29
Puspitasari 2003, anak yang berjenis kelamin sama dan memiliki jarak usia yang berdekatan dengan saudara kandungnya lebih mudah merasa cemburu
dan benci terhadap saudaranya tersebut. Hal tersebut didukung oleh beberapa pendapat yang mengatakan bahwa pasangan saudara berjenis kelamin sama
dengan jarak usia yang berdekatan, serta kurangnya interaksi yang positif akan lebih banyak mengalami persaingan dan konflik Dunn Kendrick,
1981; Minnett, Vandell Santrock, 1983. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kecenderungan
munculnya tidak hanya dipengaruhi oleh jenis kelamin saudara
kandung saja, tetapi juga dipengaruhi oleh jenis kelamin antara satu saudara dengan satu saudara kandungnya yang lain dimana
akan lebih tinggi pada pasangan saudara kandung yang memiliki jenis kelamin sama
dibandingkan dengan pasangan saudara kandung yang memiliki jenis kelamin berbeda. Oleh karena itu, jenis kelamin antarsaudara kandung dalam
penelitian ini dapat didefinisikan sebagai identitas yang didasarkan atas pertimbangan alat kelamin antara pasangan saudara kandung, yaitu lakilaki
dengan lakilaki, perempuan dengan perempuan, dan perempuan dengan laki laki atau sebaliknya.
G. HubunganB antaraB denganB JarakB UsiaB KelahiranB danB
JumlahBSaudaraBKandungBpadaBRemajaBAwalBB
Masa remaja sering juga dikenal sebagai masa badai dan tekanan . Menurut Arnett dalam Gunarsa, 2004, ada tiga elemen kunci
30
yang termasuk dalam konsep masa badai dan tekanan pada masa remaja awal, yaitu konflik dengan keluarga, gangguan suasana hati, dan kecenderungan
terjadinya tingkah laku yang berisiko. Salah satu konflik keluarga yang sering dialami oleh remaja awal adalah
konflik dengan saudara kandungnya. Menurut Thompson dalam Binotiana, 2008,
merupakan penyebab utama terjadinya konflik antara anak dengan saudara kandungnya.
memang wajar terjadi di dalam sebuah keluarga yang memiliki anak lebih dari satu orang, termasuk di
Indonesia. Hal tersebut didukung oleh Data Survei Demografi dan Kesehatan SDKI tahun 2007 yang menyebutkan bahwa perempuan usia subur di
Indonesia ratarata memiliki anak dua sampai tiga selama hidupnya dalam Wahyuningsih, 2011. Oleh Hurlock 2000, keluarga yang terdiri dari dua
atau tiga orang anak disebut sebagai keluarga kecil. Artinya, anak yang tinggal di dalam keluarga kecil memiliki jumlah saudara yang sedikit pula.
Namun, semakin sedikitnya jumlah anak di dalam keluarga kemungkinan munculnya perselisihan justru semakin besar karena intensitas kebersamaan
antara satu saudara dengan saudara kandung yang lain menjadi sangat tinggi Susilowati, 2011.
Menurut Buhrmester dan Furman dalam Santrock, 2003, jika dibandingkan dengan usia tahap lainnya, tingkat konflik antarsaudara
kandung pada masa remaja sangat tinggi. Hal ini dikarenakan remaja lebih sering mengalami gangguan suasana hati yang negatif dibandingkan pada saat
masa kanakkanak. Suasana hati negatif yang sering dialami oleh remaja
31
diantaranya adalah perasaan diabaikan atau kurang diperhatikan Larson Richards, dalam Arnett, 1999, dalam Gunarsa, 2004.
Remaja yang sedang dalam masa transisi dari masa kanakkanak menuju dewasa sangat membutuhkan perhatian dan kesiapan orang tua untuk
membantu, mendengarkan dan berusaha mengerti mereka sebagai seorang remaja Newman dalam Rice, 1999, dalam Gunarsa, 2004. Akan tetapi,
ketika seorang anak tumbuh dewasa, para orang tua justru semakin tidak mampu memberikan perhatian yang seimbang kepada seluruh anakanaknya
Ferguson, 1958, dalam Bank Kahn, 1982. Orang tua cenderung memilih mengabaikan perasaan salah satu anaknya yang mengatakan bahwa dia
diperlakukan dengan tidak adil atau tidak sama dibanding dengan saudaranya Woolfson, 2004. Jika jarak usia kelahiran antarsaudara cukup besar, maka
remaja bisa memenuhi kebutuhan akan perhatian tersebut pada diri saudaranya, dimana saudara yang lebih tua dapat berperan sebagai seseorang
yang dapat dipercaya dan sumber dari dukungan emosional Cicirelli, 1976, dalam Minnett, Vandell Santrock, 1983. Jarak usia kelahiran yang begitu
jauh membuat potensi munculnya persaingan antarsaudara sangat kecil karena tahap perkembangan mereka begitu jauh terpisah. Hal ini membuat hubungan
mereka lebih ramah, kooperatif, dan saling mengasihi Susilowati, 2011. Di sisi lain, jika jarak usia kelahiran antara seorang anak dengan
saudaranya cukup dekat, maka kemungkinan munculnya justru
akan semakin besar. Kedekatan usia membuat potensi munculnya persaingan menjadi semakin hebat karena mereka memiliki kebutuhan yang serupa
32
sehingga antara satu saudara dengan saudaranya yang lain saling bersaing untuk memperebutkan cinta dan perhatian yang sama dari orang tuanya
Faber Mazlish, 1987; Freud, 1955; Ihinger, 1975, dalam Raffaelli, 1992. Kebutuhan remaja akan perhatian dari orang tua yang tidak terpenuhi tersebut
cenderung membuat remaja selalu ingin memenangkan persaingan dengan saudara mereka Ferguson, 1958, dalam Bank Kahn, 1982.
VandenBos 2007 menambahkan bahwa persaingan antara pasangan kakak adik tidak hanya memperebutkan kasih sayang dan perhatian orang tua,
tetapi juga prestasi sekolah atau penghargaanpenghargaan lain di luar sekolah seperti olahraga, seni, dan lainnya. Hal tersebut sesuai dengan konsep
Ross dan Milgran dalam Bank Kahn, 1982 yang menyatakan bahwa saudara kandung yang menginjak usia remaja bisa menggunakan kekuatannya
untuk menyakiti saudaranya yang lain dalam tiga area pribadi mereka, yaitu prestasi dan sukses, seksual dan kecantikan, hubungan sosial dengan teman
teman, orang lain, dan saudara lainnya. Lebih lanjut, jika
terus berlanjut maka bisa berdampak pada hubungan saudara kandung itu sendiri. Dampak negatif yang dapat
ditimbulkan adalah anak bisa mengalami gangguan perilaku
antisosial, tandatanda depresi atau kecemasan 7
karena tidak siap berkompetisi dengan saudaranya tersebut Steinberg 2003, dalam Binotiana,
2008. Di sisi lain, bisa berdampak positif karena melatih anak
untuk belajar bernegosiasi, berkompromi, dan menyelesaikan konflik dengan saudara kandungnya Bomb, 2005, dalam Binotiana, 2008.
33
Berikut bagan hubungan antara dengan jarak usia
kelahiran dan jumlah saudara kandung:
B B
B B
B B
B B
SkemaB1B HubunganBantaraB denganBJarakBUsiaBKelahiranB
danBJumlahBSaudaraBKandungBpadaBRemajaBAwalB B
B
B
34
H. HipotesisB