B ValiditasBB SeleksiBItem MetodeBdanBAlatBPengumpulanBDataB

40 NoBItemB NoB AspekB JumlahB PresentaseB 1. Iri 1, 7, 9, 11, 24, 28, 42, 49, 52, 57 4, 8, 14, 20, 21, 23, 26, 30, 46, 50 20 33.33 2. Bersaing 5, 13, 15, 16, 18, 19, 22, 37, 44, 59 2, 10, 17, 33, 35, 39, 40, 48, 51, 58 20 33.33 3. Benci 3, 27, 31, 32, 41, 43, 47, 53, 54, 55 6, 12, 25, 29, 34, 36, 38, 45, 56, 60 20 33.33 Total 30 30 60 99.99 B F. KredibilitasBAlatBUkurBB

1. B ValiditasBB

Validitas merupakan ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu alat ukur dapat dikatakan memiliki validitas yang tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur yang sesuai dengan tujuan pengukuran Azwar, 2007. Validitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah validitas isi . Validitas isi merupakan validitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap isi tes dengan analis rasional atau dalam proses telaah soal, yaitu mengadakan evaluasi guna memeriksa kualitas item sebagai dasar untuk seleksi Azwar, 2007. Analisis rasional pada alat ukur ini dilakukan oleh peneliti dan dikoreksi oleh dosen pembimbing skripsi untuk melihat kesesuaian antara itemitem dalam suatu skala dengan aspekaspek yang 41 bersangkutan. Validitas isi akan tercapai apabila itemitem pada suatu alat ukur telah dianggap mampu mengukur aspek yang relevan.

2. SeleksiBItem

Dalam proses penyusunan tes perlu dilakukan adanya seleksi item sehingga item yang tidak memenuhi syarat kualitas tidak boleh diikutkan menjadi bagian tes. Kesahihan butir item akan diuji dengan mengkorelasikan skor masingmasing item dengan skor total keseluruhan item. Item dengan korelasi yang baik adalah item yang memiliki korelasi mendekati angka 1.00 Azwar, 2005. Namun, dalam estimasi validitas tidak dapat dituntut koefisien yang tinggi sekali sehingga cara menentukan kesahihan butir dalam skala pada penelitian ini mengacu pada kriteria dari item total, yaitu item yang sahih memiliki korelasi 0.3, sedangkan item yang bernilai 0.3 digugurkan Azwar, 2007. Kriteria pemilihan item berdasarkan korelasi item total dipergunakan batasan 0.30. Semua item yang mencapai koefisien korelasi minimal 0.30 daya bedanya memuaskan, sedangkan item dengan koefisien korelasi dibawah 0.30 diinterprestasikan sebagai item dengan daya diskriminasi rendah sehingga dianggap gugur dan tidak diikutsertakan sebagai alat ukur penelitian. Tabel 3 merupakan hasil pengujian koefisien korelasi item total. 42 + NoBItemB NoB AspekB JumlahB 1. Iri 1, 7, 9, 24, 28, 42, 52, 57 8, 30 10 2. Bersaing 5, 13, 15, 16, 18, 19, 22, 37, 44, 59 2, 10, 48 13 3. Benci 3, 27, 31, 32, 41, 43, 47, 53, 55 6, 12, 38, 45, 56, 60 15 Total 27 11 38 , NoBItemB NoB AspekB JumlahB 1. Iri 1, 8, 17,18, 25, 27, 28, 36 2, 22 10 2. Bersaing 3, 4, 5, 6, 7, 9, 21, 23, 29, 31 15, 19, 26 13 3. Benci 10, 11, 12, 14, 20, 24, 32, 33, 37 13, 16, 30, 34, 35, 38 15 Total 27 11 38 Berdasarkan hasil uji coba, jumlah item dalam tiap aspek tidak lagi sama. Oleh karena itu, peneliti dengan persetujuan dosen pembimbing tetap mempertahankan item yang ada dengan asumsi bahwa 38 item yang terbaik masih mewakili setiap aspek yang hendak diukur dan dapat digunakan untuk mengukur tingkat yang dialami oleh subjek penelitian. 43

3. ReliabilitasBB