Peningkatan Hasil Belajar Aspek Kognitif

merasa yakin bahwa ia mampu menghadapi tantangan, biasanya seseorang tersebut terdorong untuk melakukan kegiatan itu.

2. Peningkatan Hasil Belajar Aspek Kognitif

Peningkatan aspek kognitif dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa selama mengikuti pembelajaran yang dilaksanakan dalam dua siklus. Hasil belajar siswa dinilai dari hasil pretes, postes siklus I dan postes siklus II. Peningkatan hasil belajar di akhir siklus dapat diketahui melalui perbandingan hasil nilai pretes dengan nilai postes siklus II. Berdasarkan indikator pencapaian peningkatan hasil belajar, target akhir yang akan dicapai pada penelitian ini adalah sekurang- kurangnya 31 siswa atau 80 siswa mencapai ketuntasan minimal KKM. Nilai KKM yang diterapkan di sekolah sebesar 70. Tabel 4.9 Perbandingan Hasil Belajar Siswa Setelah Mengikuti Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT Materi Struktur dan Fungsi Jaringan Akar, Batang dan Daun No Jenis Data yang Diamati Nilai Pretes Nilai Postes Siklus I Nilai Postes Siklus I 1. Nilai tertinggi 90 90 90 2. Nilai terendah 40 45 60 3. Jumlah siswa yang tuntas belajar ≥ 70 21 siswa 26 siswa 32 siswa 4. Jumlah siswa yang belum tuntas belajar 70 17 siswa 12 siswa 6 siswa 5. Rata-rata nilai 67,89 73,03 77,11 6. Ketuntasan klasikal 55,26 68,42 84,21 Berdasarkan tabel 4.9, nampak bahwa sebelum diterapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT nilai pretes siswa masih rendah. Siswa yang tuntas belajar atau nilainya ≥ 70 sebanyak 21 orang, sedangkan siswa yang belum tuntas belajar atau nilainya 70 sebanyak 17 orang. Nilai rata-rata siswa sebesar 67,89 dengan nilai ketuntasan klasikal 55,26. Setelah diterapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT siklus I, nilai postes mengalami peningkatan. Siswa yang tuntas belajar sebanyak 26 orang, sedangkan siswa yang belum tuntas belajar sebanyak 12 orang. Nilai rata-rata siswa sebesar 73,03 dengan nilai ketuntasan klasikal 68,42. Target pada siklus I adalah 27 orang atau 70 siswa tuntas belajarnilai siswa memenuhi KKM yang ditetapkan. Akan tetapi siswa yang tuntas belajar belum memenuhi target yang diharapkan, sehingga perlu dilaksanakan siklus II untuk memenuhi target yang diharapkan. Nilai postes siklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan nilai postes pada siklus I. Siswa yang tuntas belajar sebanyak 32 orang, sedangkan siswa yang belum tuntas belajar sebanyak 6 orang. Nilai rata-rata siswa sebesar 77,11 dengan nilai ketuntasan klasikal sebesar 84,21. Target pada siklus II ini adalah 31 orang atau 80 siswa tuntas belajar. Pada pelaksanaan siklus II target yang diharapkan sudah terpenuhi, sehingga tidak perlu dilaksanakan siklus selanjutnya. Peningkatan hasil belajar siswa kelas VIIIB tahun ajaran 2011-2012 pada setiap siklus, selengkapnya dapat dilihat pada grafik berikut ini. Grafik 4.3 Peningkatan Hasil Belajar Siswa Dari Siklus I Ke Siklus II Berdasarkan grafik 4.3, hasil perbandingan dari nilai postes siklus I dan nilai postes siklus II menunjukkan bahwa terjadi peningkatan. Nilai rata-rata kelas pada postes siklus I sebesar 73,03 dan mengalami peningkatan pada postes siklus II sebesar 77,11. Data tersebut menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 9,22. Hasil belajar siswa kelas VIIIB tahun ajaran 2011-2012 mengenai struktur dan fungsi jaringan tumbuhan menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan hasil belajar siswa kelas VIIIB tahun ajaran 2010-2011. Hal tersebut terlihat dari nilai rata-rata kelas yang dicapai. Rata-rata nilai siswa kelas VIIIB tahun ajaran 2010-2011 sebesar 66,66, sedangkan rata-rata nilai siswa kelas VIIIB tahun ajaran 2011-2012 sebesar 77,11. Data tersebut menunjukkan peningkatan hasil belajar dari tahun sebelumnya sebesar 10,45. Berdasarkan hasil tersebut, penelitian yang dilakukan dengan menerapkan pembelajaran kooperatif tipe TGT telah mencapai target yang diharapkan yaitu 31 siswa atau 80 nilai siswa mencapai KKM. Ada beberapa siswa yang mengalami penurunan pada siklus II, siswa yang mengalami penurunan cenderung disebabkan karena materi siklus II lebih banyak dibandingkan dengan materi siklus I. Secara umum hasil belajar siswa mengalami peningkatan, secara klasikal nilai rata-rata siswa juga meningkat. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournaments TGT dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal tersebut diperkuat dengan teori Slavin dalam Sanjaya 2010:309 mengemukakan bahwa pembelajaran kooperatif cooperative learning saat ini menjadi perhatian dan dianjurkan para ahli pendidikan untuk digunakan, dikarenakan beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa dengan penggunaan pembelajaran kooperatif cooperative learning dapat meningkatkan prestasi atau hasil belajar siswa.

3. Faktor yang Mendukung Penerapan Metode TGT

Dokumen yang terkait

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT (Team Games Tournament) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi

1 3 310

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT dengan Games Digital Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Alat-Alat Optik

3 35 205

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TGT (TEAMS GAMES TOURNAMENTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPS GEOGRAFI POKOK BAHASAN HIDROSFER

1 10 118

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individualization berbantuan modul ditinjau dari minat dan hasil belajar siswa kelas VIII SMP Pangudi Luhur Moyudan tahun pelajaran 2015/2016.

0 3 285

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team Games Tournament) untuk meningkatkan hasil belajar dan minat siswa kelas VIII A SMP Kanisius Kalasan pada materi sistem peredaran darah manusia.

0 1 241

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TGT (Team-Games-Tournament) terhadap motivasi dan hasil belajar siswa kelas XI IPA 1 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta pada materi sistem reproduksi manusia.

0 1 246

Hasil belajar dan motivasi belajar siswa pada pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) di kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta.

0 4 256

Hasil belajar dan motivasi belajar siswa pada pembelajaran matematika dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Teams Games Tournaments (TGT) di kelas VIII C SMP Pangudi Luhur 1 Yogyakarta - USD Repository

0 3 255

Penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournaments (TGT) untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa kelas VIII B SMP Pangudi Luhur Moyudan pada materi struktur dan fungsi jaringan tumbuhan - USD Repository

0 0 194