2.4 Pengaruh Sosial Budaya terhadap Kebutuhan Gizi Ibu Menyusui
2.4.1 Pendidikan
Pengetahuan tentang gizi sangat mempengaruhi ibu dalam menata menu keluarga. Kedalaman dan keluasan pengetahuan ibu tentang gizi menuntunnya
dalam pemilihan jenis makanan yang akan dikonsumsi baik dari segi kualitas, variasi, maupun ragam pangan yang diselaraskan dengan konsep pangan.
Misalnya, konsep pangan yang berkaitan denga kebutuhan fisik, apakah asal makan kenyang atau makan untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Jika seorang ibu memiliki pengetahuan yang luas tetang gizi maka ia akan mampu menata menu keluarga yang memiliki gizi seimbang sehingga akan
menciptakan anggota keluarga yang sehat dan cerdas. Sebaliknya, jika seorang ibu memiliki pengetahuan yang buruk tentang gizi maka ia tidak akan mampu menata
menu keluarga dengan baik Marwanti, 2000. Kurangnya pengetahuan tentang gizi dan kemampuan untuk menerapkan informasi tentang gizi merupakan sebab-
sebab penting terjadinya gangguan gizi terhadap masyarakat. Oleh sebab itu pengetahuan tetang gizi sangat diperlukan untuk menciptakan makanan yang sehat
dan bergizi lengkap Suhardjo, 1996.
2.4.2 Dukungan Sosial
Menurut Rook Dooley 1985, sumber dukungan sosial salah satunya adalah dukungan keluarga. Fungsi keluarga meliputi reproduksi, upaya merawat
anak dan membesarkan anak, nutrisi, pemeliharaan kesehatan dan rekreasi. Kemampuan untuk menjalankan fungsi-fungsi tersebut secara tidak langsung
Universitas Sumatera Utara
membutuhkan prasyarat tertentu seperti keturunan genetik yang sehat, penatalaksanaan fertilitas, perawatan selama siklus maternitas, perilaku diet yang
baik, pemanfaatan kesehatan yang optimal, persahabatan dan perawatan anggota keluarga Bobak, 2004. Namun, anggapan lain yang muncul seperti dalam
mengkonsumsi hidangan makanan di dalam keluarga, biasanya sang ayah sebagai kepala keluarga akan diprioritaskan mengkonsumsi lebih banyak dan pada bagian-
bagian makanan yang mengandung nilai cita rasa tinggi. Sedangkan anggota keluarga lainnya seperti sang ibu dan anak-anak mengkonsumsi pada bagian-
bagian hidangan makanan yang secara cita-rasa maupun fisiknya rendah. Sebagai contoh masyarakat di Timor yaitu : apabila dihidangkan makanan daging ayam,
maka sang ayah akan mendapat bagian paha atau dada sedangkan sang ibu dan anak-anak akan mendapat bagian sayap atau lainnya Beny, 2008. Menurut
Suhardjo 1996, Hal tersebut diatas dapat menimbulkan distribusi konsumsi pangan yang tidak baik atau maldistribution diantara keluarga apalagi
pengetahuan gizi belum dipahami oleh keluarga.
2.4.3 Sistem Mata Pencaharian