Teknik Pengumpulan Data Teknik analisis Data

pedoman atau wilayah tetapi didasarkan adanya tujuan tertentu yang tetap berhubungan dengan permasalahan penelitian, maka peneliti dalam hal ini menggunakan informan peneliti terdiri dari : 1. Informan kunci, berjumlah dua orang : a. Kepala Subdinas Penagihan : 1 orang b. Kepala Seksi Penagihan dan Perhitungan : 1 Orang 2. Informan utama berjumlah dua orang : a. Kepala seksi pembukuan dan verifikasi : 1 Orang b. Kepala seksi pertimbangan dan keberatan : 1 Orang 3. Informan tambahan berjumlah dua orang, yaitu : a. Wajib Pajak : 2 Orang

II.4 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data atau informasi dan keterangan-keterangan lain yang diperlukan, maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut : 1. Teknik Pengumpulan Data Primer, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan dengan instrumen : a Metode Wawancara Interview Universitas Sumatera Utara Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan tanya jawab secara langsung kepada pihak-pihak terkait atau mengajukan pertanyaan kepada orang yang berhubungan dengan objek penelitian. b Kuesioner Terbuka Kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab. Kuesioner terbuka adalah pertanyaan yang mengharapkan responden untuk menuliskan jawabannya berbentuk uraian tentang sesuatu hal. c Observasi partisipan Yaitu kegiatan mengamati secara langsung objek penelitian dengan mencatat gejala-gejala yang ditemukan di lapangan untuk melengkapi data-data yang diperlukan sebagai acuan yang berkenan dengan topik penelitian. 2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder, Yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan melalui studi kepustakaan yang terdiri dari : a Dokumentasi Documenter Yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan catatan-catatan atau dokumen yang ada di lokasi penelitian serta sumber-sumber lain yang relevan dengan objek penelitian. b Studi Kepustakaan Library research Yaitu tekni pengumpulan data denganmenggunakan berbagai literatur seperti buku, karya ilmiah, dan laporan penelitian. Peneliti mengumpulkan materi Universitas Sumatera Utara yang bersumber dari buku-buku serta referensi lainnya yang berkaitan dengan kebijakan penerapan tarif dan pengelolaan pajak hiburan.

II.5 Teknik analisis Data

Menurut Patton Hasan, 2002 : 97 analisa data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik analisa data kualitatif yang merupakan analisa yang tidak menggunakan model matematika, model statistik, dan model okonometrik, atau model-model tertentu lainnya. Analisa yang dilakukan terbatas pada teknik pengolahan data yang diperoleh dari informan, seperti pada pengecekan data dan tabulasi. Dalam hal ini sekedar membaca table-tabel, grafik-grafik, atau angka-angka yang tersedia, kemudian melakukan uraian atau penafsiran. Sesuai dengan metode penelitian, teknik analisis data yang digunakan penulis dalam penelitian ini menggunakan kualitatif. Menurut Farid 1997 : 152 bahwa analisa kualitatif adalah analisis terhadap data yang diperoleh berdasarkan kemampuan nalar penelitian dalam menghubung-hubungkam fakta data dan informasi. Jadi, teknik analisis data kualitatif yaitu dengan menyajikan hasil wawancara dan melakukan analisis terhadap masalah yang diteukan di lapangan, sehingga dipeoleh gambaran yang jelas tentang objek yang diteliti dan kemudian menarik kesimpulan. Universitas Sumatera Utara

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

III.1 Sejarah Singkat Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan Pada mulanya Dispenda kota medan adalah suatu sub bagaian pada bagian keuangan yang mengelola bidang penerimaan dan pendapatan daerah. Pada sub bagian ini tidak terdapat lagi sub seksi, karena pada saat itu wajib pajak dan wajib retribusi yang berdomisili di daerah kota Medan belum begitu banyak. Mempertimbangkan pembangunan dan laju pertumbuhan penduduk di kota Medan melalui peraturan daerah sub bagian keuangan tersebut dirubah menjadi bagian pendapatan. Pada bagian pendapatan dibentuklah beberapa seksi yang mengelola penerimaan pajak dan retribusi daerah yang merupakan kewajiban para wajib pajak dan wajib retribusi dalam daerah kota Medan. Daerah kota Medan terdiri dari 21 kecamatan, diantaranya Kecamatan Medan Tuntungan, Medan Johor, Medan Amplas, Medan Denai, Medan Tembung, Medan Universitas Sumatera Utara Kota, Medan Area, Medan Baru, Medan Polonia, Medan Selayang, Medan Sunggal, dan lainnya. Sehubungan dengan Intruksi Menteri Dalam Negeri KUPD No. 71241-10 tentang penyeragaman struktur organisasi Dinas Pendapatan Daerah di seluruh Indonesia, maka pemerintah daerah kota Medan berdasarkan PERDA No. 12 Tahun 1978 menyesuaikan atau membentuk struktur organisasi Dinas Pendapatan Daerah yang baru. Di dalam struktur organisasi Dispenda yang baru ini dibentuklah seksi-seksi administrasi Dinas Pendapatan Daerah serta bagian tata usaha yang membawahi 3 tiga Kepala sub bagian yang merupakan sub sector perpajakan, retribusi daerah, dan pendapatan daerah lainnya yang merupakan kontribusi yang cukup penting bagi Pemerintah Daerah dalam mendukung serta memelihara hasil-hasil pembangunan dari peningkatan pendapatan daerah. Meningkatnya pendapatan daerah hendaknya tidak harus ditempuh dengan cara kebijaksanaannya menaikkan tarif saja, tetapi yang lebih penting dengan memperbaiki atau menyempurnakan administrasi, system dan prosedur serta organisasi Dispenda yang ada sekarang. Namun, pada kondisi saat ini, dirasakan tuntutan untuk perlunya meninjau kembali dan penyempurnaan Manual Pendapatan Daerah MAPATDA . Seiring dengan tuntutan gerak pembangunan yang sedang berjalan terutama dari pola pendekatan yang selama ini dilakukan secara sektoral perlu dirubah secara fungsional dan disesuaikan dengan kebijaksanaan pemerintah yang paling akhir di bidang perpajakan, maka penyempurnaan telah dilaksanakan secara bersunggu-sungguh sehingga berhasil disusun Manual Pendapatan Daerah MAPATDA Adapun penyempurnaan dimaksud dituangkan dalam : Universitas Sumatera Utara 1. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 973-442 Tahun 1988 pada tanggal 26 Mei 1988, tentang system prosedur perpajakan, retribusi daerah, dan pendapatan daerah lainnya serta pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan. 2. Intruksi Menteri Dalam Negeri No. 10 tanggal 26 Mei , tentang pelaksanaannya Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 973-442 Tahun 1988. 3. Surat Menteri Dalam Negeri No. 23 Tahun 1989 tanggal 26 Mei 1989, tentang organisasi dan tata kerja Dinas Pendapatan Daerah. Pendapatan Daerah Kota Medan atau Manual Pendapatan Daerah MAPATDA yang dilaksanakan bertahap dan penyempurnaan sebagai tahap awal untuk dinas Pendapatan Daerah Kota Medan secara efektif. Berdasarkan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri No. 0611861PUOD, tanggal 2 Mei 1988, Instruksi Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara No. 188.342790SK1991, tentang Pelaksanaan PERDA No. 16 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan. III.2 Tugas Pokok, Fungsi, Visi dan Misi Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan Tugas Pokok : 1. Dinas Pendapatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam bidang pungutan pajak, retribusi dan pendapatan daerah lainnya yang dipimpin oleh seorang kepala dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Daerah melalui Sekretaris Daerah. Universitas Sumatera Utara 2. Dinas Pendapatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang pendapatan daerah dan melaksanakan tugas pembantuan sesuai dengan bidang tugasnya. Fungsi : a. merumuskan dan melaksankan kebijakan teknis dibidang pendapatan daerah; b. melakukan pembukuan dan pelaporan atas pekerjaan penagihan pajak daerah, retribusi daerah dan penerimaan asli daerah lainnya, serta penagihan Pajak Bumi dan Bangunan; c. melaksanakan koordinasi dibidang pendapatan daerah dengan unit dan instansi terkait dalam rangka penetapan besarnya pajak dan retribusi; d. melakukan penyuluhan pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya serta PBB; e. melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya; f. melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Kepala Daerah. Visi : Mewujudkan Masyarakat Kota Medan Taat Pajak dan Retribusi Universitas Sumatera Utara Misi : 1. Meningkatkan pengelolaan Pendapatan Daerah Kota Medan. 2. Memberdayakan SDM Pegawai Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah dan diluar Dinas aktif meningkatkan kebersihan Kota Medan. 3. Meningkatkan mutu pelayanan kepada masyarakatWajib Pajak Daerah dan Wajib Retribusi Daerah. 4. Mengintensifkan Pungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. 5. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan unit kerja pengelola PAD lainnya. 6. Mencari terobosan dalam menggali sumber-sumber PAD yang baru di luar PAD yang sudah ada. III.3 Struktur Organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan Struktur organisasi Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan terdiri dari : a. Kepala Dinas b. Bagian Tata Usaha, terdiri dari : 1. Sub Bagian Keuangan 2. Sub Bagian Kepegawaian 3. Sub Bagian Perlengkapan Universitas Sumatera Utara 4. Sub Bagian Umum c. Sub Bagian program, terdiri dari : 1. Seksi Penyusunan Program 2. Sub Pemantauan dan Pengendalian 3. Seksi Pengembangan Pendapatan 4. Seksi Evaluasi dan Pelaporan d. Sub Dinas Pendataan dan Penetapan, terdiri dari : 1. Seksi Pendataan dan Pendaftaran 2. Seksi Pengelolaan Data dan Informasi 3. Seksi Penetapan 4. Seksi Pemeriksaan e. Sub Dinas Penagihan, terdiri dari : 1. Seksi Pembukuan dan Verifikasi 2. Seksi Penagihan dan Perhitungan 3. Seksi Restitusi dan Pemindah Bukuan 4. Seksi Pertimbangan dan Keberatan f. Sub Dinas Retribusi dan Pendapatan lain-lain, terdiri dari : Universitas Sumatera Utara 1. Seksi Penata Usaha Penerimaan retribusi dan Pendapatan lain-lain 2. Seksi Penerimaan lain-lain 3. Seksi Penerimaan BUMN dan Pendapatan lain-lain 4. Seksi Legalisasi Pembukuan Surat-surat Berharga g. Sub Dinas Bagi Hasil Pendapatan, terdiri dari : 1. Seksi Penata Usaha BAgi Hasil Pendapatan Pajak dan Non Pajak 2. Seksi Bagi Hasil Pajak 3. Seksi Bagi Hasil Bukan Pajak 4. Seksi Peraturan Perundang-undangan dan Pengkajian Pendapatan h. Kelompok Jabatan Fungsional III. 4 Uraian Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan Sesuai dengan keputusan Walikota Medan No. 25 Tahun 2002, tentang Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pendapatan Daerah Kota Medan dalam keputusan ini yang dimaksud dengan : a. Daerah adalah Kota Medan b. Pemerintan Daerah adalah pemerintah Daerah Kota Medan c. Kepala Daerah adalah Walokota Medan Universitas Sumatera Utara d. Wakil Kepala Daerah adalah Wakil Walikota Medan e. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Medan f. Perngkat Daerah adalah organisasi lembaga pada Pemerintah Daerah yang bertanggung jawab kepada kepala daerah dan membantu kepala daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan yang terdiri atas Sekretariat Daerah, Dinas Daerah dan Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan sesuai dengan kebutuhan daerah. g. Secretariat Daerah adalah unsur staf pemerintah daerah kota Medan. h. Sekretaris Daerah adalah sekretaris daerah kota Medan. i. Dinas Daerah adalah dinas daerah kota Medan sebagai unsur pelaksana Pemerintah Daerah Kota Medan. j. Dinas Pendapatan adalah Dinas Pendapatan Kota Medan. k. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Pendapatan Kota Medan. l. Kelompok Jabatan Fungsional adalah pemegang jabatan fungsional yang mempunyai tugas melaksanakan tugas khusus sesuai dengan bidang keahliaanya dan jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan. Dinas Pendapatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Kota Medan dalam bidang pemungutan pajak, retribusi dan pendapatan daerah lainnya yang dipimpin oleh seorang Universitas Sumatera Utara Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas melalui secretariat Daerah. Dinas Pendapatan mempunyai tugas melaksanakan sebagian urusan rumah tangga daerah dalam bidang pendapatan daerah dan melaksanakan tugas pembantuan sesuai dengan bidang tugasnya. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Dinas Pendapatan mempunyai fungsi : 1. Merumuskan dan melaksanakan kebijakan teknis di bidang pendapatan daerah. 2. Melakukan pembukuan dan pelaporan pekerjaan penagihan pajak daerah, retribusi daerah dan penerimaan asli daerah lainnya, serta penagihan PBB. 3. Melaksanakan koordinasi di bidang pendapatan daerah dengan unit dan instansi terkait dalam rangka penetapan besarnya pajak dan retribusi. 4. Melakukan penyuluhan pajak daerah, retribusi daerah dan pendapatan daerah lainnya serta PBB. 5. Melaksanakan seluruh kewenangan yang ada sesuai dengan bidang tugasnya. 6. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh kepala dinas. III.5 Tata Kerja Dinas Pendapatan daerah Kota Medan

a. Bagian Tata Usaha