= t = g t, t + au t = g t,

Syarat Awal dan Syarat Batas Persamaan diferensial parsial yang timbul dalam masalah fisis mempunyai banyak penyelesaian, maka akan dipilih satu penyelesaian dengan menetapkan syarat- syarat bantu. Syarat-syarat bantu akan dirumuskan untuk menentukan penyelesaian tunggal. Syarat-syarat ini terjadi secara fisis dalam dua peubah, yaitu syarat awal dan syarat batas. Syarat awal menentukan keadaan fisis pada waktu . Bentuk persamaan syarat awal adalah ux, = t t φ x, dimana x = x, y dan φ x = φ x, y adalah fungsi yang diberikan. Sebagai contoh untuk masalah aliran panas φ x adalah suhu awal, dan untuk masalah penyebaran zat φ x adalah konsentrasi awal. Untuk masalah getaran senar terdapat sepasang syarat awal, yaitu ux, = t φ x dan t u ∂ ∂

x, =

t ψ x, dimana φ x adalah posisi awal dan ψ x adalah kecepatan awal. Persamaan diferensial parsial yang timbul dalam masalah-masalah fisis akan mempunyai domain D. Sebagai contoh untuk masalah aliran panas, D adalah daerah bidang dengan batas D adalah kurva tertutup, Untuk masalah peyebaran zat, D adalah lubang wadah zat cair dengan batas D adalah permukaan wadah, jadi batasnya adalah permukaan S yang disebut bdy D. Sedangkan untuk masalah getaran senar, D adalah interval 0 x l dengan batas D adalah dua titik ujung yaitu x = 0 dan x = l. Syarat batas menentukan keadaan fisis di x pada domain D. Terdapat tiga macam syarat batas yang cukup penting, yaitu: 8 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. Syarat batas Dirichlet, yaitu jika u diketahui. Syarat batas Dirichlet dapat ditulis sebagai ux, t = gx, t, dimana gx, t adalah fungsi yang diberikan yang biasanya disebut data batas. 2. Syarat batas Neumann, yaitu jika turunan normal n u ∂ ∂ diketahui. Syarat batas Neumann dapat ditulis sebagai n u ∂ ∂ x, t = gx, t, dimana gx, t adalah fungsi yang diberikan. Misalkan n = menotasikan vektor normal satuan dalam bdy D di setiap titik pada batas C. Sedangkan , 2 1 n n n y x u ∂ ∂ , = n , y x u ∇ ⋅ menotasikan turunan berarah dari dalam arah normal pada batas C. , y x u batas C n n n n D n n n n Gambar 2.1.1 Vektor normal di setiap titik pada batas C 3. Syarat batas Robin, yaitu jika au n u + ∂ ∂ diketahui, dimana a adalah fungsi dalam x, y, t yang diberikan. Syarat batas Robin ditulis menjadi persamaan 9 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI n u ∂ ∂ x, t + aux, t = gx, t, dimana gx, t adalah fungsi yang diberikan dan a adalah fungsi dalam x, y, t yang diberikan. Masing-masing berlaku pada semua t dan x = x, y yang berada dalam bdy D. Persamaan Diferensial Parsial Orde-Dua Disini penulis hanya akan membahas persamaan diferensial parsial linear orde-2 dengan dua variabel bebas. Definisi 2.1.4 Bentuk umum persamaan diferensial parsial linear orde-2 dengan dua variabel bebas adalah: S u F u E u D u C u B u A y x yy xy xx = + + + + + 2 , 2.1.5 dengan x dan y adalah variabel bebas, u adalah variabel terikat, dan A, B, C, D, E, F, S adalah fungsi dalam x dan y. Turunan dan kontinu pada domain, sehingga . , , , xy y x u u u yx u yx xy u u = Berdasarkan nilai koefisien A, B, dan C dari persamaan 2.1.5, maka persamaan diferensial parsial linear orde-2 dengan dua variabel bebas dapat diklasifikasikan menjadi tiga bentuk berikut: 10 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. Jika dalam domain D, maka disebut PDP eliptik, 4 2 − AC B 2. Jika dalam domain D, maka disebut PDP parabolik, 4 2 = − AC B 3. Jika dalam domain D, maka disebut PDP hiperbolik. 4 2 − AC B Contoh 2.2.2 Untuk memperjelas dalam membedakan PDP eliptik, parabolik, dan hiperbolik, diberikan contoh PDP yang timbul dalam masalah-masalah fisis berikut ini: 1. Persamaan Laplace = + yy xx u u dan persamaan Poisson yang timbul dalam masalah aliran panas, dengan variabel bebas x, y dan variabel terikat ux, y. Nilai koefisien A = C = 1 dan B = 0, maka . Jadi kedua persamaan ini merupakan PDP eliptik; , y x f u u yy xx = + 4 1 1 4 4 2 2 − = ⋅ ⋅ − = − AC B 2. Persamaan Difusi = − xx t ku u yang timbul dalam masalah penyebaran zat, dengan variabel bebas x, t, variabel terikat ux, t, dan k adalah koefisien difusi termal. Nilai koefisien k A − = dan B = C = 0, maka = . Jadi persamaan ini merupakan PDP parabolik; AC B 4 2 − 4 2 = ⋅ − ⋅ − k 3. Persamaan Gelombang 0 yang timbul dalam masalah getaran senar, dengan variabel bebas x, t, variabel terikat ux, t, dan c adalah kecepatan gelombang. Nilai koefisien A = , B = 0, dan C = 1, maka 2 = − xx tt u c u 2 c − 11 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI AC B 4 2 − = 2 2 2 1 4 c c = ⋅ − ⋅ − 0. Jadi persamaan ini merupakan PDP hiperbolik. Dalam skripsi ini, penulis hanya akan membahas persamaan Laplace dan persamaan Poisson.

B. Persamaan Laplace dan Persamaan Poisson