Naik
24 56
Rendah 63
Tinggi Naik
25 63
Tinggi 64
Tinggi Naik
26 53
Sangat Rendah 57
Rendah Naik
27 62
Tinggi 67
Sangat Tinggi Naik
28 60
Tinggi 64
Tinggi Naik
29 64
Tinggi 65
Tinggi Naik
30 61
Tinggi 63
Tinggi Naik
31 60
Tinggi 62
Tinggi Naik
Siswa Sebelum
Pembelajaran Sesudah
Pembelajaran NaikTurun
Skor Kriteria
Motivasi Skor
Kriteria Motivasi
32 55
Rendah 66
Tinggi Naik
33 74
Sangat Tinggi 75
Sangat Tinggi Naik
Dari analisis data motivasi belajar siswa dapat dilihat bahwa rata-rata skor motivasi belajar siswa sebelum dan sesudah
mengikuti pembelajaran dengan LKS mengalami kenaikan yang akan diuraikan sebagai berikut:
a Persentase siswa yang memiliki motivasi belajar sangat tinggi
sebelum menggunakan LKS sebesar 15,15 sedangkan persentase siswa yang memiliki motivasi belajar sangat tinggi
setelah menggunakan LKS sebesar 39,4. Persentase siswa yang memiliki motivasi belajar sangat tinggi mengalami
peningkatan sebesar 24,24. b
Persentase siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi sebelum menggunakan LKS sebesar 36,37 sedangkan
persentase siswa yang memiliki motivasi belajar tinggi setelah menggunakan LKS sebesar 42,42. Persentase siswa yang
memiliki motivasi belajar tinggi mengalami peningkatan sebesar 6,05.
c Persentase siswa yang memiliki motivasi belajar rendah
sebelum menggunakan LKS sebesar 30,3 sedangkan persentase siswa yang memiliki motivasi belajar rendah setelah
menggunakan LKS sebesar 18,18. Persentase siswa yang memiliki motivasi belajar rendah mengalami penurunan
sebanyak 12,12, hal ini menunjukan siswa banyak mengalami perubahan kearah yang lebih baik dengan motivasi
belajar yang meningkat. d
Persentase siswa yang memiliki motivasi belajar sangat rendah sebelum menggunakan LKS sebesar 18,18 sedangkan
persentase siswa yang memiliki motivasi belajar sangat rendah setelah menggunakan LKS sebesar 0. Siswa memiliki
motivasi belajar yang baik dibandingkan sebelumnya karena tidak didapatkan siswa yang memiliki motivasi sangat rendah.
Siswa yang memiliki skor motivasi belajar mengalami kenaikan sebanyak 31 orang dengan persentase sebesar 93,94.Siswa yang
memiliki skor motivasi belajarnya tetap sebanyak 1 orang dengan persentase sebesar 3,03. Siswa yang memiliki skor motivasi
belajar turun sebanyak 1 orang dengan persentase sebesar 3,03. Secara garis besar dari data hasil kuesioner motivasi belajar
mengalami peningkatan kearah yang lebih baik dibandingan sebelumnya. Pembelajaran metode PAKEM menggunakan LKS
Terbimbing membuat siswa semakin termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran. Maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
pembelajaran metode PAKEM menggunakan LKS Terbimbing PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pada pokok bahasan Turunan Fungsi Aljabar dapat meningkatkan motivasi belajar siswa kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur
Surakarta.
C. Keterbatasan dalam Penelitian