Radikal Bebas PENELAAHAN PUSTAKA

Prinsip dari metode Folin-Ciocalteu adalah kemampuan reduksi dari gugus fungsional senyawa fenol. Oksidasi dan reduksi ion fenolat terjadi pada suasana basa. Terjadinya reduksi kompleks fosfotungstat-fosfomolibdenum reagen Folin- Ciocalteu akan merubah pereaksi tersebut menjadi berwarna biru. Warna yang terbentuk akan makin pekat setara dengan meningkatnya kadar fenolik dalam sampel. Penentuan kandungan fenolik total dapat ditentukan menggunakan reagen Folin-Ciocalteu dengan standar asam galat dan hasil pengukuran dinyatakan sebagai massa ekivalen asam galat Arbianti, Utami, Kurmana and Sinaga, 2007.

D. Radikal Bebas

Radikal bebas didefinisikan sebagai suatu molekul atau fragmen molekul yang mengandung satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan di dalam atom atau orbital molekul. Elektron yang tidak berpasangan ini akan menyebabkan radikal bebas ini bersifat reaktif Valko, Leibfritz, Mocol, Cronin, Mazur and Telser, 2006. Karena sifat reaktif dari suatu senyawa radikal bebas, sehingga senyawa ini dapat bereaksi dengan, protein, lipid, karbohidrat dan DNA. Radikal bebas akan menyerang molekul stabil yang ada paling dekat di sekitarnya kemudian mengambil elektron dari molekul tersebut. Karena molekul yang diserang radikal bebas mengalami kehilangan elektronnya sendiri maka molekul itu dapat menjadi radikal dan menyerang molekul stabil lainnya. Karena alasan inilah maka radikal bebas dapat menyebabkan terjadinya reaksi yang berantai Badarinath, Mallikarjuna, Chetty, Ramkanth, Rajan and Gnanaprakash, 2010. Senyawa fosfolipid terdapat pada semua membran biologis yang merupakan substrat yang penting dan dapat menyebabkan terjadinya deteriorasi oksidatif atau yang disebut dengan reaksi autooksidasi. Mekanisme dari reaksi autooksidasi terdiri dari 3 tahap, yaitu insiasi, propagasi dan terminasi Pokorny et al., 2001. Secara normal tubuh akan memproduksi radikal sebagai hasil dari metabolisme sel. Radikal yang terbentuk dapat menjadi berbahaya karena tidak adanya keseimbangan antara antioksidan dalam tubuh. Radikal yang terbentuk dapat berupa derivat oksigen atau yang biasanya disebut dengan Reactive Oxygen Species ROS dan derivat dari nitrogen yang disebut dengan Reactive Nitrogen Species RNS. Molekul dari derivat oksigen yang bersifat sebagai radikal reaktif, yaitu superoxide anion radical, radical hydroxyl, peroxyl, dan alkoxyl, sedangkan derivat oksigen yang tidak bersifat reaktif, yaitu hydrogen peroxide. Radikal bebas yang berasal dari derivat nitrogen, yaitu nitric oxide dan peroxynitrite anion. Bila ROS menyerang bagian sel dalam tubuh disebut dengan stres oksidatif oxidative strees , sedangkan bila RNS menyerang bagian sel dalam tubuh manusia disebut stres nitrosatif nitrosative strees Badarinath et al., 2010. Stres oksidatif disebabkan karena sel tubuh memerlukan oksigen untuk melakukan metabolisme di mitokondria. Hasil metabolisme tersebut selain menghasilkan energi dalam bentuk adenosin triphosphate ATP juga menghasilkan senyawa radikal ROS. Kelebihan ROS yang terbentuk dapat menyebabkan terjadinya efek yang berbahaya, karena senyawa-senyawa tersebut dapat merusak lipid seluler, protein dan DNA, kemudian akan mengubah fungsi normalnya Valko et al., 2006. Stres nitrosatif disebabkan oleh nitric oxide yang merupakan radikal yang dihasilkan dalam tubuh. Stres nitrosatif kemudian dapat mengubah struktur protein dan menghambat fungsi normal protein tersebut. Ketika terjadinya proses inflamasi, sel imun akan memproduksi superoxide anion radical dan nitric oxide. Pada keadaan ini superoxide anion radical dan nitric oxide akan bereaksi membentuk suatu produk dengan jumlah yang signifikan yang disebut dengan peroxynitrite anion . Senyawa peroxynitrite anion merupakan agen oksidasi yang poten yang dapat menyebabkan fragmentasi DNA dan oksidasi lipid Valko et al., 2006.

E. Antioksidan

Dokumen yang terkait

Potensi antioksidan filtrat dan biomassa hasil fermentasi kapang endofit colletotrichum spp. dari tanaman kina (cinchona calisaya wedd.)

2 23 82

Penetapan kandungan fenolik total fraksi air ekstrak etanolik biji trembesi (samanea saman (jacq.) merr.) dan aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (dpph)”.

2 8 124

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol daun trengguli (Cassia fistula L.).

0 2 114

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etilasetat ekstrak metanolik daun apel beludru (Diospyros blancoi A.DC.).

0 9 107

Penetapan kandungan fenolik total fraksi air ekstrak etanolik beras hitam (Oryza sativa L. subsp. indica) dan aktivitas antioksidan dengan menggunakan radikal 1,1 difenil 2 pikrilhidrazil (DPPH)

1 2 146

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1 Difenil 2 Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol daun trengguli

1 2 112

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1 difenil 2 pikrilhidrazil dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanol buah anggur Bali

0 2 9

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi etil asetat ekstrak etanolik herba seledri (Apium graveolens L.) - USD Repository

0 0 106

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-difenil-2-pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi air ekstrak metanol daun sirih (Piper betle L.) - USD Repository

0 0 163

Uji aktivitas antioksidan menggunakan radikal 1,1-Difenil-2-Pikrilhidrazil (DPPH) dan penetapan kandungan fenolik total fraksi air ekstrak metanolik buah labu siam (Sechium edule Jacq. Swartz.) - USD Repository

0 0 130