Analisis Korelasi Analisis Regresi Sederhana

55 dinyatakan berdistribusi normal jika signifikansi lebih besar dari 0,05 Priyatno 2010: 71. 3.7.2.2 Uji Linieritas Uji linieritas digunakan untuk melihat garis regresi antara X intensitas perhatian orang tua dan Y tanggung jawab belajar siswa membentuk garis linier atau tidak Sugiyono 2013: 265. Pengujian linearitas dilakukan menggunakan bantuan program SPSS versi 20 dengan langkah-langkah menurut Priyatno 2010: 73-6 yaitu klik analyze- Compare means – means. Masukkan variabel intensitas perhatian orang tua pada kotak dependent list dan variabel tanggung jawab belajar siswa pada kotak independent list. Kemudian pilih kotak options, beri tanda centang pada Test for linearity pilih continue lalu Ok. Dua variabel dikatakan mempunyai hubungan linier, apabila nilai signifikansinya kurang dari 0,05 Priyatno 2010: 73. Hasil uji linieritas dapat dilihat pada output ANOVA table pada kolom sig. baris Linearity.

3.7.3 Analisis Akhir pengujian hipotesis

Analisis akhir dalam penelitian ini menggunakan analisis korelasi, analisis regresi sederhana dan koefisien determinasi. Berikut penjelasan selengkapnya.

3.7.3.1 Analisis Korelasi

Menurut Sujarweni 2014: 127, Analisis korelasi bertujuan untuk menguji hubungan antara dua variabel dapat dilihat dengan tingkat signifikansi, jika ada hubungannya maka akan dicari seberapa kuat hubungan tersebut. Sifat korelasi akan menentukkan arah dari korelasi. Keeratan korelasi dapat dikelompokkan sebagai berikut: 56 Tabel 3.8 Sifat Keeratan Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,20 0,21 – 0,40 0,41 – 0,70 0,71 – 0,90 0,91 – 0,99 1 Sangat Lemah Lemah Kuat Sangat Kuat Kuat Sekali Korelasi Sempurna Dalam perhitungan analisis korelasi peneliti menggunakan bantuan SPSS. Langkah-langkah dalam menghitung korelasi melalui program SPSS versi 20 menurut Priyatno 2010: 18 yaitu pilih Analyze – Correlate – Bivariate. Pada kotak dialog Bivariate Correlations, semua variabel dimasukkan ke kotak Variables. Pada Correlation Coefficients pilih Pearson dan pada Test of Significance pilih Two-tailed.

3.7.3.2 Analisis Regresi Sederhana

Regresi sederhana adalah suatu proses memperkirakan secara sistematis tentang apa yang paling mungkin terjadi di masa yang akan datang berdasarkan informasi masa lalu dan sekarang yang dimiliki agar kesalahannya dapat diperkecil Riduwan 2010: 96. Persamaan regresi dapat digunakan untuk melakukan prediksi seberapa tinggi nilai variabel dependen bila nilai variabel independen dimanipulasi diubah-ubah Sugiyono 2014: 247. Persamaan regresi sederhana dirumuskan sebagai berikut. Y = a + b X Keterangan : Y = Nilai yang diprediksikan a = Konstanta atau bila harga X = 0 57 b = Koefisien regresi X = Nilai variabel independen Dalam perhitungan analisis regresi linier sederhana, peneliti menggunakan program SPSS versi 20. Langkah-langkahnya sebagai berikut: klik Analyze – Regresion – Linear. Masukkan variabel intensitas perhatian orang tua pada kotak Independent List dan tanggung jawab belajar siswa pada kotak Dependent List. Klik Statistics pilih kotak Regression Coefficient pilih Estimate, Confidence Interval, Model Fit dan Descriptif. Pada kotak Residuals beri tanda centang pada Durbin Watson lalu klik Continue. Klik Plots lalu masukkan DEPENDNT ke kotak Y dan ZPRED ke kotak X. Pada kotak Standarlized Residual Plot pilih Normal Probability Plot. Jika semua klik sudah selesai klik Continue sehingga kembali ke tampilan Linear Regression. Klik Save, pada Residual pilih Standardized, pada Predicated Value pilih Standardized dan Prediction Intervals klik Mean kemudian klik Continue. Klik Options pastikan bahwa taksiran Probability dalam kondisi Default sebesar 0,05 klik Continue lalu klik Ok Priyatno 2010: 56-8. Pengujian hipotesis dapat dilihat pada output ANOVA pada kolom sig. Jika signifikansi 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak. Namun, jika signifikansi 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima. 3.7.3.3 Koefisien Determinasi Koefisien determinasi adalah kuadrat dari koefisien korelasi yang dikalikan dengan 100. Hal ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar variabel X mempunyai sumbangan atau ikut menentukan variabel Y. 58 Untuk menghitung besarnya koefisien determinasi, peneliti menggunakan bantuan program SPSS versi 20 dengan langkah-langkah klik Analyze – Regression – Linier. Masukkan variabel intensitas perhatian orang tua X pada kotak Independent dan variabel tanggung jawab belajar siswa Y pada kotak Dependent, klik Ok. Besar koefisien determinasi dapat dilihat pada Output Model Summary kolom R Square. Koefisien determinasi juga dapat dihitung dengan menggunakan rumus: KD = X 100 Keterangan: KD = nilai koefisien determinasi r = nilai koefisien korelasi Riduwan 2013: 228 96 BAB 5 PENUTUP Penelitian yang berjudul “Pengaruh Intensitas Perhatian Orang Tua terhadap Tanggung Jawab Belajar Siswa Kelas V Sekolah Dasar Gugus Ki Hajar Dewantara Kecamatan Butuh Purworejo” telah selesai dilaksanakan. Berdasarkan hasil penelitian dapat dibuat kesimpulan dan saran dari penelitian ini.

5.1 Simpulan