Slavin dalam Sanjaya 2010:309 mengemukakan dua alasan mengapa strategi pembelajaran kooperatif cooperative learning saat ini menjadi perhatian
dan dianjurkan para ahli pendidikan untuk digunakan. Pertama, beberapa hasil penelitian membuktikan bahwa dengan penggunaan pembelajaran kooperatif
dapat meningkatkan prestasi atau hasil belajar siswa. Kedua, pembelajaran kooperatif dapat merealisasikan kebutuhan siswa dalam belajar berpikir,
memecahkan masalah dan mengintegrasikan pengetahuan dengan ketrampilan.
B. Tipe Team Games TournamentsTGT
Team Games Tournament TGT merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang melibatkan siswa dalam kelompok-kelompok belajar. Tiap
kelompok belajar terdiri dari lima sampai enam siswa yang memiliki latar belakang yang berbeda seperti kemampuan, jenis kelamin dan suku bangsa atau
ras Gora dan Sunarto, 2010:61. Team Games Tournament TGT menggunakan turnamen akademik,dan
sistem skor kemajuan individu, dimana para siswa berlomba mewakili tim mereka dengan anggota tim lain yang memiliki kemampuan akademik yang setara. Team
Games Tournament TGT menekankan pada pencapaian tujuan dan kesuksesan kelompok berdasarkan kemampuan anggota kelompoknya. Tujuan dan
kesuksesan kelompok tidak hanya dalam memahami suatu pelajaran atau bekerja menyelesaikan suatu masalah, tetapi mempelajari sesuatu secara berkelompok
Taniredja dkk, 2011:66-67.
Menurut Gora dan Sunarto 2010:63-64 ada empat tahapan dalam pembelajaran kooperatif tipe Team Games Tournament TGT, meliputi penyajian
kelas class pressentation, belajar dalam kelompok teams, permainan games tournament, dan penghargaan kelompok team recognition.
Penyajian kelas class presentation. Pada tahap ini guru melakukan pengajaran biasa atau pengajaran klasikal. Pengajaran hanya difokuskan pada
materi yang akan dibahas. Pada saat proses pembelajaran siswa sudah masuk kedalam kelompok-kelompok. Siswa harus memperhatikan penjelasan dari guru,
karena penjelasan guru merupakan bekal mereka untuk masuk ke tahap selanjutnya.
Kelompok teams. Pada tahap ini siswa dikumpulkan dalam kelompok- kelompok. Setiap kelompok beranggotakan lima sampai enam siswa yang berbeda
latar belakangnya seperti kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau suku. Tujuan dari pengelompokan ini, agar setiap anggota kelompok dapat bekerja sama
dalam belajar dan mengerjakan game atau lembar kerja yang diberikan oleh guru. Selain itu mereka dipersiapkan untuk menghadapi kompetisi.
Permainan games dan kompetisi atau turnamen tournament. Pada tahap ini siswa yang bersaing merupakan perwakilan dari setiap kelompok. Tiap siswa
yang mewakili kelompok ditempatkan dalam meja turnamen. Setiap meja turnamen ditempati lima sampai enam orang peserta. Diusahakan dalam satu meja
turnamen setiap peserta homogen dan tidak ada yang berasal dari kelompok yang sama. Tujuan dari permainan ini adalah untuk mengetahui apakah setiap anggota
kelompok telah menguasai materi. Pertanyaan yang diberikan berhubungan dengan materi yang telah didiskusikan dalam kelompok.
Penghargaan kelompok team recognition. Pada tahap ini penghargaan rewards diberikan kepada kelompok yang memiliki poin tertinggi. Kriteria
prosentase penilaian penghargaan kelompoktim dijabarkan dalam tabel berikut ini.
Tabel 2.1 Kriteria Prosentase Penilaian Penghargaan Tim
Kualifikasi Penilaian yang Diperoleh Penghargaan
75 – 100 Tim Super
51 – 75 Tim Hebat
26 – 50 Tim Sangat Baik
0 – 25 Tim Baik
C. Motivasi