30 yang mengendap akan tertinggal pada kertas saring. Adanya amilum dalam
ekstrak dapat mengeruhkan ekstrak sehingga dapat menggangu serapan atau absorbansi dari ekstrak. Ekstrak dikembalikan volumenya dengan etanol 96
hingga sesuai dengan perbandingan awal untuk mempermudah perhitungan kadar kurkuminoid dalam ekstrak. Dalam penelitian ini jumlah ekstrak yang didapatkan
adalah 180 mL.
B. Pengukuran Nilai SPF Metode Petro 1981
Penentuan efektifitas dari sediaan sunscreen adalah dengan menghitung nilai SPF Sun Protection Factor. Salah satu metode untuk menentukan nilai SPF
adalah metode Petro 1981. SPF dapat mengindikasikan lamanya seseorang yang menggunakan sunscreen dapat bertahan di bawah sinar matahari tanpa
menimbulkan eritema sebagai salah satu akibat dari sunburn Anonim, 2007. Prinsip metode Petro 1981 adalah menentukan nilai SPF dengan menghitung
luas daerah di bawah kurva AUC antara dua panjang gelombang yang berurutan. Syarat penentuan nilai SPF dengan metode Petro adalah pada panjang
gelombang diatas 290 nm hingga mencapai absorbansi 0,05 pada panjang gelombang tertentu. Nilai 0,05 merupakan absorptivitas molar
ε atau serapan minimum yang dapat dideteksi dari pelarut etanol Petro, 1981. Maka, nilai 0,05
merupakan faktor koreksi serapan dari etanol sebagai pelarut yang dapat mengganggu pengukuran range di bawah kurva. Nilai absorbansi tersebut yang
kemudian akan dikonversikan menjadi nilai SPF. Panjang gelombang yang digunakan di atas 290 nm karena pada panjang gelombang di atas 290 nm
31 merupakan sinar UV A dan UV B yang mampu menembus atmosfer dan
berpotensi menyebabkan eritema ataupun edema. Dari hasil penelitian ini didapatkan nilai SPF sebagai berikut:
Tabel II. Penentuan nilai SPF secara in vitro dengan metode Petro 1981
Konsentrasi mg
AUC Log SPF
SPF 0,547 219,1550
0,9962 9,90 0,558 221,9950
1,0091 10,21 Cuplikan
1 0,534 217,1025
0,9868 9,70 0,704 284,3575
1,2100 16,22 0,672 266,7850
1,1599 14,45 Cuplikan
2 0,687 269,6025
1,1722 14,86 0,831 319,7675
1,3324 21,50 0,835 325,0675
1,3268 21,42 Cuplikan
3 0,830 325,5050
1,3563 22,71 0,888 348,8125
1,4237 26,48 0,903 350,8725
1,4321 27,04 Cuplikan
4 0,957 370,835
1,4833 30,41
Dari data di atas dipilih cuplikan 2 dengan nilai SPF rata-rata 15,18. Menurut FDA, produk sunscreen dengan nilai SPF 15,18 termasuk dalam kategori
perlindungan sedang. Penggunaan sunscreen dengan nilai SPF 15,18 pada daerah tropis seperti Indonesia sudah cukup melindungi kulit dari paparan sinar matahari.
Nilai SPF ini sudah cukup untuk menyerap sinar UV, tidak terlalu tinggi dan tidak terlalu rendah. Nilai SPF yang terlalu rendah menyebabkan perlindungan yang
tidak optimal dari paparan sinar UV, sedangkan nilai SPF yang terlalu tinggi menyebabkan sinar UV tidak sampai ke kulit sehingga pembentukan melanin oleh
enzim tyrosinase terhambat. Melanin berfungsi sebagai pelindung alami kulit antara lain melindungi DNA terhadap paparan UV dan melindungi kulit dari
radikal bebas Anonim, 2005a. Apabila melanin diproduksi dalam jumlah
32 berlebihan dapat terbentuk melanoma yang merupakan proses awal terbentuknya
sel kanker. Maka dari itu, dibutuhkan nilai SPF yang optimal.
C. Penentuan Kadar Kurkuminoid Ekstrak Etanol Rimpang