digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan laba sesuai dengan tujuan didirikannya perusahaan pada satu periode tertentu. Pada
dasarnya, dana-dana yang dimiliki oleh suatu perusahaan seluruhnya akan digunakan untuk menghasilkan laba sesuai dengan usaha pokok
perusahaan, tetapi tidak semua dana digunakan untuk menghasilkan laba periode ini, ada sebagian dana yang akan digunakan untuk
memperoleh atau menghasilkan laba di masa yang akan datang Munawir, 2002:116.
2.2.1.2. Manfaat Modal Kerja
Modal kerja sebaiknya tersedia dalam jumlah yang cukup agar memungkinkan perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis dan tidak
mengalami kesulitan keuangan, misalnya dapat menutup kerugian- kerugian dan dapat mengatasi keadaan krisis atau darurat tanpa
membahayakan keadaan keuangan perusahaan. Menurut Djarwanto 2004:89, manfaat lain dari tersedianya modal
kerja yang cukup adalah : 1.
Melindungi perusahaan dari akibat buruk berupa turunya nilai aktiva lancar, misalnya seperti adanya kerugian karena debitur
tidak membayar, turunnya nilai persediaan karena harganya merosot.
2. Memungkinkan perusahaan untuk melunasi semua kewajiban-
kewajiban jangka pendeknya tepat pada waktunya.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
3. Memungkinkan perusahaan untuk dapat membeli barang dengan
tunai sehingga dapat menghasilkan keuntungan berupa potongan harga.
4. Menjamin perusahaan memiliki credit standing dan dapat
mengatasi peristiwa yang tidak dapat diduga sebelumnya seperti adanya kebakaran, pencurian, dan sebagainya.
5. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang
cukup guna melayani permintaan konsumennya. 6.
Memungkinkan perusahaan untuk dapat memberikan syarat kredit yang lebih menguntungkan kepada para langganan.
7. Memungkinkan perusahaan untuk dapat beroperasi dengan lebih
efisien karena tidak ada kesulitan dalam memperoleh bahan baku, jasa, dan supplies yang dibutuhkan.
8. Memungkinkan perusahaan untuk mampu bertahan dalam periode
resesi atau depresi. Modal kerja yang cukup memang sangat penting bagi suatu
perusahaan. Untuk menentukan jumlah modal kerja yang dianggap cukup bagi suatu perusahaan bukanlah merupakan hal yang mudah,
karena modal kerja yang dibutuhkan oleh suatu perusahaan tergantung oleh beberapa faktor, Munawir, 2002:117-119 yaitu sebagai berikut :
a. Sifat atau type dari perusahaan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Modal kerja dari suatu perusahaan jasa relatif lebih rendah bila dibandingkan dengan kebutuhan modal kerja pada perusahaan
industri. b. Waktu yang dibutuhkan untuk memproduksi atau memperoleh
barang yang akan dijual serta harga persatuan dari barang tersebut Kebutuhan modal kerja suatu perusahaan berhubungan
langsung dengan waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh barang yang akan dijual maupun bahan dasar yang akan diproduksi sampai
barang tersebut dijual. Di samping itu harga pokok persatuan barang juga akan mempengaruhi besar kecilnya modal kerja yang
dibutuhkan. c. Syarat pembelian bahan atau barang dagangan
Syarat pembelian barang dagangan atau bahan dasar yang akan digunakan untuk memproduksi barang sangat mempengaruhi
jumlah modal kerja yang dibutuhkan oleh perusahaan yang bersangkutan.
d. Syarat penjualan Semakin lunak kredit yang diberikan oleh perusahaan kepada
para pembeli akan mengakibatkan semakin besarnya jumlah modal kerja yang harus diinvestasikan dalam sektor piutang. untuk
memperendah dan memperkecil jumlah modal kerja yang harus diinvestasikan dalam piutang dan untuk memperkecil risiko adanya
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
piutang yang tidak dapat tertagih, sebaiknya perusahaan memberikan potongan tunai kepada para pembeli.
e. Tingkat perputaran persediaan Tingkat perputaran persediaan inventory turnover
menunjukkan berapa kali persediaan tersebut diganti dalam arti dibeli dan dijual kembali. Semakin tinggi tingkat perputaran
persediaan tersebut maka jumlah modal kerja yang dibutuhkan semakin rendah.
Menurut Munawir 2002:80, untuk menilai keefektifan modal kerja dapat digunakan rasio antara total penjualan dengan jumlah modal
kerja rata-rata working capital turnover. Rasio ini menunjukkan banyaknya penjualan yang dapat diperoleh perusahaan untuk tiap rupiah
modal kerja.
2.2.1.3. Jenis-jenis Modal Kerja