Intensitas Perhatian Orang Tua

15 Sehat tidaknya jasmani sangat mempengaruhi perhatian kita terhadap suatu objek. 6 Suasana jiwa Keadaan batin, perasaan, fantasi dan pikiran sangat mempengaruhi perhatin kita. Mungkin dapat mendorong dan sebaliknya dapat juga menghambat. 7 Suasana di sekitar Adanya macam-macam suasana di sekitar kita, seperti kegaduhan, keributan, kekacauan, temperatur, sosial ekonomi, keindahan, dan sebagainya dapat mempengaruhi perhatian. 8 Kuat tidaknya perangsang dari objek itu sendiri Berapa kuatnya perangsang yang bersangkutan dengan objek perhatian sangat mempengaruhi perhatian kita. Jika rangsangannya kuat, kemungkinan perhatian terhadap objek tersebut besar pula. Sebaliknya jika rangsangannya lemah, perhatian kita juga tidak begitu besar

2.1.2 Intensitas Perhatian Orang Tua

Menurut Sudjipto dalam slameto 2013: 61 menyatakan bahwa “keluarga adalah lembaga pendidikan yang pertama dan utama. Keluarga yang sehat besar artinya untuk pendidikan dalam ukuran kecil, tetapi bersifat menentukan untuk pendidikan dalam ukuran besar yaitu pendidikan bangsa, negara dan dunia”. Manusia hidup di lingkungan rumah yaitu keluarga, yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak mereka. Ayah dan ibu itulah yang disebut orang tua. Orang tua memiliki peranan yang sangat penting dalam mendidik anak-anaknya, peran ini 16 tidak bisa digantikan oleh guru di sekolah. Orang tua merupakan pendidik yang pertama dan paling utama, sedangkan guru di sekolah hanya merupakan pendidik setelah orang tua. Pengertian orang tua menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005: 802 adalah “ayah ibu kandung, orang yang dianggap tua, orang yang dihormati”, dari pengertian tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pengertian orang tua adalah ayah dan ibu dari anak jika anak itu tinggal bersama ayah dan ibu atau orang lain yang bertanggung jawab atas pendidikan anak tersebut, wali siswa atau orang tua asuh atau jika anak tersebut tinggal bersama wali. Orang tua dapat diartikan sebagai ayah-ibu, yang mendidik anak menjadi manusia yang bermanfaat bagi keluarga, masyarakat, dan warga negara yang baik. Orang tua yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah, ayah dan ibu kandung atau ayah dan ibu angkat atau ayah dan ibu tiri, wali siswa atau orang tua asuh dimana anak tinggal bersama dan dibiayai. Bagus Santoso dalam Lutfiatus 2012: 17 mengemukakan pendapatnya tentang perhatian orang tua, yaitu pemusatan kesadaran jiwa berupa tenaga, pikiran dan perasaan, dari orang tua kepada anaknya, ditransformasikan dalam berbagai cara untuk memberikan motivasi atau dorongan positif terhadap anaknya dalam usaha mencapai prestasi belajar yang optimal. Dari uraian-uraian tersebut dapat disimpulkan pengertian perhatian orang tua adalah suatu kesadaran orang tua dalam mendidik, membimbing, dan merawat anak-anaknya baik berbentuk tindakan maupun ucapan dengan penuh rasa kasih sayang agar anak-anak dapat meraih cita-cita dan hidup mandiri. 17 Pada hakikatnya setiap orang tua selalu mengharapkan anaknya memiliki kehidupan yang lebih baik dari orang tuanya, berguna bagi Nusa, Bangsa, dan Agama. Untuk mewujudkan keberhasilan anak yang sesuai dengan keinginan, faktor orang tua sangat besar pengaruhnya. Salah satu peranan orang tua terhadap keberhasilan pendidikan anaknya adalah dengan memberikan perhatian, terutama perhatian pada kegiatan belajar anaknya. Salah satu faktor dari orang tua yang mempengaruhi keberhasilan belajar anak adalah perhatian. Perhatian orang tua memiliki pengaruh psikologis yang besar terhadap kegiatan belajar anak. Dengan adanya perhatian orang tua, anak akan lebih giat dan lebih bersemangat dalam belajarnya karena ia tahu bahwa bukan dirinya sendiri yang berkeinginan untuk maju tetapi orang tuanya pun demikian. Berdasarkan materi perhatian yang dipaparkan diatas, dapat disimpulkan bahwa intensitas perhatian orang tua adalah tingkat keseringan perhatian orang tua yang ditujukan pada kegiatan belajar anak, memberikan bimbingan belajar, memperhatikan dan memenuhi kebutuhan alat-alat penunjang pembelajaran, memberikan dorongan untuk belajar memberikan pengawasan, pengarah, dan lain sebagainya supaya siswa dapat melaksanakan tanggung jawab belajarnya dengan baik. Perhatian orang tua, terutama dalam hal pendidikan anak sangat diperlukan. Terlebih lagi yang harus difokuskan adalah perhatian orang tua terhadap kegiatan belajar yang dilakukan anak sehari-hari. Berdasarkan pendapat M. Dalyono 2009: 59 dan Slameto 2013: 61 tentang perhatian orang tua yang mempengaruhi keberhasilan belajar anak yang telah diungkapkan pada 18 pendahuluan, maka dirumuskan bentuk perhatian orang tua terhadap kegiatan belajar anak dapat berupa pemberian bimbingan dan nasihat, pengawasan terhadap belajar anak, pemberian penghargaan dan hukuman, pemenuhan kebutuhan belajar, menciptakan suasana belajar yang tenang dan tenteram, memperhatikan kesehatan anak, memberikan petunjuk praktis, mengenai cara belajar, cara mengatur waktu, disiplin belajar, konsentrasi dan persiapan menghadapi ujian. 1 Pemberian bimbingan dan nasihat Bimbingan belajar terhadap anak berarti pemberian bantuan kepada anak dalam membuat pilihan-pilihan secara bijaksana dan dalam penyesuaian diri terhadap tuntutan-tuntutan hidup, agar anak lebih terarah dan bertanggung jawab. Anak membutuhkan bimbingan dalam belajar, anak tidak mungkin tumbuh sendiri dengan segala kekurangan dan kelebihanya. Seorang anak mudah sekali putus asa karena masih labil, untuk itu orang tua perlu memberikan bimbingan pada anak selama ia belajar. Selain memberikan bimbingan, bentuk lain dari perhatian orang tua adalah memberikan nasihat kepada anak. Menasehati berarti memberikan saran-saran kepada anak untuk memecahkan masalah, berdasarkan pengetahuan, pengalaman, dan akal sehat. Dengan memberikan nasihat kepada anak orang tua dapat mengetahui kesulitan-kesulitan yang di alami anak dalam belajar. 2 Pengawasan terhadap belajar Orang tua perlu mengawasi pendidikan anak-anaknya, sebab tanpa adanya pengawasan yang komitmen dari orang tua besar kemungkinan pendidikan anak 19 tidak akan berjalan lancar. Pengawasan orang tua tersebut berarti mengontrol atau mengawasi semua kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh anak baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengawasan orang tua bukanlah berarti pengekangan terhadap kebebasan anak untuk berkreasi tetapi lebih ditekankan pada pengawasan kewajiban anak yang bebas dan bertanggung jawab. Pengawasan orang tua terhadap anaknya biasanya lebih diutamakan dalam masalah belajar, dengan cara ini orang tua akan mengetahui kesulitan apa yang dialami anak, kemunduran atau kemajuan belajar anak, apa saja yang dibutuhkan anak sehubungan dengan aktifitas belajarnya, dan lain-lain. Dengan demikian anak akan terpacu untuk belajar sehingga prestasi belajarnya akan meningkat. 3 Pemberian penghargaan dan hukuman Yang perlu diperhatikan orang tua yaitu memberikan pujian dan penghargaan dari kemampuan atau prestasi yang diperoleh anak. Pujian dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa orang tua menilai dan menghargai usaha yang telah dilakukan oleh anaknya. Sedangkan hadiah dimaksudkan untuk memberikan motivasi pada anak, untuk membahagiakan, untuk menambah kepercayaan diri pada anak, dan untuk mempererat hubungan dengan anak, serta untuk mendorong semangat belajar anak. Namun, kadang kala orang tua juga dapat menggunakan hukuman. Hukuman diberikan jika anak melakukan sesuatu yang buruk, misalnya ketika anak malas belajar atau malas masuk sekolah. Tujuan diberikan hukuman adalah untuk menghentikan tingkah laku yang kurang baik. Hukuman yang diberikan harus wajar, logis, objektif, dan tidak membebani mental anak, serta harus sebanding antara kesalahan yang diperbuat dengan hukuman yang diberikan. 20 4 Pemenuhan kebutuhan belajar Menurut M. Dalyono 2005: 58 dalam Adisti 2014: 13 “faktor keadaan rumah juga mempengaruh i keberhasilan belajar”. Dalyono juga menjelaskan “besar kecilnya tempat tinggal, ada atau tidak adanya peralatan media belajar seperti papan tulis, gambar, peta, ada atau tidak adanya kamar atau meja belajar, dan sebagainya, semuanya itu juga turut menentukan keberhasilan belajar seseorang”. Kebutuhan belajar adalah segala alat dan sarana yang diperlukan untuk menunjang kebutuhan belajar anak. Tersedianya fasilitas dan kebutuhan belajar yang memadahi akan berdampak positif dalam aktivitas belajar anak. Anak-anak yang tidak terpenuhi kebutuhan belajarnya seringkali tidak memiliki semangat belajar. Lain halnya jika segala kebutuhan belajarnya tercukupi, maka anak akan lebih bersemangat dan termotivasi dalam belajar. Dengan demikian sudah sepatutnya bagi para orang tua untuk memperhatikan dan berusaha memenuhi kebutuhan belajar anak. 5 Menciptakan suasana belajar yang tenang dan tentram Suasana rumah yang gaduh dan ramai tidak akan memberi ketenangan kepada anak yang sedang belajar. Rumah yang bising dengan suara radio, tape recorder, TV, suara penghuni rumah yang ribut, maupun suara pertengkaran orang tua pada waktu belajar, dapat mengganggu konsentrasi belajar anak Slameto, 2013: 63. Suasana rumah yang tenang dan tentram akan membuat anak merasa betah dan dapat berkonsentrasi dalam belajar. 6 Memperhatikan kesehatan 21 Orang tua harus memperhatikan makanan yang dikonsumsi anak, gizi makanan, istirahat, pemeliharaan kesehatan badan. Serta segera memeriksakan anak ke dokter atau puskesmas jika terjadi gangguan kesehatan. 7 Memberikan petunjuk-petunjuk praktis, mengenai: cara belajar, cara mengatur waktu, disiplin belajar, konsentrasi dan persiapan menghadapi ujian. Berdasarkan pemaparan materi di atas, menurut I Wayan 2013 dimensi intensitas perhatian orang tua ada dua jenis, yaitu: bimbingan orang tua, penyediaan fasilitas dan sarana belajar. Dimensi tersebut kemudian dikembangkan menjadi beberapa indikator, antara lain: 1 Pemberian bimbingan dan nasehat. 2 Tanggung jawab akan belajar anak. 3 Pemberian Perhatian. 4 Memberikan pertolonggan dan bantuan. 5 Membantu mengatur kesulitan konsentrasi belajar anak. 6 Menjaga kesehatan anak. 7 Pemberian penghargaan dan hukuman. 8 Penyediaan kebutuhan sekolah anak. 9 Penyediaan alat-alat belajar dan sarana belajar di rumah.

2.1.3 Tanggung Jawab Belajar Siswa