Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu  data  yang  diambil  dari  sumber  data  dokumentasi  yang  berupa
laporan  keuangan  perusahaan  dan  prospektus  perusahaan  yang  akan dijadikan sampel penelitian dari tahun 2005-2010.
3.3.2. Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari Pusat Data Pasar Modal LPM GIKA di Jl. Dharmawangsa No. 86-88 Surabaya.
3.3.3. Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dokumentasi, yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan mencatat, mengkopi, mempelajari
dan  menggunakan  laporan  keuangan  pihak  emiten  yang  menjadi  sampel dalam penelitian ini.
3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
3.4.1. Uji Normalitas
Uji  normalitas  digunakan  untuk  mengetahui  apakah  model  regresi variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal
atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau  mendekati  normal.  Untuk  mengetahui  apakah  data  tersebut
berdistribusi normal, dapat diuji dengan metode Kolmogorov Smirnov. Pedoman dalam mengambil keputusan apakah sebuah distribusi data
mengikuti distribusi data normal:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
1.  Jika  nilai  signifikan  nilai  probabilitasnya  lebih  kecil  dari  5,  maka distribusi data adalah tidak normal.
2.  Jika  nilai  signifikan  nilai  probabilitasnya  lebih  besar  dari  5,  maka distribusi data adalah normal Sumarsono, 2004:43.
3.4.2. Uji Asumsi Klasik
Berdasarkan  uji  asumsi  klasik  persamaan  regresi  harus  bersifat
BLUE Best Linear Unbiased Estimator, artinya pengambilan keputusan
melalui  uji  F  dan  uji  t  tidak  boleh  bias.  Untuk  menghasilkan  keputusan
yang  BLUE  maka  persamaan  regresi  harus  memenuhi  ke  tiga  asumsi
klasik ini : a.  Tidak boleh ada multikolinearitas
b.  Tidak boleh ada heteroskedastisitas c.  Tidak boleh ada autokorelasi
Apabila salah satu dari ketiga asumsi dasar tersebut dilanggar, maka
persamaan  regresi  yang  diperoleh  tidak  lagi  bersifat  BLUE,  sehingga
pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t menjadi bias. a.  Multikolinearitas
Multikolineritas merupakan suatu keadaan dimana terjadi satu atau  lebih  variabel  bebas  yang  berkorelasi  sempurna  atau  mendeteksi
sempurna dengan variabel bebas lainnya Alghifari, 2000:84. Multikolinearitas    berarti  adanya  hubungan  linear  yang
“sempurna”  atau  pasti,  di  antara  beberapa  atau  semua  variabel  yang menjelaskan dari model regresi Gujarati, 1999:157.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Menurut  Ghozali  2001:57,  deteksi  adanya  multikolinieritas dalam  model  persamaan  regresi  adalah  dengan  melihat  besaran  VIF
Variance  Influation  Factor  dan  Tolerance.  VIF  dapat  dihitung dengan rumus:
Tolerance 1
= VIF
VIF menyatakan tingkat “pembengkakan” varians, apabila jika VIF 10, maka terjadi multikolinieritas dan jika VIF  10, maka tidak terjadi
multikolinieritas. b.  Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi  tidak  terjadi  ketidaksamaan  varians  dari  residual  atau
pengamatan ke pengamatan lainnya. Pada regresi linear, nilai residual tidak  boleh  ada  hubungan  dengan  variabel  independen.  Diagnosis
terhadap  kemungkinan  adanya  heteroskedastisitas  dalam  suatu  model regresi adalah dengan melakukan uji korelasi Rank Spearman.
Untuk  menguji  Hetrokedastisitas  dapat  diketahui  dari  nilai signifikan Rank Spearman anatara masing-masing variable independen
dengan risidualnya. Jika nilai signifikan lebih besar dari α 5 maka
tidak terdapat Hetrokedastisitas, dan sebaliknya jika lebih kecil dari α 5 maka terdapat Hetrokedastisitas.
a.  Autokorelasi Autokorelasi  dapat  didefinisikan  sebagai  korelasi  antar  data
observasi  yang  diurutkan  berdasarkan  urutan  waktu  data  time  series
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
atau  data  yang  diambil  pada  waktu  tertentu  data  cross-sectional. Identifikasi  ada  tidaknya  gejala  autokorelasi  dapat  di  tes  dengan
menghitung nilai Durbin Watson DW
tes
. Berdasarkan jumlah sampel dan jumlah variabel independen menentukan nilai d
L
dan d
U
Gujarati, 1999:201.
3.4.3.  Teknik Analisis