E. Tata Cara Penelitian 1. Determinasi beras hitam
Determinasi beras hitam dilakukan di Laboratorium Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi USD menurut USDA 2012.
2. Pengumpulan bahan
Beras hitam diperoleh dari hasil pertanian di daerah Ledokwareng Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman. Pengambilan beras hitam dengan kriteria berwarna
hitam segar dan pada saat usia sekitar 4-5 bulan.
3. Preparasi sampel
Sebanyak 100 g beras hitam segar, dibersihkan, lalu dikeringkan anginkan pada suhu ruangan. Kemudian beras dihaluskan dengan blender. Beras yang telah
dihaluskan dituang ke dalam bejana maserasi, ditambah cairan penyari etanol sampai terendam sempurna, dan dicampur homogen.
Campuran dimaserasi selama lima hari pada suhu ruangan. Filtrat diperoleh melalui penyaringan menggunakan kertas saring dengan bantuan corong
Buchner dan pompa vakum. Ampas penyaringan diremaserasi dengan etanol secukupnya selama lima hari. Kemudian filtratnya dicampurkan dengan filtrat
terdahulu. Keseluruhan filtrat yang diperoleh diuapkan pelarutnya hingga diperoleh ekstrak etanolik beras hitam.
4. Pembuatan fraksi air
Ekstrak etanolik beras hitam ditambah 300 ml air hangat dan dilakukan ekstraksi cair-cair menggunakan wasbensin dengan perbandingan larutan ekstrak :
wasbensin 1:1 vv, kemudian didiamkan sampai terpisah sempurna. Fase air akan berada pada bagian bawah, sedangkan fase wasbensin berada pada bagian atas.
Dari hasil ekstraksi cair-cair tersebut diperoleh dua fraksi, yaitu fraksi wasbensin dan fraksi air. Selanjutnya, fraksi air diekstraksi lagi menggunakan etil
asetat dengan perbandingan larutan fraksi air : etil asetat 1:1 vv, sehingga didapatkan fraksi air dan etil asetat. Setelah dipisahkan fraksi air diuapkan dengan
vacuum rotary evaporator . Lalu fraksi yang telah kering digunakan untuk analisis
lebih lanjut.
5. Pembuatan larutan DPPH, pembanding, dan uji
a. Larutan uji untuk penentuan kandungan fenolik total Sebanyak 9,5 mg fraksi air ditimbang, kemudian diencerkan dengan metanol
p.a sampai 10 ml, sehingga didapatkan konsentrasi sebesar 950 μ gml. b. Pembuatan larutan asam galat
Sebanyak 25 mg asam galat ditimbang dan diencerkan dengan metanol p.a : aquadest 1:1 sampai 50 ml sehinggga didapatkan konsentrasi 500 μ gml. Diambil
sebanyak 2; 3; 4; 5; 6 ml larutan tersebut kemudian diencerkan dengan metanol p.a : aquadest 1:1 hingga 25 ml kemudian akan diperoleh larutan asam galat dengan
konsentrasi 40; 60; 80; 100; 120 μ gml. c. Pembuatan larutan DPPH
Sejumlah DPPH dilarutkan ke dalam metanol p.a, sehingga diperoleh larutan DPPH dengan konsentrasi 0,4 mM. Larutan tersebut ditutup dengan
aluminium foil dan dibuat selalu baru.
d. Pembuatan larutan stok rutin Sebanyak 2,5 mg stok rutin ditimbang dan ditambahkan metanol p.a
hingga 10 ml. e. Pembuatan larutan seri
Diambil 0,5; 1,0; 1,5; 2, dan 2,5 larutan stok rutin dan diencerkan dengan metanol p.a hingga 25 ml pada labu ukur, sehingga akan diperoleh larutan dengan
konsentrasi 5; 10; 15; 20; 25 μ gml. f.
Pembuatan larutan uji aktivitas antioksidan dari ekstrak beras hitam Sebanyak 25 mg ekstrak ditimbang dan dilarutkan dengan metanol p.a
sampai 25 ml dan didapatkan konsentrasi 1 mg ml. Dari larutan tersebut diambil sebanyak 0,5; 1; 1,5; 2 dan 2,5 ml lalu ditambahkan dengan metanol p.a hingga 10
ml, sehingga didapat konsentrasi 50; 100; 150; 200; 250 μ gml.
6. Uji pendahuluan