3.3.5. Ruang dan Fleksibilitas
Berbagai elemen dari bangunan High Tech diantaranya dapat disebutkan seperti : •
Kekuatan dari struktur baja •
Keluwesan permukaan yang mengagumkan •
Pipa-pipa dan penghawaan udara yang diekspose •
Memperhatikan ekspresi kekuatan dan fungsi teknologi •
Bentuk dari keseluruhan bangunan yang sering tidak mengespresikan kegunaan bangunannya
• Moulding ruangan, dimana dimaksudkan sehingga pola atau efek visual tidak pernah
menjadi permasalahan dalam Arsitektur High Tech Isu tentang ruang telah digantikan oleh isu tentang teknologi untuk fleksibilitas dalam
High Tech Arsitektur ide tersebut tertuang dalam ikatan “Omniplate”. Apa yang kita bicarakan, kata arsitek High Tech bukanlah soal permukaan sebuah ruang atau hall,atau
ruangan-ruangan antara tapi sebuah zona servis, diluar atau didalam. Kemungkinan pengguna dari Zona ini adalah memaksimalkan manfaat berbagai jenis fasilitas seperti
udara, panas, cahaya, energi dan elemen pelengkap seperti partisi dalam sebuah grid biasa.
3.3.6. Arsitektur High Tech dan Kota
Tiga bangunan High Tech terpenting yaitu Center Pompidou, Lloyd dan Hong Kong Bank adalah bangunan ditengah kota dan arsiteknya telah menyatakan bahwa konteks
perkotaan telah memberikan efek yang besar pada desain mereka. Meskipun demikian adalah benar untuk mengatakan bahwa kepedulian kota, manipulasi ruang, tidak merupakan
suatu elemen utama dalam filosofi High Tech. Ada alasan lain mengapa perkotaan bukan elemen utama filosofi High Tech dan itu
berhungan erat dengan masalah yakni : •
High Tech melihat ke depan •
Arsitekturnya oktimistik percaya dari kemajuan dari industri dan teknologi •
Lebih mempercayai penemuan dari tradisi •
Pengaturan sementara dari ruang permanent fleksibilitas •
Kemampuan untuk mengendalikan lingkungan daripada beradaptasi dengan lingkungan •
High Tech lebih anti Urban-Style, tidak seperti kota yang berhubungan erat dengan tradisi kesinambungan dan sejarah
• Bangunan High tech biasanya memperlihatkan kota secara revolusioner, bukan tradisional.
Jika sebuah kota yang sempurna dibangun akan menjadi suatu yang abstrak, penuh dengan kotak-kotak servis atau mega struktur, fleksibel dan diubah-ubah.
Universitas Sumatera Utara
Gambar. Spektrum karakteristik ada kaca
3.3.7. Dampak Bangunan Berdinding Kaca
Salah satu ciri High Tech adalah pemakaian kaca sebagai selubung bangunan, ada semacam kesangsian mengenai dampak negative bangunan dengan kaca sebagai dinding
luar. Pertama, terhadap lingkungan sekitar bangunan, misalnya timbulnya efek silau,
kumulasi panas sekeliling gedung dan kemungkinan adanya pantulan bising oleh bidang kaca tersebut.
Kedua, terhadap lingkungan interior atau di dalam bangunan. Sinar matahari yang masuk ke dalam bangunan baik untuk kesehatan, juga mengurangi beban pencahayaan,
namun terlalu banyak cahaya dapat menambah “solar heat gain”, sehingga meningkatkan beban pendingin energi untuk AC bertambah. Pada gedung tinggi tambahan beban
pendingin ini bisa melebihi pengurangan terhadap beban pencahayaan. 3.3.8. Transmisi Radiasi Lewat Kaca
Kaca menstransmisikan radiasi matahari dengan panjang gelombang antara 300-2800 mm dengan distribusi spectral.
Keistimewaan kaca adalah sifatnya yang tidak dapat ditembus radiasi gelombang panjang yang berasal dari sumber panas suhu rendah, tetapi bersifat transparan terhadap radiasi
gelombang pendek dari cahaya matahari. Radiasi matahari yang diterima oleh kaca dalam bangunan memanasi benda-benda yang ada di dalam bangunan menjauhkan sumber panas
suhu rendah dan memancarkan radiasi gelombang panjang. Namun sifat dinding kaca yang tidak dapat tertembus radiasi gelombang panjang maka gelombang radiasi yang
dipancarkan ini menjadi “terkurang” di dalam ruangan mengakibatkan suhu ruangan meningkat. Gejala ini disebut “efek rumah kaca”. Bila kaca dikenai radiasi matahari, maka
energi yang ditransmisikan =energi yang datang x koefisien transmisi – energi yang dipantulkan – energi yang datang x koefisien refleksi.
Universitas Sumatera Utara
Gambar. efek rumah kaca Gambar. variasi koefisien terhadap
sudut datang
Koefisien refleksi ini berubah sesuai dengan susut datangnya matahari. Dengan mengetahui jumlah energi yang diserap dan yang diteruskan maka intensitas radiasi
total lewat kaca dapat diperoleh. Dengan mengetahui jumlah energi yang diserap dan yang diteruskan maka intensitas radiasi
total lewat kaca dapat diperoleh. Kaca warna lebih sedikit memantulkan dan meneruskan energi dibanding dengan kaca
bening, namun menyerap lebih banyak panas.
Tabel. Proporsi energi matahari.
Gambar . radiasi yang diteruskan untuk berbagai jenis kaca
Universitas Sumatera Utara
Jenis kaca Pemantulan
Penerusan Penyerapan
Kaca polos 8
77 15
Kaca warna 5
45 50
Untuk menghitung energi total yang masuk ke kaca harus diperhitungkan pula pengaruh radiasi langsung dan radiasi difus, untuk menghitungnya dapat digunakan factor radiasi
matahari. Faktor radiasi matahari untuk berbagai jenis kaca.
Tabel.posisi peneduh dan jenis pelindung.
Posisi peneduh dan jenis pelindung terhadap radiasi matahari Factor Radiasi matahari SF
untuk jenis kaca Peneduh jenis pelindung terhadap radiasi matahari
Tunggal Dobel
Tanpa Tanpa kaca polos
0,76 0,64
Kaca pengisap panas, tipis
0,51 0,38
Kaca pengisap panas, padat
0,39 0,25
Kaca lapis lak, abu-abu 0,56
- Kaca pemantul panas,
warna emas 0,26
0,25
Peneduh dalam Kerai plastic tenun terbuka
hijau 0,62
0,56
Venetian blind, putih 0,46
0,46 Tirai katun, putih
0,41 0,40
Holland linen blind, krem 0,33
0,30
Peneduh luar Kerai plastic tenun hijau
tua 0,22
0,17
Canvas roller blind 0,14
0,11 Louvred sunbreaker putih,
bilah bersudut 45 derajat 0,14
0,11
Universitas Sumatera Utara
Gambar. panjang daerah silau Dark green miniature
louvred blind 0,13
0,10
Pada tabel di atas terlihat bahwa: 1. Pemakaian kaca polos bisa tanpa pelindung meneruskan kalor radiasi matahari sebanyak
76-78 dari energi panas yang datang. Dengan kaca dobel penerus kalor ini dapat dikurangi sebanyak 20 dibandingkan dengan kaca bening tunggal.
2. Pemakaian kaca pengisap panas heat absorbing glass bisa mengurangi 40-41. 3. Kaca pemantul panas heat reflecting glassbis mengurangi energi kalor yang diteruskan
hingga 66 dibandingkan dengan diteruskan oleh kaca polos biasa. 4. Pemakaian sunscreen mengurangi transmisi kalor sebanyak 42
5. Alat peneduh luar seperti sun shading mengurangi energi transmisi sebesar 80. Kaca juga memberikan efek silau jika terkena cahaya matahari, semakin tinggi dari
permukaan tanah suatu bangunan makin panjang daerah yang terkena silau.
3.3.9. Pengaruh Bangunan Kaca Pada Lingkungan