Uji Non Multikolinieritas Uji Non Heteroskedastisitas Uji Non Autokorelasi

Berdasarkan hasil analisis didapat nilai Kolmogorov-Smirnov Z sebesar 0,923 dan tingkat signifikansi sebesar 0,361 dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05, sehingga disimpulkan bahwa asumsi normalitas terpenuhi.

4.4. Pengujian Asumsi Klasik Regresi Linier Berganda

Tujuan dari pengujian asumsi klasik analisis regresi adalah untuk mengetahui secara pasti apakah model regresi linier berganda menghasilkan keputusan yang BLUE Best Linear Unbiased Estimator, dalam arti pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t tidak bias, hal tersebut perlu diuji dengan menggunakan asumsi dasar berikut ini :

4.4.1. Uji Non Multikolinieritas

Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas digunakan Variance Inflation Factor VIF. Hasil analisis diperoleh hasil seperti pada tabel di bawah ini : Tabel 4.6. Hasil Uji Non Multikolinieritas Variabel Tolerance VIF Modal Kerja 0.938 1.067 Perputaran Piutang 0.926 1.080 Perputaran Persediaan 0.983 1.017 Sumber: Lampiran 3 Nilai VIF dari variabel Modal Kerja, Perputaran Piutang, dan Perputaran Persediaan semuanya menunjukkan angka di bawah 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model regresi tersebut tidak Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. mengindikasikan adanya multikolinieritas atau asumsi non multikolinieritas terpenuhi Ghozali, 2001:51.

4.4.2. Uji Non Heteroskedastisitas

Uji non heteroskedastisitas di sini menggunakan metode Rank Spearman , yaitu dengan cara menghitung korelasi Rank Spearman antara unstandardized residual dengan seluruh variabel bebas, apabila nilai signifikansi 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Berikut hasil uji heteroskedastisitas untuk masing-masing variabel bebas. Tabel 4.7. Hasil Uji Non Heteroskedastisitas Variabel r Sig. Keterangan Modal kerja 0.189 0.112 Bebas Heterokedastisitas Perputaran piutang 0.020 0.866 Bebas Heterokedastisitas Perputaran persediaan 0.096 0.423 Bebas Heterokedastisitas Sumber : Lampiran 3 Berdasarkan analisis di atas, menunjukkan bahwa nilai signifikansi untuk semua variabel bebas lebih besar dari 0,05 yang berarti tidak terdapat korelasi antara residual dengan variabel bebasnya. Dari hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.

4.4.3. Uji Non Autokorelasi

Uji non autokorelasi digunakan untuk mengetahui bahwa antar observasi dalam setiap variabel bebas tidak terjadi suatu korelasi atau hubungan. Dari tabel Durbin Watson untuk n = 72 dan k = 3 adalah banyaknya variabel bebas diketahui nilai dL sebesar 1,52, nilai dU sebesar 1,70 dan 4-dU sebesar 2,30. Dari hasil perhitungan regresi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. diperoleh nilai uji Durbin Watson sebesar 2,226 Lampiran 3, yang terletak di antara dU dan 4-dU atau terletak di daerah tidak ada autokorelasi . Sehingga dapat disimpulkan bahwa asumsi autokorelasi dipenuhi. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat Gambar 4.6 di bawah ini. Gambar 4.5. Distribusi Daerah Keputusan Uji Durbin Watson

4.5. Analisis dan Pengujian Hipotesis

Dokumen yang terkait

Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Likuiditas pada Perusahaan Pulp dan Kertas yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

34 222 89

Pengaruh Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Rentabilitas Ekonomis Pada Perusahaan Dagang yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

18 94 84

Pengaruh Perputaran Piutang dan Persediaan Terhadap Rentabilitas Ekonomi Pada Perusahaan Dagang yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

15 110 86

Pengaruh Perputaran piutang dan Perputaran persediaan Terhadap Rentabilitas ekonomis Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

20 278 94

ANALISIS PENGARUH PERPUTARAN MODAL KERJA,PERPUTARAN TOTAL AKTIVA DAN PERPUTARAN PIUTANG TERHADAP TINGKAT RENTABILITAS PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

1 3 23

PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP RENTABILITAS EKONOMI PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

4 3 106

Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran Persediaan terhadap Likuiditas pada Perusahaan Pulp dan Kertas yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

3 2 10

PENGARUH PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP RENTABILITAS EKONOMIS PADA PERUSAHAAN DAGANG YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

1 2 11

PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN PIUTANG, DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP RENTABILITAS EKONOMI PADA PERUSAHAAN AUTOMOTIVE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 2 25

PENGARUH MODAL KERJA, PERPUTARAN PIUTANG DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP RENTABILITAS EKONOMI PADA PERUSAHAAN OTOMOTIF YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 16