35 Kemudian dilakukan pengukuran kadar kurkuminoid pada ekstrak etanol
kunir putih dengan mengukur serapan ekstrak etanol kunir putih pada panjang gelombang maksimum. Kadar kurkuminoid ditetapkan berdasarkan pada nilai
SPF yang didapatkan yaitu 15,18. Kadar kurkuminoid yang didapatkan adalah 0,688 mg .
D. Formulasi, Sifat Fisik, dan Stabilitas
Pada proses formulasi digunakan carbomer 940 sebagai gelling agent dengan konsentrasi 1 untuk membentuk viskositas gel yang lebih tinggi dan
penampakan gel yang lebih jernih. Carbopol mempunyai sifat asam, maka dalam formulasi ditambahkan basa berupa triethanolamin yang digunakan untuk
menetralkan sifat asam dari carbopol. Gel yang dihasilkan dari proses formulasi mempunyai pH 6-7, memberikan rasa dingin, dan berwarna kuning.
Parameter untuk menentukan kualitas dari sediaan gel adalah sifat fisik dan stabilitas dari gel tersebut. Sifat fisik dari sediaan gel dapat dilihat dari data
daya sebar dan viskositas yang didapatkan, sedangkan untuk stabilitas dapat dilihat dari pergeseran viskositas. Pengukuran daya sebar bertujuan untuk
mengetahui kemampuan suatu gel untuk menyebar pada permukaan kulit setelah diaplikasikan. Percobaan ini dilakukan dengan meletakkan gel di atas kaca bulat
berskala kemudian ditutup dengan kaca bulat lainnya dan diberi beban sehingga total massa beban penutup 125 gram. Satu menit kemudian, dilakukan pengukuran
diameter penyebaran gel. Nilai daya sebar yang direkomendasikan untuk sediaan semistiff
yaitu ≤ 5 cm Garg et al., 2002. Yang diinginkan dalam penelitian ini
36 adalah daya sebar dengan range 3cm-5cm karena persayaratan yang tertera untuk
sediaan semistiff yaitu ≤ 5 cm, dan bila suatu sediaan semisolid mempunyai nilai
daya sebar 0 cm maka sediaan tersebut akan sangat sulit ketika diaplikasikan pada kulit. Maka dari itu, dipertimbangkan sediaan dengan daya sebar 3cm-5cm.
Pengukuran viskositas bertujuan untuk mengetahui kekentalan dari sediaan gel. Pengukuran dilakukan dengan alat Viscotester seri VT 04 RION-
JAPAN dan dilakukan 2 hari setelah pembuatan gel. Tujuan pengukuran 2 hari setelah pembuatan gel adalah agar pengukuran viskositas tidak dipengaruhi oleh
proses pembuatan pengadukan sehingga matriks yang terbentuk sudah tertata rapi dibanding dengan pengukuran viskositas langsung setelah pembuatan. Nilai
viskositas yang diinginkan dalam percobaan ini adalah 350dPa.s-440dPa.s. Menurut literatur gel dengan carbomer 940 menghasilkan viskositas atau 400 –
600 dPa.s Allen, Jr., 2002. Tetapi pada penelitian ini digunakan humectant yang mempunyai kemampuan untuk mengambil uap air cukup baik dari lingkungan gel
maka gel yang dihasilkan mempunyai kecenderungan nilai viskositas yang lebih rendah. Selain itu, adanya etanol dalam formula dapat menurunkan viskositas dari
sediaan yang dihasilkan. Pengukuran viskositas gel setelah 1 bulan bertujuan untuk mengetahui kestabilan dari sediaan gel. Hasil pengukuran daya sebar,
viskositas awal, dan pergeseran viskositas:
37
Tabel III. Hasil pengukuran rata-rata dan SD untuk daya sebar, viskositas awal, dan viskositas setelah 1 bulan.
Daya Sebar cm Viskositas Awal
dPa.s Viskositas 1 bulan
Formula
x
SD
x
SD
x
SD
1 3,88 0,098 390,83 8,010 0,568 0,871
2 4,02 0,075 402,5 4,183 15,78 1,610
3 3,97 0,052 398,33 5,164 9,204 1,889
4 3,48 0,041 380 3,162 13,24 2,237 5 4,03 0,121 365 8,366 5,59 1,016
E. Optimasi Formula