2.3 Kemandirian Belajar
2.3.1 Pengertian Kemandirian Belajar
Kemandirian berasal dari kata mandiri, yang artinya keadaan dapat berdiri sendiri, tidak bergantung pada orang lain. Kemandirian berarti hal atau keadaan
dapat berdiri sendiri tanpa bergantung pada orang lain. Menurut Daradjat 1983: 130, kemandirian adalah kecenderungan anak untuk melakukan sesuatu yang
diingini tanpa minta tolong pada orang lain, juga dapat mengarahkan kelakuannya tanpa tunduk pada orang lain.
Kemandirian dalam belajar adalah aktivitas belajar yang berlangsungnya lebih didorong oleh kemauan sendiri, pilihan sendiri dan tanggung jawab sendiri
dari pembelajaran Kemandirian belajar siswa diperlukan agar mereka mempunyai tanggung jawab dalam mengatur dan mendisiplinkan dirinya. Selain itu, dalam
mengembangkan kemampuan belajar dan kemauan sendiri, sikap-sikap tersebut perlu dimiliki oleh siswa karena hal tersebut merupakan ciri dari kedewasaan
orang terpelajar Tirtarahardja Sulo, 2005: 50. Menurut Thoha 1996: 124, ada delapan ciri kemandirian belajar, yaitu:
1. Mampu berpikir secara kritis, kreatif dan inovatif
2. Tidak mudah terpengaruh oleh pendapat orang lain.
3. Tidak lari atau menghindari masalah
4. Memecahkan masalah dengan berfikir yang mendalam
5. Apabila ada masalah dipecahkan sendiri tanpa meminta bantuanorang lain
6. Tidak rendah diri apabila harus berbeda dengan orang lain
7. Berusaha bekerja dengan penuh ketekunan dan kedisiplinan
8. Bertanggung jawab dengan penuh atas tindakannya sendiri
Menurut Suardiman 1984: 45, ciri-ciri kemandirian belajar antara lain: 1.
Adanya kecenderungan untuk berpendapat, berperilaku dan bertindak atas kehendaknya sendiri.
2. Memiliki keinginan yang kuat untuk mencapai suatu tujuan.
3. Membuat perencanaan dan berusaha dengan ulet dan tekun untuk mewujudkan
harapan. 4.
Mampu untuk berpikir dan bertindak secara kreatif, penuh inisiatif dan tidak sekedar meniru.
5. Memiliki kecenderungan untuk mencapai kemajuan, yaitu untuk meningkatkan
prestasi belajar. 6.
Mampu menemukan sendiri tentang sesuatu yang harus dilakukan tanpa mengharapkan bimbingan tanpa pengarahan orang lain.
Menurut Basri 1996: 64, ciri-ciri kemandirian belajar meliputi: 1.
Siswa merencanakan dan memilih kegiatan belajar sendiri. 2.
Siswa berinisiatif dan memacu diri untuk belajar terus menerus. 3.
Siswa dituntut tanggung jawab dalam belajar. 4.
Siswa belajar secara kritis, logis, dan penuh keterbukaan. 5.
Siswa belajar dengan penuh percaya diri. Beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa ciri-ciri kemandirian
belajar adalah adanya kesadaran untuk belajar sendiri, mau merencanakan kegiatan belajar sendiri, mempunyai kepercayaan diri, tanggung jawab dan
mempunyai usaha dalam mengatasi kesulitan dalam belajar.
Penelitian Solikhati 2011: 27-31 menyebutkan indikator kemandirian belajar antara lain 1 kesadaran akan tujuan belajar, 2 kesadaran akan tanggung
jawab belajar, 3 kontinuitas belajar, 4 keaktifan belajar, dan 5 efisiensi belajar.
Berdasarkan pernyataan yang telah disebutkan di atas, dirumuskan empat indikator kemandirian belajar siswa yang digunakan untuk penelitian ini, yaitu:
1 percaya diri, 2 tanggung jawab, 3 inisiatif, dan 4 disiplin. Pemilihan empat indikator ini didasarkan pada alasan yaitu karena keempat indikator
kemandirian tersebut sudah meliputi beberapa aspek dan ciri-ciri kemandirian belajar yang telah disebutkan di atas.
2.3.2 Kemandirian Belajar di Pesantren