kabupaten kota yang bersangkutan,; c objek dan dasar pemungutan pajak tidak bertentangan dengan kepentingan umum; d objek pajak bukan merupakan objek pajak
propinsi atau objek pajak pusat; e potensi memadai; f tidak memberikan dampak ekonomi yang negatif; g memperhatikan damapak ekonomi yang negatif; h memperhatikan aspek
keadilan dan kemampuan masyarakat. Mustaqim, 2008 : 216 .
B. Pengertian Pajak
Menurut Rochmat Soemitro, pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang – undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapatkan jasa
imbalan kontrafrestasi yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Mardiasmo, 2006 : 1
Djajaningrat mengemukakan, kejadian, dan perbuatan yang memberikan perbuatan tertentu, tetapi bukan sebagai hukuman, menurut peraturan yang ditetapkan pemerintah
serta dapat dipaksakan, tetapi tidak ada jasa timbal balik dari negara secara tidak langsung, untuk memelihara kesejahtraan umum. Siti Resmi, 2008 : 1
Jadi, dari defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa adalah Pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan undang – undang serta aturan pelaksanaannya. Dalam
pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya kontraprestasi individual oleh pemerintah. Pajak dipungut oleh negara baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
Pajak diperuntukkan bagi pengeluaran – pengeluaran pemerintah, yang bila dari pemasukannya terdapat surplus, digunakan untuk membiayai pengeluaran publik publik
Investasi
Universitas Sumatera Utara
C. Pengertian Pajak Daerah
Pajak daerah adalah pungutan yang dilakukan oleh pemerintah daerah berdasarkan peraturan perundang – undangan yang berlaku. Sesuai dengan pasal 1 Undang-Undang
Nomor 34 Tahun 2000 tentang pajak daerah dan retribusi daerah, yang dimaksud dengan pajak daerah adalah iuran wajib yang dilakukan oleh pribadi atau badan ke pada daerah
tanpa imbalan langsung yang seimbang, yang dapat dipaksaakan berdasarkan peraturan perundang – undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan
pemerintah daerah dan pembangunan daerah. Pajak daerah adalah pajak yang pemungutannya dilakukan oleh pemerintah daerah
propinsi, kota madya,kabupaten dan digunakan untuk membiayai keperluan rumah tangga daerah APBD. Contohnya pajak hiburan, pajak hotel, pajak pengambilan dan
pengolahan bahan galian golongan C , dll. Prakosa, 2006 : 6 Devas menyebutkan bahwa untuk menilai berbagai pajak daerah yang ada sekarang,
digunakan serangkaian ukuran Dasril Munir, dkk, 2004 : 1447 145 . a.
Hasil Yierd , memadai tidaknya hasil pajak daerah dengan kaitan dalam berbagai layanan yang dibayarnya, stabilitas dan mudah tidaknya memperkirakan besar tidaknya
hasil itu, dan elastisitas hasil pajak terhadap inflasi, pertumbuhan penduduk dan sebagainya, juga perbandingan hasil pajak dengan biaya pungut.
b. Keadilan equity dasar pajak dan kewajiban harus dan tidak sewenang – wenang,
pajak bersangkutan harus adil secara horisontal, artinya beban pajak harus sama benar antara berbagai kelompok yang berbeda beda tetapi dengan kedudukan ekonomi yang
Universitas Sumatera Utara
sama, haruslah adil secara vertikal, artinya kelompok yang memiliki sumber daya ekonomi yang lebih besar dan memberikan sumbangan ekonomi yang lebih besar dari
pada kelompok yang tidak banyak mamiliki sumber daya ekonomi, dan perbedaan – perbedaan yang besar dan sewenang – wenang dalam beban pajak dari suatu daerah ke
daerah lain, kecuali jika perbedaan ini mencerminkan perbedaan dalam menyediakan layanan masyarakat.
c. Daya guna ekonomi economic efciency , pajak hendaknya mendorong atau setidak-
tidaknya tidak menghambat penggunaan sumber daya secara berdaya guna dalam kehidupan ekonomi, mencegah agar pilihan konsumen dan pilihan produsen menjadi
salah satu arah atau orang menjadi segan bekerja atau menabung dan memperkecil beban lebih pajak.
d. Kemampuan melaksanakan ability to implement suatu pajak haruslah dapat
dilaksanakan dari sudut keamanan politik dan kemauan tata usaha. e.
Kecocokan sebagai sumber penerimaan daerah suitability as a local revenue source , ini baerarti haruslah jelas kepada daerah mana pajak harus dibayar dan tempat-tempat
akhir beban pajak, pajak tidak mungkin dihindari dengan cara memindahkan objek pajak dari suatu daerah ke daerah lain. Pajak daerah hendaknya jangan mempertajam
perbedaan – perbedaan antara daerah dari segi potensi daerah masing – masing, dan pajak hendaknya tidak menimbulkan beban yang lebih besar dari kemampuan tata
usaha pajak.
D. Pengertian Pajak Hiburan