PembahasanBB Hubungan antara sibling rivalry dengan jarak usia kelahiran dan jumlah saudara kandung pada remaja awal.

52

E. PembahasanBB

Berdasarkan deskripsi data penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, diketahui bahwa subjek dalam penelitian ini memiliki tingkat yang ratarata rendah dimana empiris seluruh subjek lebih rendah dari teoritiknya 90.819 95. Salah satu penyebab tingkat dalam penelitian ini rendah adalah karena peneliti hanya mengambil jarak usia kelahiran saudara kandung yang memiliki kedekatan usia dengan subjek untuk dijadikan acuan apakah subjek mengalami atau tidak. Padahal dari 116 subjek penelitian, 56 orang diantaranya memiliki lebih dari satu saudara kandung. Kemungkinan subjek untuk berinteraksi dengan saudara kandung yang memiliki jarak usia yang jauh tentu sangat besar. Di samping itu, Buhrmester dan Furman dalam Santrock, 2003 juga menambahkan bahwa rendahnya tingkat tersebut disebabkan kurangnya waktu bermain bersama dan komunikasi antara satu saudara dengan saudara kandung yang lain selama masa remaja. Konsep ini didukung juga oleh penelitian Yati dan Mangunsong 2008 mengenai hubungan antara dan motivasi berprestasi pada anak kembar. Dari hasil penelitian diketahui bahwa ratarata partisipan usia remaja dalam penelitian tersebut juga memiliki tingkat yang rendah. Menurut Yati dan Mangunsong 2008, walaupun berada pada tahap usia remaja dimana subjek telah mampu mengolah informasi secara holistik, kehidupan sosial mereka cenderung dipengaruhi oleh temanteman sebaya atau temanteman 53 sekolah mereka dibanding saudara kandung. Alasan inilah yang menyebabkan tingkat tidak tinggi. Meskipun tingkat dalam penelitian ini cenderung rendah, pada usia remaja awal masih tetap ada. Dari hasil analisis terbukti bahwa ada hubungan negatif yang signifikan antara dengan jarak usia kelahiran dan jumlah saudara kandung. Dengan demikian, hipotesis penelitian yang mengatakan ada hubungan negatif antara dengan jarak usia kelahiran dan jumlah saudara kandung pada remaja awal terbukti kebenarannya. Semakin dekat jarak usia kelahiran antarsaudara kandung, maka tingkat nya semakin tinggi. Kemudian, semakin sedikit jumlah saudara kandung, maka tingkat nya juga semakin tinggi. Begitu pula sebaliknya, semakin jauh jarak usia kelahiran antarsaudara kandung, maka tingkat nya semakin rendah dan semakin banyak jumlah saudara kandung, maka tingkat nya juga semakin rendah. Hasil tersebut sesuai dengan penelitian Pope 2009 yang menemukan bahwa kedekatan usia antarsaudara kandung memiliki pengaruh negatif terhadap hubungan saudara kandung di usia remaja. Semakin dekat jarak usia antarsaudara kandung, kemungkinan munculnya perilaku menyakiti saudara kandungnya secara fisik, agresivitas, dan antisosial akan semakin besar. Oleh karena itu, orang tua perlu merencanakan jarak usia anakanaknya. Berdasarkan penelitian Buckles dan Munnich 2011, merencanakan jarak usia yang cukup jauh antara satu saudara kandung dengan saudara yang lain 54 dapat membawa pengaruh positif terhadap keluarga, seperti meningkatkan kemampuan belajar pada anak yang lebih tua, mengurangi masalah finansial keluarga, dan meningkatkan kondisi kesehatan ibu setelah melahirkan. Selain itu, berkaitan dengan jumlah saudara kandung, tercatat ada 60 subjek penelitian yang memiliki satu orang saudara kandung, 29 memiliki dua orang saudara kandung, 22 subjek penelitian memiliki tiga orang saudara kandung, dua memiliki empat saudara kandung, serta tiga orang subjek penelitian lainnya masingmasing memiliki lima, enam, dan tujuh saudara kandung. Artinya, hampir sebagian besar subjek penelitian termasuk dalam keluarga kecil dimana ratarata anggota keluarganya terdiri dari dua atau tiga orang anak Hurlock, 2000. Sejalan dengan semakin sedikitnya jumlah anak di dalam keluarga, kesempatan anak untuk berinteraksi dengan saudara kandungnya juga semakin kurang bervariasi. Akibatnya, intensitas kebersamaan antara satu saudara dengan saudara yang lain menjadi tinggi sehingga akan lebih banyak memunculkan perselisihan Ambarini, 2006. Berbeda halnya dengan anak yang memiliki saudara banyak. Mereka yang memiliki saudara banyak cenderung mendapat sedikit kesempatan untuk , pemanjaan, omelan terus menerus, atau pengawasan yang ketat dari orang tua pada anak Blake, 1989; Wagner, dkk, 1985, dalam Hurlock, 2000. Menurut Minuchin dalam Doron, 2009, kurangnya peran orang tua dalam kehidupan anak justru membuat hubungan antarsaudara kandung menjadi kuat, dimana antarsaudara kandung dapat saling membantu, memberi dukungan dan bertindak sebagai orang yang dapat dipercaya. 55 Kondisi ini membentuk kemandirian yang tinggi tetapi membuat dan prestasi akdemik cenderung rendah sehingga mereka tidak memiliki keinginan bersaing dengan saudara kandungnya. Lebih lanjut, uji hipotesis juga mengungkap bahwa jarak usia kelahiran memiliki sumbangan efektif sebesar 39.82 dan jumlah saudara sebesar 8.4 terhadap . Dengan demikian, sumbangan sebesar 51.8 terhadap diperoleh dari faktor lain. Menurut Pope 2009, selain jarak usia, jumlah saudara kandung, dan jenis kelamin, ada beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi tingkat pada anak. Faktor tersebut antara lain urutan kelahiran dan sikap orang tua. Hal itu didukung oleh penelitian Buhrmester dan Fuhrman dalam Minnet, Vandell, Santrock, 1983 yang menyebutkan bahwa posisi anak tertua membuat orang tua cenderung menaruh harapan besar supaya mereka menjadi model yang baik bagi adiknya. Namun, tanggung jawab anak tertua untuk membantu dan mengajari saudara yang lebih muda terkadang membuat mereka merasa terintimidasi karena wewenang yang diberikan orang tua terhadap kakaknya tersebut Zainal, 2003. Hurlock 2000 menambahkan bahwa peran yang diberikan orang tua kepada anak bukan peran yang mereka sendiri. Oleh karena itu, kemungkinan terjadi perselisihan besar sekali jika anak tidak menyukai peran yang orang tua berikan kepadanya. 56 BABBVB KESIMPULANBDANBSARANB B A. KesimpulanBB Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai hubungan antara dengan jarak usia dan jumlah saudara kandung pada remaja awal, maka peneliti dapat menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Ada hubungan signifikan antara dengan jarak usia kelahiran dan jumlah saudara kandung pada remaja awal. Hal ini terlihat dari koefisien korelasi r antara dan jarak usia kelahiran sebesar 0.631 dengan signifikansi 0.000 p 0.01, serta dan jumlah saudara kandung sebesar 0.90 dengan signifikansi 0.001 p 0.01. Semakin dekat jarak usia kelahiran antarsaudara kandung, maka tingkat nya semakin tinggi dan semakin sedikit jumlah saudara kandung, maka tingkat nya juga semakin tinggi. Sebaliknya, semakin jauh jarak usia kelahiran antarsaudara kandung, maka tingkat nya semakin rendah dan semakin banyak jumlah saudara kandung, maka tingkat nya semakin rendah. 2. Koefisien determinasi r² antara variabel dan jarak usia kelahiran adalah 0.398, serta koefisien determinasi r² antara variabel dan jumlah saudara kandung adalah 0.084. Hal ini berarti bahwa jarak usia kelahiran memiliki sumbangan efektif sebesar 39.8 57 dan jumlah saudara kandung sebesar 8.4 terhadap . Angka tersebut membuktikan bahwa jarak usia kelahiran dan jumlah saudara kandung merupakan faktor yang perlu diperhatikan, meskipun bukan satusatunya faktor yang mempengaruhi pada remaja awal. Sumbangan sebesar 51.8 terhadap diperoleh dari faktor lain.

B. SaranBB 1. Bagi Subjek PenelitianB