Latar Belakang PENGARUH INTENSITAS PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP TANGGUNG JAWAB BELAJAR SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR GUGUS KI HAJAR DEWANTARA KECAMATAN BUTUH PURWOREJO

1 BAB I PENDAHULUAN Pada bagian pendahuluan membahas tentang hal-hal yang mendasari peneliti untuk melakukan penelitian. Bab ini terdiri atas: 1 latar belakang masalah; 2 identifikasi masalah; 3 pembatasan masalah; 4 rumusan masalah; 5 tujuan penelitian; dan 6 manfaat penelitian. Uraian selengkapnya sebagai berikut:

1.1 Latar Belakang

Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 Bab II Pasal 3 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menjelaskan bahwa: Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam angka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Dengan adanya undang-undang tersebut, maka dari waktu ke waktu bidang pendidikan tetap menjadi prioritas untuk ditingkatkan dan dikembangkan agar tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional segera terwujud. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, pemerintah, keluarga dan masyarakat mempunyai tanggung jawab yang sama. Lingkungan belajar yang paling pertama dikenal anak adalah pendidikan yang berlangsung dalam keluarga yang diberikan 2 oleh orang tuanya di mana anak lahir dan dibesarkan. Keluarga bukan hanya menjadi tempat anak dipelihara dan dibesarkan, tetapi juga tempat anak hidup dan dididik pertama kali. Munib 2011: 77 menjelaskan bahwa “keluarga merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama. Disebut sebagai lingkungan pendidikan pertama karena sebelum manusia mengenal pendidikan yang lain, lingkungan pendidikan inilah yang pertama ada”. Cara orang tua mendidik anak besar pengaruhnya terhadap hasil belajar dan tanggung jawab belajar anak. Menurut Sudjipto dalam slameto, 2010:61 menyatakan “keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Keluarga yang sehat besar artinya untuk pendidikan dalam ukuran kecil, tetapi bersifat menentukan untuk pendidikan dalam ukuran besar yaitu pendidikan bangsa, negara dan dunia”. Dari pernyataan tersebut dapat dipahami betapa pentingnya peranan orang tua didalam pendidikan anaknya. Cara orang tua mendidik anak akan berpengaruh terhadap hasil belajarnya. Slameto 2013: 61 menjelaskan bahwa: Orang tua yang kurang atau tidak memperhatikan pendidikan anaknya, misalnya mereka acuh tak acuh terhadap belajar anaknya, tidak memperhatikan sama sekali akan kepentingan-kepentingan dan kebutuhan-kebutuhan anaknya dalam belajar, tidak megatur waktu belajarnya, tidak menyediakan atau melengkapi alat belajarnya, tidak memperhatikan apakah anak belajar atau tidak, tidak mau tahu bagaimana kemajuan belajar anaknya, kesulitan-kesulitan yang dialami dalam belajar dan lain-lain, dapat menyebabkan anak tidak atau kurang berhasil dalam belajarnya. Untuk mewujudkan keberhasilan anak sangat dipengaruhi oleh perhatian orang tua, sebagaimana dikemukakan oleh M. Dalyono 2005: 59 dalam Adisti 2014: 11 bahwa “faktor orang tua sangat besar pengaruhnya terhadap 3 keberhasilan anak dalam belajar”. Tinggi rendahnya pengetahuan orang tua, besar kecilnya penghasilan orang tua, cukup atau kurang perhatian dan bimbingan orang tua, rukun atau tidaknya kedua orang tua, akrab atau tidaknya hubungan orang tua dengan anak-anak, tenang atau tidaknya situasi dalam rumah, semua itu turut mempengaruhi pencapaian hasil belajar anak. Salah satu faktor dari orang tua yang mempengaruhi keberhasilan belajar anak adalah perhatian. Perhatian orang tua yang dimaksudkan dalam penelitian ini yaitu suatu kesadaran orang tua dalam mendidik, membimbing, dan merawat anak-anaknya baik berbentuk tindakan maupun ucapan dengan penuh rasa kasih sayang agar anak-anak dapat meraih cita-cita, bertanggung jawab, serta hidup mandiri. Perhatian orang tua memiliki pengaruh psikologis yang besar terhadap kegiatan belajar anak, dengan adanya perhatian dari orang tua diharapkan dapat menumbuhkan rasa tanggung jawab belajar siswa. Rasa tanggung jawab tidak muncul secara otomatis pada diri seseorang, oleh karena itu penanaman dan pembinaan tanggung jawab pada anak hendaknya dilakukan sejak dini agar sikap dan tanggung jawab ini bisa muncul pada diri anak. Sikap tanggung jawab itu bisa diperoleh dari hasil interaksi dengan orang tua pendidikan keluarga, guru dan teman sebayanya pendidikan di sekolah, serta masyarakat pendidikan di masyarakat. Tanggung jawab yang dimiliki oleh anak sebagai seorang pelajar berupa tugas belajar yang harus dilaksanakan. Siswa harus mengambil keputusan dengan benar agar pelaksanaan tugas belajar dapat dipertanggung jawabkan. Sehingga dapat disimpulkan tanggung jawab belajar siswa yaitu anak berusaha mengembangkan diri melalui pendidikan di sekolah untuk mencapai perubahan 4 pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, sikap, nilai yang bersifat menetap, dan kesediaanya menanggung segala sesuatu yang diakibatkan dari kegiatan belajar. Hasil wawancara sebagai studi pendahuluan yang peneliti lakukan di Sekolah Dasar Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Butuh Kabupaten Purworejo, melalui wawancara dengan beberapa guru yang mengajar di Sekolah Dasar tersebut, diketahui bahwa orang tua siswa sibuk dengan pekerjaannya, yang sebagian besar adalah petani dan buruh, lainnya ada sebagai PNS, pedagang, pegawai swasta, sehingga tidak terlalu memberikan perhatian kepada anaknya. Hal ini menyebabkan anak menjadi malas dalam belajar karena anak yang sudah terbiasa bebas bermain dan merasa nyaman, sehingga rasa tanggung jawab belajarnya di dalam belajar pun tidak ada. Namun ada juga anak yang diberikan perhatian oleh orang tuanya, seperti: jam belajarnya diatur, disediakan fasilitas belajar yang lengkap, belajarnya di awasi, dan sebagainya. Selanjutnya berdasarkan pada pernyataan beberapa siswa, menyatakan bahwa orang tua mereka jarang sekali memperhatikan kegiatan belajar mereka di rumah. Hal tersebut terjadi karena orang tua mereka merasa kalau sudah kelas V sudah dianggap dewasa dan tidak perlu diperhatikan lagi kegiatan belajarnya. Selain itu orang tua sibuk bekerja dan kurangnya motivasi dalam belajar pada diri siswa. Sebagian besar orang tua mereka bekerja sebagai buruh dan petani yang selalu sibuk mencari nafkah membanting tulang untuk memenuhi perekonomian keluarga sehingga pendidikan dan kegiatan belajar anak-anak mereka kurang diperhatikan. Berdasarkan kondisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa kurangnya perhatian dari orang tua terhadap anak dikarenakan ada kecenderungan orang tua 5 beranggapan bahwa pendidikan itu adalah tugas guru di sekolah, jika anak sudah belajar di sekolah maka tanggung jawab orang tua terhadap pendidikan anak sudah terpenuhi. Bagaimanapun kesibukan orang tua, harus bisa meluangkan waktu untuk memberikan perhatian kepada anak-anak dalam belajar. Beberapa penelitian yang mengungkap variabel hampir sama telah banyak dilakukan, antara lain: penelitian dengan judul “Pengaruh Bimbingan Belajar Orang Tua Terhadap Tanggung Jawab Belajar Anak Kelas IV SD Pangudi Luhur Don Bosco Semarang Tahun Pelajaran 20032004” oleh Chatarina Puji Astuti 2005, mahasiswa jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Semarang. Berdasarkan hasil analisa data diperoleh kesimpulan bahwa sebagian besar siswa kelas empat SD Don Bosco merasakan tingginya pengaruh bimbingan belajar orang tua mereka untuk tanggung jawab belajar. Jumlah anak yang berpendapat demikian sebesar 32 anak atau 71,11 dari jumlah responden penelitian. Tanggung jawab belajar juga tinggi yaitu 31 anak atau sebesar 68,89 dari jumlah responden penelitian. Bimbingan belajar orang tua berpengaruh terhadap tanggung jawab belajar anak berdasarkan hasil uji F dengan nilai F hitung sebesar 45,891 p 0,05. Persamaan regresi yang terbentuk adalah Y = 1,462 + 0,972 X. Besarnya sumbangan pengaruh bimbingan belajar orang tua terhadap tanggung jawab belajar anak adalah sebesar 0,516 atau 51,6 . Berdasarkan penelitian terdahulu yang menyatakan bahwa perhatian orang tua berpengaruh terhadap kegiatan belajar anak, maka peneliti bermaksud mengadakan penelitian di Sekolah Dasar Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Butuh Kabupaten Purworejo dengan judul: “Pengaruh Intensitas Perhatian Orang 6 Tua terhadap Tanggung Jawab Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Butuh Purworejo”.

1.2 Identifikasi Masalah