Sistem Pendidikan Pesantren Sekolah Berbasis Pesantren

Dilihat dari namanya, Pondok Pesantren Putra Putri As Salafy Al Asror merupakan pesantren salaf tradisional, yaitu pesantren yang murni mengajarkan ilmu agama saja. Para santri pada umumnya menghabiskan hingga 20 jam waktu dalam sehari dengan penuh kegiatan, dimulai dari bangun dan salat subuh sampai tidur kembali di waktu malam. Di sing hari, para santri pergi ke sekolah umum untuk belajar ilmu formal, dan di sore dan malam hari mereka belajar dengan kyai atau ustadz untuk memperdalam ilmu agama dan Al-Quran.

2.4.4 Sistem Pendidikan Pesantren

Sebagai lembaga pendidikan, pesantren memiliki model-model pembelajaran yang bersifat non-klasikal, yaitu model sistem pendidikan dengan metode pembelajaran wetonan dan sorogan.

2.4.4.1 Metode Taqror

Sebuah metode pembelajaran dengan membentuk kelompok-kelompok kecil, dimana setiap kelompok terdapat santri senior yang menyimak dan bersama santri belajar suatu materi pelajaran ataupun suatu kitab .

2.4.4.2 Metode Wetonan Bandongan atau Halaqoh

Metode pembelajaran yang didalamnya terdapat seorang kyaiguru duduk dikelilingi atau di depan santrinya membacakan dan menjelaskan isi suatu kitab, kemudian santri mendengarkan dan menyimak bacaaan dan penjelasan kyai. Metode ini dapat dikatakan sebagai pembelajaran secara kolektif, artinya cara pembelajarannya secara kelompok.

2.4.4.3 Metode Sorogan

Sebuah metode dimana santrinya cukup pandai mensorogkan mengajukan sebuah kitab kepada kyai untuk dibaca di hadapannya. Kemudian apabila terdapat kesalahan dalam pembacaan santri tersebut, maka langsung dibenarkan oleh kyai. Metode ini dapat dikatakan sebagai pembelajaran individual. Tabel 2.1 Jadwal kegiatan santri dan sistem pembelajaran yang digunakan No. Waktu Kegiatan Sistem Pembelajaran 1. 05.30-06.15 Hafalan juz amma Sorogan 2. 16.00-17.00 Ngaos bandongan Bandongan 3. 16.00-17.00 Amtsilati Bandongan dan sorogan 4. 19.30-20.15 Sorogan Al Quran dan qiroati Sorogan 5. 20.30-21.30 Madrasah Diniyah Bandongan, sorogan, dan takror Sistem belajar di pesantren Al Asror dimulai dari pagi setelah salat subuh, para santri harus lalaran dan menyorogkan hafalan juz „ammanya kepada santri senior. Setelah itu, santri melakukan pekerjaan kerumahtanggaan untuk kyaiguru maupun untuk lingkungan pondok sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan, seperti membersihkan halaman dan sebagainya. Setelah itu, santri diwajibkan untuk mengikuti pembelajaran di sekolah formal. Sepulang dari sekolah formal, santri harus mengikuti salat berjamaah „asar kemudian dilanjutkan dengan kegiatan ngaos bandongan, dan beberapa Amtsilati. Sesuai dengan namanya, kegiatan ngaos bandongan merupakan kegiatan belajar santri dalam mempelajari suatu kitab dengan menggunakan metode bandonganwetonan. Sedangkan Amtsilati merupakan program belajar dasar mempelajari kitab kuning dengan menggunakan metode takror dan sorogan. Kemudian mulai maghrib, santri harus mengikuti jamaah maghrib dan isya‟. Setelah itu santri harus mengikuti kegiatan sorogan Al-Qur‟an bagi yang ngaji- nya sudah sampai Al Qur‟an, dan qiroatibagi yang masih ngaji jilid. Tepat jam 20.30 WIB, santri harus mengikuti Madrasah Diniyah Madin sampai selesai. Kemudian dilanjutkan kegiatan santri masing-masing hingga tidur dan bangun tidur lagi. Kegiatan tersebut bermacam-macam, ada belajar mandiri dan belajar kelompok, bimbel bimbingan belajar khusus untuk kelas IX dan XII yang akan menghadapi ujian dengan dibimbing oleh mahasiswa yang sesuai dengan mata pelajarannya, sesekali rapat pengurus maupun rapat kepanitiaan yang lebih diikuti oleh mahasiswa, bahkan ada yang masih melakukan lalaran dan sorogan Amtsilati bagi santri yang mengikuti program Amtsilati, dan ada pula yang menghafal dan melalar Al Qur‟an bagi yang mengikuti progam hafalan Al Qur‟an.

2.4.5 Sekolah Berbasis Pesantren