c. dalam bentuk bahan atau perlengkapan supplies untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa.
Masalah penentuan besar kecilnya investasi atau alokasi modal dalam persediaan barang mempunyai efek langsung terhadap
keuntungan perusahaan. Adanya investasi yang terlalu besar dari yang dibutuhkan perusahaan akan memperbesar kerugian karena
adanya kerusakan, sehingga menimbulkan turunya kualitas dan akan memperkecil keuntungan perusahaan.
2.2.2. Piutang
2.2.2.1. Pengertian Piutang
Menurut Baridwan 2000:124, piutang dagang menunjukkan piutang yang timbul dari penjualan barang atau jasa yang dihasilkan
perusahaan. Dalam kegiatan ini perusahaan yang normal, biasanya piutang dagang akan dilunasi dalam jangka waktu kurang dari satu
tahun, sehingga dikelompokkan dalam aktiva lancar. Dengan kata lain piutang dagang adalah tagihan-tagihan yang akan dilunasi dengan uang
dalam jangka waktu kurang dari satu tahun. Sedangkan menurut Riyanto 1995:90, menyatakan bahwa piutang
sebagai elemen dari modal kerja yang selalu dalam keadaan berputar secara terus menerus dalam rantai perputaran modal kerja, dan piutang
timbul dengan adanya penjualan kredit. Piutang mempunyai tingkat likuiditas yang lebih tinggi daripada inventory.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
2.2.2.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Besarnya Investasi dalam
Piutang
Menurut Riyanto 1995:85, manajemen piutang merupakan hal yang sangat penting bagi perusahaan yang menjual produknya dengan
kredit. Manajemen piutang terutama menyangkut masalah pengendalian jumlah piutang, pengendalian pemberian dan pengumpulan piutang, dan
evaluasi terhadap politik kredit yang dijalankan oleh perusahaan. Menurut Riyanto 1995:85-86, adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi besar kecilnya investasi dalam piutang yaitu sebagai berikut :
1. Volume Penjualan Kredit Makin besar proporsi penjualan kredit dari keseluruhan
penjualan memperbesar jumlah investasi dalam piutang. Dengan makin besarnya volume penjualan kredit setiap tahunnya berarti
bahwa perusahaan tersebut harus menyediakan investasi yang lebih besar lagi dalam piutang. Makin besarnya jumlah piutang berarti
makin besarnya risiko, tetapi bersamaan dengan itu juga memperbesar “profitability”-nya.
2. Syarat Pembayaran Penjualan Kredit Syarat pembayaran penjualan kredit dapat bersifat ketat atau
lunak. Apabila perusahaan lebih mengutamakan keselamatan kredit dari pada pertimbangan profitabilitas. Syarat yang ketat misalnya
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
dalam bentuk batas waktu pembayaran yang pendek, pembebanan bunga yang berat pada pembayaran piutang yang terlambat.
3. Ketentuan tentang Pembatasan Kredit Dalam penjualan kredit perusahaan dapat menetapkan batas
maksimal atau plafond bagi kredit yang diberikan kepada para langganannya. Makin tinggi plafond yang ditetapkan bagi masing-
masing langganan berarti makin besar pula dana yang diinvestasikan dalam piutang. Demikian pula ketentuan mengenai siapa yang dapat
diberi kredit. Makin selektif para langganan yang dapat diberi kredit akan memperkecil jumlah investasi dalam piutang. Dengan demikian
maka pembatasan kredit di sini bersifat baik kuantitatif maupun kualitatif.
4. Kebijaksanaan dalam Mengumpulkan Piutang Perusahaan
dapat menjalankan
kebijaksanaan dalam
pengumpulan piutang secara aktif atau pasif. Perusahaan yang menjalankan kebijaksanaan secara aktif dalam pengumpulan piutang
akan mempunyai pengeluaran uang yang lebih besar untuk membiayai aktivitas pengumpulan piutang tersebut dibandingkan
dengan perusahaan lain yang menjalankan kebijaksanaanya secara pasif. Perusahaan yang disebutkan terdahulu kemungkinan akan
mempunyai investasi dalam piutang yang lebih kecil dari pada perusahaan yang disebutkan kemudian. Tetapi biasanya perusahaan
hanya akan mengadakan usaha tambahan dalam pengumpulan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
piutang apabila biaya tambahan tersebut tidak melampaui besarnya tambahan revenue yang diperoleh karena adanya usaha tersebut.
5. Kebiasaan Membayar dari Para Langganan Ada sebagian langganan yang mempunyai kebiasaan untuk
membayar dengan menggunakan kesempatan mendapakan cash discount
, dan ada sebagian lain yang tidak menggunakan kesempatan tersebut.
Kebiasaan para langganan untuk membayar dalam “cash discount period
” atau sesudahnya akan mempunyai efek terhadap besarnya investasi dalam piutang. Apabila sebagian besar para langganan
membayar dalam waktu selama “discount period”, maka dana yang tertanam dalam piutang akan lebih cepat bebas, yang berarti makin
kecilnya investasi dalam piutang.
2.2.2.3. Penilaian Risiko Kredit