Hakikat Fisika dan Pembelajaran Fisika

12 Pembelajaran artinya proses, cara, perbuatan menjadikan orang atau makhluk hidup belajar. Menurut Daryanto 2013: 209, pembelajaran instruction merupakan akumulasi dari konsep mengajar teaching dan konsep belajar learning. Penekanannya terletak pada perpaduan antara keduanya, yakni kepada penumbuhan aktivitas subjek didik. Jadi dalam hal ini pembelajaran lebih ditekankan pada proses yang berlangsung antara guru dan siswa dalam melaksanakan suatu kegiatan belajar dengan tujuan tertentu. Belajar atau menuntut ilmu merupakan proses yang berlangsung seumur hidup. Hal ini sejalan dengan pernyataan pada sebuah hadits yang artinya : “Tuntutlah ilmu dari buaian sampai liang lahat” Ilmu itu sangat penting karena ia sebagai perantara sarana untuk bertakwa. Dengan takwa inilah manusia menerima kedudukan terhormat di sisi Allah, dan keuntungan abadi. Sebagaimana dikatakan Muhammad bin Al Hasan bin Abdullah dalam syairnya: Belajarlah Sebab ilmu adalah penghias bagi pemiliknya. Jadikan hari-harimu untuk menambah ilmu. Dan berenanglah di lautan ilmu yang berguna Zarnuji, 2009: 7.

2.1.2 Hakikat Fisika dan Pembelajaran Fisika

Sains dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti pengetahuan sistematis tentang alam dan dunia fisik, termasuk di dalamnya, botani, fisika, kimia, geologi, zoologi, dan sebagainya, atau pengetahuan sistematis yang diperoleh dari sesuatu observasi, penelitian, dan uji coba yang mengarah pada penentuan sifat dasar atau prinsip sesuatu yang sedang diselidiki, dipelajari, dan sebagainya. Sedangkan fisika berarti ilmu tentang zat dan energi seperti panas, cahaya, dan bunyi. Implikasi-implikasi teori Piaget terhadap pembelajaran sains termasuk Fisika, adalah bahwa guru harus memberikan kesempatan sebanyak mungkin kepada siswa untuk berpikir dan menggunakan akalnya Mundilarto, 2002: 3. Siswa tidak pasif dengan hanya menghafal rumus dan konsep-konsep fisika yang monoton, sehingga fisika dianggap sebagai pelajaran yang sulit dan mengerikan. Guru dapat menjadikan fisika sebagai mata pelajaran yang menarik dan bermanfaat denga merancang pembelajaran yang melibatkan siswa secara langsung dalam kegiatan pemecahan soal atau masalah, bereksperimen, dan diskusi. Diharapkan Fisika sebagai ilmu yang memiliki konsep dan nilai yang sangat berhubungan dengan alam dapat menciptakan keteraturan alam yang serasi. Pembelajaran fisika hendaknya mengandung empat komponen agar siswa dapat mengalami proses pembelajaran secara utuh. Menurut Yulianti Wiyanto 2009: 3-4 pada dasarnya sains termasuk fisika terdiri dari empat komponen yaitu sikap ilmiah, proses ilmiah, produk ilmiah, dan aplikasi. Sikap ilmiah meliputi sikap terbuka, rasa ingin tahu mengenai hubungan sebab akibat suatu masalah atau fenomena alam. Proses ilmiah merupakan prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah, meliputi menyusun hipotesis, melakukan eksperimen atau percobaan, evaluasi, pengukuran, dan menarik kesimpulan. Produk ilmiah berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, dan teori. Dan aplikasi merupakan metode ilmiah dan konsep sains dalam kehidupan sehari-hari.

2.2 Pendekatan Integrasi Interkoneksi