Hasil Pengujian Korelasi Pembahasan

a Persepsi siswa terhadap perilaku guru sesuai dengan kompetensi inti 2 pada indikator jujur dengan rata-rata frekuensi 6. b Persepsi siswa terhadap perilaku guru sesuai dengan kompetensi inti 2 pada indikator disiplin dengan rata-rata frekuensi 3. c Persepsi siswa terhadap perilaku guru sesuai dengan kompetensi inti 2 pada indikator tanggungjawab dengan rata-rata frekuensi 1. d Persepsi siswa terhadap perilaku guru sesuai dengan kompetensi inti 2 pada indikator toleransi dengan rata-rata frekuensi 1. e Persepsi siswa terhadap perilaku guru sesuai dengan kompetensi inti 2 pada indikator gotong royong dengan rata-rata frekuensi 0. f Persepsi siswa terhadap perilaku guru sesuai dengan kompetensi inti 2 pada indikator sopan santun dengan rata-rata frekuensi 1. g Persepsi siswa terhadap perilaku guru sesuai dengan kompetensi inti 2 pada indikator percaya diri dengan rata-rata frekuensi 1. 3. Korelasi antara aspek Kejujuran dengan Nilai Afektif diperoleh angka Sig.2-tailed 0,220. Dengan kesimpulan, hubungan dan tidak signifikan antara Variabel kejujuran dengan Nilai Afektif karena angka tersebut diatas 0,05. 4. Korelasi antara aspek Disiplin dengan Nilai Afektif diperoleh angka Sig.2-tailed 0,205. Dengan kesimpulan, hubungan dan tidak signifikan antara Variabel Disiplin dengan Nilai Afektif karena angka tersebut diatas 0,05. 5. Korelasi antara aspek Tanggungawab dengan Nilai Afektif diperoleh angka Sig.2-tailed 0,171. Dengan kesimpulan, hubungan dan tidak signifikan antara Variabel Tanggungjawab dengan Nilai Afektif karena angka tersebut diatas 0,05. 6. Korelasi antara aspek Toleransi dengan Nilai Afektif diperoleh angka Sig.2-tailed 0,161. Dengan kesimpulan, hubungan dan tidak signifikan antara Variabel Toleransi dengan Nilai Afektif karena angka tersebut diatas 0,05. 7. Korelasi antara aspek Gotong Royong dengan Nilai Afektif diperoleh angka Sig.2-tailed 0,574. Dengan kesimpulan, hubungan dan tidak signifikan antara Variabel Gotong Royong dengan Nilai Afektif karena angka tersebut diatas 0,05. 8. Korelasi antara aspek Sopan Santun dengan Nilai Afektif diperoleh angka Sig.2-tailed 0,185. Dengan kesimpulan, hubungan dan tidak signifikan antara Variabel Sopan Santun dengan Nilai Afektif karena angka tersebut diatas 0,05. 9. Korelasi antara aspek Percaya Diri dengan Nilai Afektif diperoleh angka Sig.2-tailed 0,028. Dengan kesimpulan, hubungan dan signifikan antara Variabel Percaya Diri dengan Nilai Afektif karena angka tersebut diatas 0,05. 10. Korelasi antara persepsi siswa terhadap nilai afektif yang terdiri dari tujuh aspek diperoleh angka Sig.2-tailed 0,051. Dengan kesimpulan tidak ada hubungan dan tidak signifikan antara persepsi siswa terhadap nilai afektif karena anggka tersebut diatas 0,05.

B. Keterbatasan

Penelitian ini tentunya masih memiliki keterbatasan dalam pembuatannya antara lain sebagai berikut: 1. Sebagian besar data penulis diperoleh dari kuisioner yang diisi oleh siswa , sehingga kebenaran penelitian ini tergantung pada keseriusn pada siswa mengisi kuisioner. 2. Guru tidak melakukan penilaian sikap sesuai dengan format penilaian afektif yang tertera pada kurikulum 2013 sehingga guru memberikan penilaian afektif kepada semua siswa dengan nilai B, oleh karena itu penelitian asosiatif tidak bisa dilakukan, tetapi dapat menggunakan penelitian deskriptif kualitatif. 3. Keterbatasan waktu yang dimiliki oleh peneliti, karena tidak dapat melakukan wawancara terhadap guru sehingga hasil penilaian afektif diambil dari hasil raport. 4. Keterbatasan pengetahuan dan kemampuan penulis yang masih kurang.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang tela peneliti buat, maka peneliti memberikan saran-saran sebagai berikut: 1. Bagi Sekolah Kurikulum harus dapat dijadikan pedoman dalam melakukan tugas- tugas administrator manager merencanakan, melaksanakan, mengontrol, mengevaluasi kegiatan pembelajaran dan tugas supervisor pengawasan, bimbingan perencanaan, pelaksanaan pendidikan, dan pengajaran dalam rangka memaksimalkan pencapaian tujuan pendidikan dan pengajaran disekolah. 2. Bagi Guru Guru hendaknya dapat bervariasi dalam melakukan tindakan yang lebih afektif, sehingga penilaian yang diperoleh siswa tidak hanya mendapat nilai B tetapi bisa mendapat nilai B+ atau A. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi sumber referensi yang dapat digunakan untuk penelitian selanjutnya dengan mengkaji variabel yang berbeda.