Subjek Pajak Hiburan Dasar Pengenaan, Tarif, dan Cara Perhitungan Pajak Hiburan

Penyelenggaraan tempat-tempat wisata, tamaan rekreasi, seluncur ice skate, kolam pemancingan, pasar malam, sirklus, komedi putar yang di gerakkan dengan peralaatan elektronik, kereta pesiar dan sejenisnya, pertunjukan dan keramaian dan sejenisnya. Penyelenggaraan hiburan yang dikenakan pajak adalah penyelenggaraan hiburan yang memungut bayaran. Setiap penyelenggaraan hiburan harus mendapat izin tertulis dari bupati walikota. Pengajuaan izin harus diajukan secara tertulis sesuai dengan tata cara yang ditetapkan oleh kepala daerah. Izin-izin tersebut tidak dapat dipindah tangankan, kecuali atas seizin kepala daerah. Hal ini terkait dengan kewajiban perpajakan, yaitu penyelenggaraan hiburan tersebut merupakan wajib pajak yang harus memenuhi kewajiban perpajakan di bidang pajak hiburan.

F. Subjek Pajak Hiburan

Sesuai dengan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 43 Tahun 1999 tentang Sistem dan Prosedur Administrasi Pajak Daerah, Retribusi Daerah, dan penerimaan Pendapatan Lain-lain subjek pajak hiburan adalah orang pribadi atau badan yang dapat dikenakan pajak daerah yang menyelenggarakan hiburan.

G. Dasar Pengenaan, Tarif, dan Cara Perhitungan Pajak Hiburan

Dasar pengenaan pajak hiburan adalah jumlah pembayaran atau yang seharusnya dibayar untuk menonton dan atau menikmati hiburan. Pengertian yang seharusnya di bayar termasuk pemberian potongan harga dan tiket cuma-cuma Marihot Siahaan, 2005 : 302 . Sedangkan Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah Universitas Sumatera Utara Bab VIII pasal 50 dasar pengenaan pajak hiburan adalah jumlah pembayaran atau yang seharusnya dibayar untuk menonton danatau menikmati hiburan. Tarif pajak hiburan ditetapkan paling tinggi sebesar tiga 35 dan ditetapkan dengan peraturan daerah. Hal ini dimaksudkan untuk memberi keleluasaan kepada pemerintahan kabupaten kota untuk menetapkan tarif pajak yang dipandang sesuai dengan kondisi masing-masing daerah kabupaten kota. Dengan demikian setiap daerah kota kabupaten diberi kewenangan untuk menetapkan besarnya tarif pajak yang mungkin berbeda dengan kota kabupeten lainnya, asalkan tidak lebih dari 35. Untuk mendukung pengembangan kesenian tradisional, hiburan berupa kesenian tradisional umumnya dikenakan tarif pajak yang lebih rendah dari hiburan lainnya. Oleh karena objek pajak hiburan meliputi berbagai jenis hiburan, pemerintah kabupatenkota juga harus menetapkan tarif pajak untuk masing-masing jenis hiburan, yang biasanya berbeda antar jenis hiburan. Perhitungan pajak hiburan tiap jenis hiburan sebagaimana berikut ini : a. Tarif pajak untuk pertunjukan film di bioskop ditetapkan : No Golongan Tarif 1. A II Utama 15 dari HTM 2. A I 12,5 dari HTM 3. B II Utama 12,5 dari HTM 4. B II 10 dari HTM 5. B I 10 dari HTM 6. C 7,5 dari HTM 7. D 7,5 dari HTM 8. Keliling 5 dari HTM b. Tarif pajak untuk pertunjukan kesenian antara lain kesenian tradisional, pameran seni, pameran busana, kontes kecantikan ditetapkan sebesar 10. c. Tarif pajak untuk pertujukan pagelaran musik dan tari ditetapkan sebesar 25. Universitas Sumatera Utara d. Tarif pajak untuk diskotik, bar, dan pub ditetapkan sebesar 30. e. Tarif pajak untuk karaoke, musik hidup,ruang musik,dan sejenisnya ditetapkan sebesar 10. f. Tarif pajak untuk klub malam ditetapkan sebesar 30 g. Tarif pajak untuk permainan biliar ditetapkan sebesar 10 h. Tarif pajak untuk permainan ketangkasan dan sejenusnya untuk dewasa ditetapkan sebesar 25 dan untuk anak-anak ditetapkan sebesar 10. i. Tarif pajak untuk panti pijat ditetapkan sebesar 25. j. Tarif pajak untuk mandi uap dan sejenisnya ditetapkan sebesar 25. k. Tarif pajak untuk pertandingan olah raga ditetapkan sebesar 12,5. l. Tarif pajak untruk permainan boweings ditetapkan sebesar 15. m. Tarif pajak untuk tempat pariwisata, rekreasi termasuk di dalamnya kolam renang, kolam pancingan, pasar malam, pertunjukan sirkus, komedi putar, kereta pesiar, dan sejenisnya, ditetapkan sebesar 10. n. Tarif pajak untuk penyelenggaraan hiburan insidental ditetapkan sebesar 15. o. Tarif pajak untuk penyelenggaraan hiburan yang seharusnya menggunakan tanda masuk, tetapi tidak menggunakan tanda masuk atau tidak mencantumkan harga tanda masuk ditetapkan sebesar 15. Adapun cara perhitungan pajak hiburan besarnya pokok pajak hiburan yang terutang dihitung dengan cara mengkalikan tarif pajak dengan dasar pengenaan pajak. Secara umum perhitungan pajak hiburan adalah dengan menggunakan rumus : Pajak Terutang = Tarif Pajak x Dasar Pengenaan Pajak = Tarif Pajak x Jumlah Pembayaran untuk Menikmati Hiburan Universitas Sumatera Utara Contoh : PT. Asindo Entertainment menyelenggarakan pergelaran musik The corrs di Lapangan Merdeka, Medan. Saat itu tiket yang terjual untuk VVIP dengan harga Rp700.000,00 sebanyak 100 lembar, VIP dengan harga Rp 500.000,00 sebanyak 200 lembar, untuk kelas I dengan harga RP 300.000,00 sebanyak 200 lembar, untuk kelas II dengan harga Rp 200.000,00 sebanyak 300 lembar. Hitung berapa pajak hiburan yang harus dibayar PT. Asindo Entertainment, jika tarif pajak hiburan di kota Medan ditetapkan 20 ? Jawab : Penghasilan PT. Asindo Entertainment : = 100 x Rp 700.000,00 + 200 x Rp 500.000,00 + 200 x Rp 300.000,00 300 x Rp 200.000,00 = Rp 70.000.000,00 + Rp 100.000.000,00 + Rp 60.000.000,00 + Rp60.000.000,00 = Rp 290.000.000,00 Universitas Sumatera Utara Maka pajak hiburannya adalah : = 20 x Rp 290.000.000,00 = Rp 58.000.000,00

H. Pengelolaan Pemungutan Pajak Hiburan