karena laba yang besar saja belumlah merupakan ukuran bahwa perusahaan itu telah dapat bekerja dengan efisien. Efisiensi baru
dapat diketahui dengan membandingkan laba yang diperoleh dengan kekayaan atau modal yang menghasilkan laba tersebut, atau dengan
kata lain ialah menghitung rentabilitasnya. Dengan demikian maka yang harus diperhatikan oleh
perusahaan adalah tidak hanya bagaimana usaha untuk memperbesar laba, tetapi yang lebih penting adalah usaha untuk mempertinggi
rentabilitasnya. Oleh karena itu perusahaan pada umumnya usahanya lebih diarahkan untuk mendapatkan titik rentabilitas maksimal
daripada laba maksimal.
2.2.5. Hubungan Modal Kerja Terhadap Rentabilitas Ekonomi
Menurut Achmad 1997:99-103, keuntungan dari penjualan surat- surat berharga yang dimiliki perusahaan untuk jangka panjang adalah
salah satu elemen aktiva lancar yang segera dapat dijual dan akan menimbulkan keuntungan bagi perusahaan yang merupakan suatu
sumber bertambahnya modal kerja dan sebaliknya apabila dalam transaksi penjualan itu terjadi kerugian maka akan menyebabkan
berkurangnya modal kerja. Perubahan dari aktiva ini menjadi kas dan piutang akan menyebabkan bertambahnya modal kerja sebesar hasil
penjualan tersebut.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Modal kerja
sangat mempengaruhi
rentabilitas ekonomi
perusahaan. Menurut
Riyanto 1995:36,
rentabilitas sering
dipergunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal didalam suatu perusahaan, sehingga rentabilitas ekonomi sering dimaksudkan
sebagai kemampuan suatu perusahaan dengan seluruh modal yang bekerja didalamnya untuk menghasilkan laba.
Semakin besar modal semakin tinggi tingkat kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba karena modal tersebut mampu
membiayai semua pengeluaran atau operasi perusahaan sehingga perusahaan dapat berproduksi semaksimal mungkin dan melakukan
penjualan yang akan mendapatkan keuntungan. Sebaliknya semakin kecil modal maka semakin rendah pula tingkat kemampuan perusahaan
dalam memperoleh laba karena tidak tersedianya modal yang cukup akan merugikan perusahaan karena mempunyai efek menekan
keuntungan yang diakibatkan kegiatan yang gagal dilaksanakan. Pendapat ini sesuai dengan teori keuntungan yang diungkapkan oleh
Adam Smith dan Ricardo 1991, yang menyatakan bahwa keuntungan pengusaha yaitu keuntungan yang diperoleh pengusaha atau perusahaan
karena memasukkan modalnya dalam perusahaan Munawir, 2002:115.
2.2.6. Hubungan Perputaran Piutang Terhadap Rentabilitas Ekonomi