saluran, tangga, dan struktur, serta penekanan pada eskalator lift sebagai suatu unsure yang bergerak merupakan karakteristik dari bangunan High-tech.
• Pewarnaan cerah yang merata, pada karya Richard Rogers yaitu bangunan
Pompidou Centre dan Inmos Factory menggunakan warna-warna yang cerah, begitu juga yang dilakukan para teknisi untuk membedakan perbedaan jenis
struktur dan utilitas, yang akan mempermudah mereka untuk memahami kegunaan secara efektif.
• A lightweight filigree of tensile members, baja-baja tipis penopang merupakan
kolom Doric dari High-Tech Building. Sekelompok kabel-kabel baja penopang dapat membuat mereka lebih ekspresif dalam pemikiran mengenai penyaluran
gaya-gaya pada struktur.
• Optimistic confidence in a scientific cultrure, bangunan High-Tech adalah janji masa
depan dari dunia depan yang menanti untuk ditemukan. Hasilnya lebih mendalam pada suatu metode kerja, perlakuan pada material, warna-warna dan pendapatan,
dibandingkan dengan prinsip-prinsip komposisi
7
3.2 LATAR BELAKANG PEMILIHAN TEMA
Teknologi adalah salah satu bukti nyata bahwa manusia semakin berkembang dalam ilmu pengetahuan dan penemuan. Salah satu Penerapan
teknologi yang dapat mempermudah dan membantu manusia dalam kehidupan sehari- hari adalah otomotif. Otomotif adalah ilmu tentang alat transportasi atau
kendaraan bermotor secara khusus di darat. Yang termasuk dalam otomotif adalah kendaraan roda empat mobil, truk,dll dan roda dua sepeda motor. Otomotif
sendiri selalu berkembang dan berubah sesuai perkembangan kebutuhan manusia. Dengan demikian dapat disimpulkan perkembangan teknologi adalah jawaban dari
perkembangan kebutuhan manusia.
.
Toyota yang merupakan perusahaan otomotif secara khusus produsen Mobil, memiliki filosofi “moving Forward”, yang diartikan sebagai selalu terdepan. Filosofi ini diterapkan
dalam perkembangan teknologi pada produk Toyota sendiri. Otomotif yang sarat akan teknologi; dan Toyota yang memiliki filosofi untuk menjadi yang terdepan adalah alasan
pemilihan tema dalam perancangan bangunan Toyota Center ini. Dengan menerapkan Arsitektur Hi Tech dalam perancangan bangunan ini akan mencerminkan sifat dari otomotif
dan filosofi produk Toyota sendiri.
7
Farmer, Ben, Hentie Louw. Companion to Contemporary Architectural Thought.
Universitas Sumatera Utara
Gambar. jembatan Beat Coalbrookdale
Gambar. gedung Seagram
3.3 INTERPRETASI TEMA 3.3.1 Ciri arsitektur High Tech
Ciri-ciri arsitektur High Tech: •
Penggunaan material kaca dan metal •
Harus merupakan kejujuran ekspresi bangunan •
Mengandung ide-ide yang didapat dari produksi industri •
Menggunakan industri,kecuali industri bangunan sebagai sumber teknologi dan Informasi
• Mengutamakan penggunaan fleksibilitas ruang
3.3.2 Sejarah singkat High Tech
Terdapat 2 historis penggunaan perspektif jangka panjang dan jangka pendek,
200 tahun dan 20 tahun. Untuk perspektif jangka panjang kita kembali pada tahun 1779
dan konstruksi jembatan besi yang pertama di sungai Severn di Coalbrookdale, yang
merupakan struktur pabrikasi metal, yang dilengkapi dengan keterbukaan dalam
pemakaian material dan bentuk strukturnya tetapi didesain sebagus mungkin untuk kemewahan dan kepraktisan dalam masa yang lama
untuk itu diberi nama “struktur High Tech yang pertama”
8
Pada saat pertengahan abad ke-20 adalah saat untuk menetapkan alternatif lain dari penekanan utama model bangunan, karakter material pada
gerakan modern diutamakan pada beton bertulang, material dari Arsitektur High Tech mengacu pada pencegahan Mies Vande
Rohe, tentu saja pengecualian, tetapi teknologi bangunan tidak pernah menjadi perhatian utamanya. Yang paling popular dari
semua konstruksi detail Mies adalah dekorasi baja pada gedung Seagram building mempunyai ketidak jujuran dari Arsitektur
High Tech yang paling disesalkan.
Sketsa perspektif dari Sain Elia`s Citta Nuova adalah salah satu dari semua yang merupakan awal dari
penggambaran arsitektur yang memusatkan teknologi
8
HIGH TECH ARCHITECTURE COLIN DAVIES
Universitas Sumatera Utara
yang memperindah beton, baja dan kaca, yang memberikan ekspresi luar yang dramatis pada menara lift, balok penompang jembatan dan tempat berjalan yang
ditinggikan.
Richard Rogers mengemukakan “kita tidak akan lama mempercayai monumen yang statis dan berat, serta diperkaya dengan perasaan kita dengan selera yang ringan, mudah
ditempatkan dan praktis”
9
• Lebih dari sekedar metafora
3.3.3. Fungsi dan Representasi
Eksponen High Tech seperti pionir-pionir modernisme pada tahun 1920-an, percaya bahwa ada sesuatu “semangat abad ini” dan arsitektur mempunyai
tanggung jawab moral untuk mengekspresikan semangat itu. Semangat abad ini menurut arsitek High Tech sejalan dengan kemajuan teknologi. Arsitektur harus ikut
berpartisipasi didalamnya dan mempergunakan teknologi itu termasuk teknologi industri, transportasi, komunikasi, penerbagan dan perjalanan luar angkasa.
Arsitektur High Tech melihat arsitektur sebagai sebuah cabang teknologi industri. Mereka berharap bahwa bangunan mereka menjadi penentu terhadap
penampilan dengan kriteria yang sama seperti alat-alat kehidupan sehari-hari, mereka ingin bangunan itu fungsional dan efisien, tidak artistic atau simbolik.
Namun ada sesuatu yang bertolak belakang disini arsitektur kelihatannya tidak akan pernah benar-benar fungsional, bagaimanapun kerasnya usaha yang dilakukan
arsitektur High Tech dengan begitu tidaklah dapat dikatakan murni fungsional dan tidak pula murni representasional. Ada sebuah artikel arsitektur High Tech yang
menyatakan bahwa ada suatu pembatasan fungsional untuk sebuah rancangan. Le Corbuser menggambarkan rumah sebagai sebuah mesin untuk ditinggali,
namum ia membangun rumah-rumah dengan teknologi yang primitif, dan sama sekali tidak kelihatan sebagai mesin.
Bangunan High Tech memang kelihatan seperti mesin, mesin adalah •
Sebuah sumber teknologi dan imajinasi •
Mesin-mesin biasanya digunakan untuk produksi massal •
Bergerak atau dapat dipindah-pindahkan
9
HIGH TECH ARCHITECTURE COLIN DAVIES
Universitas Sumatera Utara
Gambar. gedung Lloyd´s of London
• Terbuat dari material sintesis seperti metal, kaca dan plastic
Karakteristik ini menjadi sumber referensi dari arsitektur high Tech. Jika dilihat pada Pusat Visualisasi Seni Sainsbury oleh Norman Foster atau Brewery
di Bory St.Edmunds, kedua bangunan ini mempunyai fungsi yang berbeda sebuah galeri seni dan sebuah gudang, tapi keduannya sederhana, proporsi yang baik dari kotak metal
yang membuat tidak ada beda walaupun lokasinya berlainan. Bangunan tersebut seperti sebuah alat, nyatanya bentuk mereka tidak muncul dari detil artikulasi aktivitas rumah,
namun begitupun bangunan itu hasil dari teknologi konstruksi, sejauh mana diharapkan bisa memberikan kesan seperti mesin, sulit untuk dijelaskan fungsi dan penampakan arsitektur
dan rekayasa adalah seimbang.
3.3.4. Struktur dan Zona Servis
Struktur yang diekspose dari zona servis yang diekspose adalah 2 penampakan yang membanggakan dari
arsitektur High Tech, meskipun tidak semua arsitektur High Tech mengekspose struktur dan servis bangunan. Hal ini
dapat dilihat pada perbedaan gaya dan arsitektur High Tech Inggris terkenal yaitu Norman Foster dan Richard Rogers.
Rogers sangat suka meletakkan pipa-pipa dan saluran diseluruh fasade bangunan, meskipun mengakibatkan setiap
orang harus berpisah-pisah, terlindung dari elemen- elemen, namun memudahkan pemeliharaan. Jadi tetap ada
suatu pembatas fungsional. Disamping itu Rogers juga tetap mengambil efek-efek Picturesque, dimana permainan cahaya dan bayangan sama
pentingnya. Foster sebaliknya hampir tidak pernah mengekspose saluran-saluran servis, tepatnya
tidak diluar bangunan, ia memilih untuk menempatkannya pada langit-langit gantung atau lantai yang ditinggikan.
Namun karya keduanya tetap ditandai dengan struktur yang kuat dan ekspresif, khususnya struktur baja. Baja adalah satu dari banyak material bangunan yang tahan
tarikan. Memberikan Arsitektur High Tech kesempatan untuk mendramatisasi fungsi teknologi dari elemen bangunan. Tidaklah mengejutkan bahwa baja tarik dapat
memberikan berbagai macam keuntungan.
Universitas Sumatera Utara
3.3.5. Ruang dan Fleksibilitas
Berbagai elemen dari bangunan High Tech diantaranya dapat disebutkan seperti : •
Kekuatan dari struktur baja •
Keluwesan permukaan yang mengagumkan •
Pipa-pipa dan penghawaan udara yang diekspose •
Memperhatikan ekspresi kekuatan dan fungsi teknologi •
Bentuk dari keseluruhan bangunan yang sering tidak mengespresikan kegunaan bangunannya
• Moulding ruangan, dimana dimaksudkan sehingga pola atau efek visual tidak pernah
menjadi permasalahan dalam Arsitektur High Tech Isu tentang ruang telah digantikan oleh isu tentang teknologi untuk fleksibilitas dalam
High Tech Arsitektur ide tersebut tertuang dalam ikatan “Omniplate”. Apa yang kita bicarakan, kata arsitek High Tech bukanlah soal permukaan sebuah ruang atau hall,atau
ruangan-ruangan antara tapi sebuah zona servis, diluar atau didalam. Kemungkinan pengguna dari Zona ini adalah memaksimalkan manfaat berbagai jenis fasilitas seperti
udara, panas, cahaya, energi dan elemen pelengkap seperti partisi dalam sebuah grid biasa.
3.3.6. Arsitektur High Tech dan Kota
Tiga bangunan High Tech terpenting yaitu Center Pompidou, Lloyd dan Hong Kong Bank adalah bangunan ditengah kota dan arsiteknya telah menyatakan bahwa konteks
perkotaan telah memberikan efek yang besar pada desain mereka. Meskipun demikian adalah benar untuk mengatakan bahwa kepedulian kota, manipulasi ruang, tidak merupakan
suatu elemen utama dalam filosofi High Tech. Ada alasan lain mengapa perkotaan bukan elemen utama filosofi High Tech dan itu
berhungan erat dengan masalah yakni : •
High Tech melihat ke depan •
Arsitekturnya oktimistik percaya dari kemajuan dari industri dan teknologi •
Lebih mempercayai penemuan dari tradisi •
Pengaturan sementara dari ruang permanent fleksibilitas •
Kemampuan untuk mengendalikan lingkungan daripada beradaptasi dengan lingkungan •
High Tech lebih anti Urban-Style, tidak seperti kota yang berhubungan erat dengan tradisi kesinambungan dan sejarah
• Bangunan High tech biasanya memperlihatkan kota secara revolusioner, bukan tradisional.
Jika sebuah kota yang sempurna dibangun akan menjadi suatu yang abstrak, penuh dengan kotak-kotak servis atau mega struktur, fleksibel dan diubah-ubah.
Universitas Sumatera Utara
Gambar. Spektrum karakteristik ada kaca
3.3.7. Dampak Bangunan Berdinding Kaca
Salah satu ciri High Tech adalah pemakaian kaca sebagai selubung bangunan, ada semacam kesangsian mengenai dampak negative bangunan dengan kaca sebagai dinding
luar. Pertama, terhadap lingkungan sekitar bangunan, misalnya timbulnya efek silau,
kumulasi panas sekeliling gedung dan kemungkinan adanya pantulan bising oleh bidang kaca tersebut.
Kedua, terhadap lingkungan interior atau di dalam bangunan. Sinar matahari yang masuk ke dalam bangunan baik untuk kesehatan, juga mengurangi beban pencahayaan,
namun terlalu banyak cahaya dapat menambah “solar heat gain”, sehingga meningkatkan beban pendingin energi untuk AC bertambah. Pada gedung tinggi tambahan beban
pendingin ini bisa melebihi pengurangan terhadap beban pencahayaan. 3.3.8. Transmisi Radiasi Lewat Kaca
Kaca menstransmisikan radiasi matahari dengan panjang gelombang antara 300-2800 mm dengan distribusi spectral.
Keistimewaan kaca adalah sifatnya yang tidak dapat ditembus radiasi gelombang panjang yang berasal dari sumber panas suhu rendah, tetapi bersifat transparan terhadap radiasi
gelombang pendek dari cahaya matahari. Radiasi matahari yang diterima oleh kaca dalam bangunan memanasi benda-benda yang ada di dalam bangunan menjauhkan sumber panas
suhu rendah dan memancarkan radiasi gelombang panjang. Namun sifat dinding kaca yang tidak dapat tertembus radiasi gelombang panjang maka gelombang radiasi yang
dipancarkan ini menjadi “terkurang” di dalam ruangan mengakibatkan suhu ruangan meningkat. Gejala ini disebut “efek rumah kaca”. Bila kaca dikenai radiasi matahari, maka
energi yang ditransmisikan =energi yang datang x koefisien transmisi – energi yang dipantulkan – energi yang datang x koefisien refleksi.
Universitas Sumatera Utara
Gambar. efek rumah kaca Gambar. variasi koefisien terhadap
sudut datang
Koefisien refleksi ini berubah sesuai dengan susut datangnya matahari. Dengan mengetahui jumlah energi yang diserap dan yang diteruskan maka intensitas radiasi
total lewat kaca dapat diperoleh. Dengan mengetahui jumlah energi yang diserap dan yang diteruskan maka intensitas radiasi
total lewat kaca dapat diperoleh. Kaca warna lebih sedikit memantulkan dan meneruskan energi dibanding dengan kaca
bening, namun menyerap lebih banyak panas.
Tabel. Proporsi energi matahari.
Gambar . radiasi yang diteruskan untuk berbagai jenis kaca
Universitas Sumatera Utara
Jenis kaca Pemantulan
Penerusan Penyerapan
Kaca polos 8
77 15
Kaca warna 5
45 50
Untuk menghitung energi total yang masuk ke kaca harus diperhitungkan pula pengaruh radiasi langsung dan radiasi difus, untuk menghitungnya dapat digunakan factor radiasi
matahari. Faktor radiasi matahari untuk berbagai jenis kaca.
Tabel.posisi peneduh dan jenis pelindung.
Posisi peneduh dan jenis pelindung terhadap radiasi matahari Factor Radiasi matahari SF
untuk jenis kaca Peneduh jenis pelindung terhadap radiasi matahari
Tunggal Dobel
Tanpa Tanpa kaca polos
0,76 0,64
Kaca pengisap panas, tipis
0,51 0,38
Kaca pengisap panas, padat
0,39 0,25
Kaca lapis lak, abu-abu 0,56
- Kaca pemantul panas,
warna emas 0,26
0,25
Peneduh dalam Kerai plastic tenun terbuka
hijau 0,62
0,56
Venetian blind, putih 0,46
0,46 Tirai katun, putih
0,41 0,40
Holland linen blind, krem 0,33
0,30
Peneduh luar Kerai plastic tenun hijau
tua 0,22
0,17
Canvas roller blind 0,14
0,11 Louvred sunbreaker putih,
bilah bersudut 45 derajat 0,14
0,11
Universitas Sumatera Utara
Gambar. panjang daerah silau Dark green miniature
louvred blind 0,13
0,10
Pada tabel di atas terlihat bahwa: 1. Pemakaian kaca polos bisa tanpa pelindung meneruskan kalor radiasi matahari sebanyak
76-78 dari energi panas yang datang. Dengan kaca dobel penerus kalor ini dapat dikurangi sebanyak 20 dibandingkan dengan kaca bening tunggal.
2. Pemakaian kaca pengisap panas heat absorbing glass bisa mengurangi 40-41. 3. Kaca pemantul panas heat reflecting glassbis mengurangi energi kalor yang diteruskan
hingga 66 dibandingkan dengan diteruskan oleh kaca polos biasa. 4. Pemakaian sunscreen mengurangi transmisi kalor sebanyak 42
5. Alat peneduh luar seperti sun shading mengurangi energi transmisi sebesar 80. Kaca juga memberikan efek silau jika terkena cahaya matahari, semakin tinggi dari
permukaan tanah suatu bangunan makin panjang daerah yang terkena silau.
3.3.9. Pengaruh Bangunan Kaca Pada Lingkungan
Kaca reflektif nampaknya menjadi bahan finishing eksterior bangunan. Kaca tidak lagi semata-mata digunakan sebagai sarana ruangan penerangan bangunan, melainkan
mempunyai peran yang lebih luas yaitu sebagai pembungkus kulit bangunan, penyelesaian bangunan dengan selaput kaca reflektif dianggap memberi perubahan yang besar terhadap
AC sehingga membutuhkan energi yang relative besar.
3.3.10. Upaya mengurangi Dampak
Berdasarkan pengetahuan sifat-sifat bahan kaca serta merujuk kepada hasil penelitian terhadap bangunan kaca, maka upaya untuk mengurangi negatif bangunan kaca yaitu:
1. Efek silau •
Penempatan dinding kaca sesuai orientasi dinding •
Jangan mengunakan kaca refleksi, tapi gunakan kaca pengisap panas dengan kaca dobel •
Membangun penghalang misalnya tempat parkir yang tinggi
Universitas Sumatera Utara
2. Efek panas sekitar bangunan •
Efek kenaikan panas terjadi pada jarak 7 meter dari bangunan kaca •
Pada jarak 25 meter dinding kaca tidak ada kenaikan suhu udara •
Gangguan panas ini relative kecil apalagi hanya terjadi pada ketinggian maksimal 1,5 meter sehingga dapat diabaikan
• Buat vegetasi di sekeliling bangunan kaca dengan tinggi tanaman kuran lebih 1,5 meter
3. Efek pantulan bunyi : sangat kecil sehingga dapat diabaikan dengan menanam vegetsi disekeliling bangunan
Mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan dalam : 1. Peningkatan panas dalam bangunan sehingga menambah beban AC
• Pemakaian kaca dobel mengurangi 20 transmisi panas
• Pemakaian kaca pengisap panas
• Penggunaan alat peneduh dalam
• Penggunaan alat peneduh luar,sun shading yang menghalangi radiasi matahari, tetapi
meneruskan cahaya langit •
Pemilihan kaca khusus yang memiliki factor trsansmisi radiasi cahaya matahari kecil tetapi transmisi cahaya besar
• Memadukan kaca pengisap panas dobel, peneduh dalam dan luar, dengan tetap
memperhatikan aspek arsitektonis dan estetis. 2. Efek suhu ke dalam bangunan
• Gunakan kaca warna
• Gunakan sunscreensun shading dengan pertimbangan arsitektural
3. Penetrasi bising ke dalam bangunan •
Dinding kaca kedap suara •
Kaca dobel 4. Pengamanan terhadap bahaya kebakaran
• Penggunaan jenis kaca khusus tahan api, misalnya wireglaa, tempered glaa, laminated
glass •
Pemasangan sarana proteksi kebakaran otomatis •
Adanya bagian dinding kaca yang dapat dibuka 5. Pencegahan terhadap penetrasi air dan udara
• Pemilihan jenis dan ketebalan kaca
• Desain dan perencanaan system pemasangan yang baik
• Pelaksanaan dilapangan oleh tenaga ahli yang berpengalaman
3.3.11. Penerapan Penggunaan Baja pada Bangunan
Universitas Sumatera Utara
Penggunaan baja pada bangunan high-tech sebagai elemen struktur yang mendukung seluruh beban bangunan termasuk pada struktur atap merupakan salah
satu representasi tema pada bangunan. Menampilkan elemen struktural baja secara jujur.
Gambar Penggunaan Baja BMW Welt Building
Baja Stainless
Baja stainless merupakan baja paduan yang mengandung minimal 10,5 Cr. Sedikit baja stainless mengandung lebih dari 30 Cr atau kurang dari 50 Fe. Karakteristik
khusus baja stainless adalah pembentukan lapisan film kromium oksida Cr
2
O
3
. Lapisan ini berkarakter kuat,tidak mudah pecah dan tidak terlihat secara kasat mata.
Lapisan kromium oksida dapat membentuk kembali jika lapisan rusak dengan kehadiran oksigen. Pemilihan baja stainless didasarkan dengan sifat-sifat
materialnya antara lain ketahanan korosi, fabrikasi, mekanik, dan biaya produk. Penambahan unsur-unsur tertentu kedalam baja stainless dapat dilakukan dengan
tujuan untuk mendapatkan keriteria baja yang diinginkan. Umumnya berdasarkan paduan unsur kimia dan presentasi baja stainless dibagi
menjadi lima katagori[4]. Lima katagori tersebut yaitu : •
Baja stainless martensitik. •
Baja Stainless austenitik •
Baja stainless dupleks •
Baja stainless pengerasan endapan
3.4. Keterkaitan Tema Dengan Judul
Universitas Sumatera Utara
Tema pada Toyota Center adalah Arsitektur High Tech. pemilihan Arsitektur High Tech pada proyek ini dimana Toyota sebagai sebuah produsen mobil, yang mana mobil itu dibuat
berdasarkan teknologi terkini. Dimana teknologi itu sendiri selalu berubah-ubah sehingga bangunan ini sangat cocok jika menggunakan arsitektur high tech. Dan sebagai sebuah
tempat berfungsi sebagai bangunan yang komersil dan juga sebagai tempat hiburan maka tempat ini memerlukan suatu desain pada bangunan yang menarik, agar menimbulkan
ketertarikan pada orang yang datang dan juga yang melakukan aktifitas didalamnya.bangunan dari Toyota Center ini harus dapat mewakili citra dari Toyota itu
sendiri.
3.5. Studi Banding Tema Sejenis 3.5.1 Faculty of Law, University Of Cambridge